20.

1K 17 0
                                    

Hari ini dara tidak membawa motor kesekolah, tidak berangkat dengan dimas juga. Hari ini dara meminta abangnya untuk mengantarnya kesekolah. Karena hari ini dara pulang dengan alvaro. 

"Bang anterin kesekolah ya." ucap dara.

"Tumben, emang temen lu kemana? Motor kenapa? Mobil kenapa?" Tanya bang el.

"Semuanya baik, cuma gua pengen dianter lo aja. Gausa bawel ya ribet bgt."  ucap dara.

"Yauda iya." ucap bang el.

Bang el pun mengantar sampai kesekolah dengan motor Ninjanya. Bang el tidak keberatan harus mengantar dara dulu, toh dara juga jarang memintanya. Hanya sesekali seperti ini. Setelah 30menit, mereka sampai didepan sekolah dara.

"Makasih ya bang udah dianterin, nanti pulang gausa di jemput ya." ucap dara sambil tersenyum kearah abangnya.

"Siapa jg yang mau jemput lo, tar dl cium dl pipi gue." canda bang el.

"Bagus deh kalo udh paham, bang dara udah gede ga tk lagi, udah ya bye." ucap dara sambil memasuki lobby sekolah.

Bang el langsung bergegas meninggalkan sekolah dara.

Dari jauh niko dan teman-temannya melihat dara di anter sekolah dengan laki-laki lagi, tetapi kali ini berbeda iya tidak memakai seragam sekolah. Hanya baju kaos oblong celana pendek dengan helmnya. Rama hanya bingung kenapa begitu banyak lelaki yang mengantar dara sekolah.

Apa itu pacar dara? Atau  saudaranya?

Banyak hal yang ada dipikiran rama saat melihat dara.

"Daraaaa." sapa yogi dari bawah tangga.

Dara pun menengok mendengar namanya dipanggil seseorang.

"Eh iyaaa." ucap dara.

"Tadi sokap dar yang ngater? Pacar lo?" tanya yogi to the point.

"Emang kenapa ko nanya gitu? Ganteng ya?" jawab dara sambil tersenyum.

"Gapapa nanya doang, ga liat mukanya gue." ucap yogi.

"Kepo amat dah lo gi." ucap satrio.

Mereka semua menuju kelas masing-masing dan tumben pagi ini sudah ada banyak teman dara yang datang, biasanya banyak yang telat. 

Pelajaran pertama dan kedua pun selesai, dara berniat mengembalikan jaket dan pensil milik rama yang ia pinjam kemarin. Tapi dara tidak melihat rama, mungkin rama sedang ke kantin. Dara memegang jaket rama saat ini supaya tidak lupa.

"Itu kan jaket rama dar, ko di lo?" tanya dona.

"Kemarin pas shooting gua ga bawa jaket don, dan ditawarin sama die jaketnya. Mau gua balikin kedia don." Jelas dara.

"Ohhhh.. noh orangnya." ucap dona sambil menuju kearah pintu, melihat rama dan teman-temannya membawa mangkuk bakso.

Dara meninggalkan dona di mejanya dan menuju kearah rama membawa jaket dan pensil itu. Dara duduk dikursi depan meja rama tempat adit. Rama bingung mengapa dara berada didepanya dan melihat ke arahnya.

"Hai ram, gua mau balikin barang lo. Makasih banyak yaa." ucap dara sambil tersenyum sangat cantik.

Rama hanya diam menatap dara dan tidak mengedip sedikit pun

"Halo rama? Kenapa ngeliat gua gitu banget sampe bengong?" tanya dara.

"Ngapa bocah wkwwkwk kesambet lo ram." ledek niko yang duduk di sampingnya.

"Ada yang kesemsem nihh." Ledek randy juga.

"Biasa aja liatinnya." ucap dafa. 

Mereka berdua duduk dibelakang meja rama dan niko.

"Hah enggaa. Gua gapapa, taro disitu aja." ucap rama sambil menunjuk kearah mejanya, dan menunduk malu ketahuan melihat dara sampai segitunya. Dan malu sekali sampai diledek oleh niko dan teman lainnya.

"Makasih ya ram, selamat makan rama." ucap dara sambil berjalan meninggalkan rama.

"Iya sama-sama." jawab rama yang masih melihat dara sampai kedepan pintu kelas.

"WOIIIIII ngape lo ram?" senggol niko yang masih melihat rama nenatap dara hingga keluar kelas.

"Liatnya biasa aja dia ga bakal pergi." ucap randy dari belakang sambil mengelus punggung rama.

"Apaan si anjing wkwkwk, ga ngeliatin dia gue bangsat." jawab rama sambil tersenyum kikuk.

"Sabeb ram kalo lo mau liatin jugaa wkwkwkw." tawa niko sangat kencang.

Rama tidak menggubris tawa niko yang meledeknya. Ada apa dengan dirinya yang sampai segitunya melihat dara, tidak lama kemudian dara mengagetkannya sudah berada di depannya lagi, rama tidak melihatnya karena ia sibuk memakan baksonya.

"Niko nanti ga shooting kan?" tanya dara mengagetkan lamunan rama.

"Uhukkk-uhuukkk." rama tersendak karena kaget.

"Eh ram lo kenapa? Sampe keselek gitu, kaget ya gua dateng?" ledek dara sambil tertawa.

"Bgst saltingnya sampe bikin keselek wkwkkkw." tawa niko sampai ngakak melihat kelakuan rama.

"Anjing keselek guaaaaaaa, bagi minum." ucap rama.

"Siapa yang salting nik?" tanya dara bingung.

Rama melirik ke arah niko dengan tatapan tajam, isyarat untuk niko tidak berkata yang macam-macam. Dan niko paham akan maksud rama.

"Oh engga gada ko dar wkwkwkw." ucap niko sambil tertawa.

"Engga dar hari ini ga shooting dl capek anjir lagian deadline masih lama." ucap niko lagi sambil tertawa ngakak.

"Oke." jawab dara singkat sambil meninggalkan niko.

Rama merasa malu dengan dirinya sendiri. Kenapa dia sampe seperti ini berada di hadapan dara. Ada apa dengan rama?

Jam menunjukan pukul set 3 sore. Sudah saatnya untuk pulang. 

Didepan kelas dara sudah ada alvaro menunggu dara untuk pulang bareng dengannya.

"Hai dar, ini gua beliin escream dikoperasi." ucap varo sambil menyodorkan escream itu.

"Padahal kan kita lewatin koperasi al kenapa harus di beliin sekarang." ucap dara heran dengan kelakukan alvaro.

Alvaro hanya tersenyum melihat dara, senyum yang sangat manis dengan rambut kribo yang lucu.

"Makasih ya al hehe." ucap dara lagi sambil memakan escreamnya.

"Sama-sama dar." ucap varo sambil mengelus rambut dara.

Dari jauh rama membuat teman-temanya pulang rada telat, karena ia tidak ingin berbarengan dengan dara. Ia juga tidak ingin teman-temannya meledeknya karena dara pulang dengan orang lain hari ini. 

"Ntar dulu baliknye ahh, masih mau disini." ucap rama.

"Ngapa tumben amat." ucap yogi.

"Udah ayok balik." ucap rama yang sudah melihat dara berada di lantai paling  bawah dengan alvaro.

Sesampai didepan gerbang rama tidak sadar kalau dara dan alvaro berada disana sedang ngobrol dengan anak teknik lainnya.

"Hai ram, hati-hati dijalan yaaa." ucap dara kepada rama sambil tersenyum kearah rama yang lewat disampingnya, anak teknik terdiam dan menatap kearah rama dan teman-temannya. 

Kenapa dara berbicara seperti itu? pikir anak-anak teknik.

Rama yang sedang asik mengobrol langsung berhenti melihat kearah dara.

"Eh ram, lo mau balik?" sapa alvaro yang mengenal rama ternyata.

Rama tidak menjawab pertanyaan dara, ia malah menjawab pertanyaan alvaro dan memalingkan matanya kearah alvaro.

"Iya var mau balik gue, duluan ya." ucap rama.

"Oke hati-hati." ucap alvaro.

Dara hanya diam saja melihat sikap dingin rama.

Cinta dan BenciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang