3.

2.7K 30 0
                                    

"Apaan si dar bisa aja." ucap alvaro.
Iya, dia "Alvaro Seprivaldo" cowo berkulit hitam manis, berlesung pipi kecil dan berambut kribo.

"Sep boleh ya megang rambutnya? Mau kuwel-kuwel pake jari, boleh ya sep?" ucap dara memohon.

"Sap sep sap sep, bagus-bagus namanya Alvaro Seprivaldo, dipanggil sep." ucap joni sambil tertawa cekikikan.

"Boleh ko dar, biasanya juga langsung dijambakin." ucap alvaro.

"Ahhh elah gua jadi lupa mau balik grgr kalian semua jadi mangkal kan gua pinggir jalan gini. udah ah mau balik." Ucap dara kesal karena tersadar sudah kelamaan dia mengobrol.

"Tuhkan es gua cairrrrrrrrr, tai ah lo semua." ucap dara.

"Yauda sini dar beli lg sama gua yuk." ucap alvaro.

"Gausa sep gua balik aja." ucap dara sambil tersenyum.

"Udah ye anjing lu semua gua mau balik. udah gausa alangin gua." ucap dara.

Akhirnya dara sampe dirumah, iya rumah yang sangat besar, di perumahan Resident Khayangan perumahan orang kaya, dan mewah. Tapi, dara hanya tinggal bersama abang dan bibinya saja. Karena Dad and Mom dara, punya perusahaan pertambangan di luar kota, dan harus tinggal juga di luar kota.
Jadi dara dan abangnya dibelikan rumah. Dara tidak merasa kesepian, karena dara punya abang yg sangat baik, sayang, bisa ngemanjain, care, tapi kadang suka ngeselin dan sedikit sangean. Karena hobi abangnya melihat akun-akun bokep di hpnya. Dara tau karena tidak sengaja ingin meminjam hp abangnya, dan melihat akun-akun tersebut sedang di tonton. Mulai dari situ dara juga merasa penasaran dan suka melihat-lihat sendiri di hpnya.

"HALLO EVERYBODY, I'M HOME." teriak dara.

"Berisik dek ah sana masuk kamar abang mau berangkat ngampus." ucap bang el.

Gabriel Putra Ramadhan. Abang dara yang gantenk.

"Bang, kan abang calon chef. Karena kuliah di jursan Tataboga Perhotelan. Abang udah masak belum? dara laper.' Sambil memeluk abangnya dan tersenyum manja.

"Dek kan ada bibi abang buru-buru ini mau ngampus." ucap bang el.

"Tai ah bilang aja mau ketemu ka ve. iya kan?" ucap dara kesal.

"Ya gimana namanya satu kampus gua pasti ketemu dia." ucap bang el sambil memakai sepatu.

"Bela terus diaaaaaaa. Buatin buat dia terossss" ucap dara sambil berjalan kedalam rumah.

"Engga sayangg, abang jalan dek lv u." ucap bang el sambil teriak.

"Tai." ucap dara pelan.

Dara memasuki kamarnya yang sangat luas. Didalam kamar ada kamar lagi. Yang di maksud ada lah ada ruang kecil yg diisi satu kasur kecil kedap suara yang suka dara pakai ketika dia sedih, emosi, badmood. Di ruangan tersebut hanya ada ac tv kulkas kecil dan kasur kecil.

"Capek juga, escream cair, taro dl deh di kulkas." ucap dara

Dara mempunyai 2 kulkas di dalam kamarnya. 1 kulkas kecil di dalam kamar rahasia. 1 lagi kulkas sedang di kamar besar miliknya.

"Penuh semua dong isi kulkas gua." ucap daraa kaget begitu banyak jajanan yg dia beli.

"kulkas kecil aja deh." dara membuka kulkas kecil tersebut.

"Astaga lupa bir kemarin belum di minum." ucap dara yang sering kelupaan kl abis minum alkoholnya, tidak pernah habis.

"Untung bang el ga liat, kl liat abis gua alkohol ga diabisin gini." ucap dara.

Dara dan Bang el hobi sekali mabok tapi hanya beberapa kali saja dara ke bar. Dara lebih memilih memaruh Alkoholnya dirumah, dikamar rahasia. Bang el tidak marah, karena bang el berfikir di kala dara tidak kenapa-kenapa El akan izinkan apapun untuk dara.



-Halo semua. Sebenernya aku buat ini cuma gabut:( Karena gabisa keluar ada virus corona ini. Dan pertama kalinya aku buat cerita. Maaf kl tidak nyambung atau jelek sekali cerita. Aku nulis ini hanya iseng dan gatau setelah corona selesai bakal lanjut apa engga.

Cerita ini aku karang sendiri, sedikit dewasa karena aku gasuka kalo cuma drama-drama ga jelas.

Semoga kalian menikmati:)

Cinta dan BenciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang