45.

1.3K 17 0
                                    

Saat sudah pagi rama dan dara masih belum bangun juga, tepat jam 6 pagi bang el sudah sampai rumah. Bang el mengecek adik perempuan nya itu apakah sudah pulang atau belum. Yap, ternyata ada di kamarnya bersama rama tidur berdua. Bang el berfikir pasti mereka berdua sudah jadian. Bang el berharap dara tidak akan menangis seperti dulu lagi saat bersama dengan panji.

"Oh bagus deh udah pulang, kirain ga nurut karena sangking bahagianya td malem." ucap bang el pelan dari ambang pintu kamar.

Bang el menuju kamarnya untuk membersihkan dirinya dan tidur karena dari kemarin ia belum tidur sama sekali. Tidak lama kemudian dara terbangun dari tidurnya, kebiasaan dara belum sadar dari tidurnya dara sudah berjalan menuju kamar abangnya. Hanya untuk memastikan abangnya ada dan bisa di peluk olehnya.

"Abangg." ucap dara dan memeluk abangnya yang sedang tidur di kasur.

"Hmm, gua ngantuk tidur lagi sana." ucap bang el

"Okey." dara berjalan keluar kamar bang, karena sudah melihat dan memeluk bang el dara merasa tenang dan aman.

Dara melanjutkan tidurnya. Rama yang ia liat di sebelahnya tidur sangat pulas. Dara mencium pipi rama dengan pelan dan melanjutkan tidur dalam posisi memeluk badan rama.

Hari sudah mulai siang, rama terbangun dari tidurnya. Melihat dara yang sedang tertidur pulas. Rama menuju kamar mandi dan keluar dari kamar dara. Rama ingin kedapur mengambil minum, di tangga rama bertemu bang el yang ingin ke dapur juga. Bang el menanyakan hal kemarin berhasil atau tidak.

"Ram? Lo balik jam berapa semalem?" tanya bang el.

"Jam berapa ya bang 12, kata dara lu chat dia suruh balik gua langsung balik sama dara." ucap rama sambil berjalan beriringan dengan bang el.

"Oh good. Terus gimana? keliatanya dara bahagia banget tadi pas meluk gua pas gua pura-pura tidur." ucap bang el sambil menuang minum ke gelas.

"Bahagia lah bang, dara pasti bahagia sama gua. Gua mau berusaha buat dara lupa sama mantan dulu aja. Selebihnya itu adalah nilai plus buat gua dari dara." ucap rama sambil duduk di sambil bang el meminum air putih juga.

"Lo janji ya ram sama gua ga akan kayak panji. Panji itu brengsek, dara sakit terus sama dia. Kalo lo sedikit aja kayak gitu sama dara gua bakal bawa dara keluar negeri biar lo ga ketemu lg." ucap bang el dengan serius.

"Kalo emang nanti gua salah bang, gua bakal ambil cara apapun untuk ketemu dara. Gua mau selamanya sama dara bang." ucap rama.

"Iya gua bisa jamin itu semua kl lu bahagiain dia setulus hati lo. Ada satu lagi yang harus lo tau ram." ucap bang el sambil menatap mata rama.

"Apa bang?" tanya rama.

"Dara gampang banget mimisan, selaput hidungnya tipis. Dara gampang pusing gara-gara itu. Bisa tiba-tiba mimisan. Gua harap lu selalu siap bantu dan jaga dia disaat dia sakit. Kadang yang buat gua sedih, pembuluh darahnya suka pecah karena kebanyakan nangis." ucap bang el dengan tatapan sedih.

"Iya bang gua pernah liat dara begitu pas lagi di sekolah. Langsung di bawa ke uks, itu pas gua belum kenal deket. Karena dia belum makan." jelas rama.

"Ya makanya lu harus jaga dia ya. Jangan sampe dia kenapa-kenapa." ucap bang el.

"Gua pastiin bang gua bisa." ucap rama dengan sangat yakin.

"Bang? dara tau soal kemarin ga?" tanya rama.

"Engga, hampir gua keceplosan wkwk." ucap bang el sambil memasak makanan.

"Oh bagusa dah abis kemarin dia bilang lu ngomong gua polos soal cinta. Kan itu kata-kata lu pas hari sebelumnya, gua panik asli dah takut gagal." ucap rama.

"Iya itu karena itu gua langsung alihin anjay wkwk." ucap bang el.

"Bagus dah bang engga gagal kemarin hehe, btw makasih bang udah bantu." ucap rama

"Wkwk santai, gua tau lu orang baik. Temen gua juga bilang gitu. Semoga pikiran gua ke lo ga berubah. Panggil dara gih suruh makan, bangunin aja." ucap bang el.

"Iya bang pasti. Oke gua keatas dl." ucap rama

Rama menuju kamar dara, ternyata dara sudah bangun dan sedang menonton tv di kamarnya.

"Aku kira kamu belum bangun." ucap rama sambil mencium kening dara.

"Udah, aku kira kamu udah pulang wkwk." ucap dara sambil mencium pili rama.

"Engga aku di bawah ngobrol sama abang kamu." jelas rama.

"Oh ya? serius? kamu udah bisa deket sama abang?" tanya dara dengan muka penasaran.

"Engga si nyoba aja walaupun masih kaku wkwk." ucap rama sambil tertawa.

"Yeuu gajelas lo." ucap dara.

"Bodoamat ngape bos wkwk. Yuk kebawah abang kamu suruh tadi." ucap rama.

"Gapape bos wkwk, hayuk. Gendongg." ucap dara dengan manja.

"Oke gendong depan ya." ucap rama.

"Oke bosku." ucap dara yang langsung naik ke badan rama.

"Cium cium ciumm." ledek dara sambil memegang kedua pipi rama.

"Cium sini tapi kamu bauuu." ledek rama.

"Yauda gajadi." ucap dara sambil memasak muka badmood.

"Eh iyaiya bercanda sayaang." ucap rama.

"Ngambek." ucap dara sambil cemberut.

Rama langsung mengarahkan mukanya ke muka dara. Dara yang berusaha untuk menghiraukan akhirnya larut juga dan mencium rama dengan lembut. Rama memegang dara dengan kuat takut dara terjatuh dari atas badannya.

"Yang jangan goyang-goyang nanti jatoh ih lagi ditangga ini." ucap rama turun dengan hati-hati

"Iya aku pegangan wkwk." ucap dara sambil tertawa.

"Oh iya boleh ga si di liat abang begini?" tanya rama sebelum sampai di dapur.

"Sans aja, easy easy abang marah aku balik marah." ucap dara sambi menggerakan tangannya

"Banyak gaya kamu wkwk." ucap rama sambil tersenyum.

Sesampai di dapur abang tidak merasa kaget malah tersenyum melihat dara lebih banyak ketawa di banding jutek dan cemberut terus.

"Awas jatoh dong dara." ucap bang el.

"Engga gua ga bakal jatoh kan ada rama." ucap dara.

"Udah turun." ucap bang el.

Dara turun dari badan rama, rama langsung duduk karena merasa pegal.

"Makasih ya sayang." ucap dara memamerkan kemesraanya.

"Iya sama-sama." ucap rama.

"Gausa pamer deh gua bales sama ve nih." ucap bang el sambil mencium pipi adiknya itu.

"B aja tuh gua liat lu sama ve begituan bosen." ucap dara

"Iyauda kita makan dulu, gua udah masak soup ayam nih sama sambel kentang." ucap bang el.

Mereka bertiga pun makan di meja makan, dara sangat bahagia melihat bang el dan rama sudah bisa mengobrol dan bang el bahagia melihat dara banyak tersenyum karena rama. Semoga pilihan dara kali ini tidak salah. Rama pun ikut bahagia melihat dara tersenyum karenanya.

Oh jadi sebahagia ini ya punya pacar dan punya orang yang di sayang. Punya pendamping seperti ini, semoga dara bisa terus bahagia sama gue. ucap rama dalam hatinya.

Cinta dan BenciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang