30.

894 14 0
                                    

"Sorry ram reflek." ucap dara dan langsung memalingkan mukanya.

"Gapapa dar." ucap rama dan tersenyum kepada dara.

Dara sangat malu melakukan hal itu saat ini. Dan rama merasa senang karena ternyata dara sangat peduli dengan dirinya.

"Udah berhenti ram ayok balik." ucap dara melihat jalanan sudah tidak turun air hujan lagi.

"Iya yuk dar." jawab rama.

Selama di perjalanan dara dan rama hanya diam membisu, tidak berbicara sedikit pun, padahal dara berharap bisa ngobrol sama rama saat ini karena cuma berdua.

Sesampai dirumah dara hujan gerimis kembali turun.

"Makasih ya ram udah nganterin pulang." ucap dara.

Tidak lama kemudian mommy dara dan bang el keluar rumah melihat dara di depan gerbang.

"Dara maafin mommy ya sayang, mommy tidur tadiii hpnya mommy changer." ucap mommy sambil memeluk dara.

"Maaf tadi gua keluar batre low dek maaf ya." ucap bang el.

"G." ucap dara singkat sekali.

"Loh dara ini temen kamu ya? Ayuk masuk dulu gerimis ini yuk." ucap mommy mengajak rama masuk.

"Gausa tante saya langsung pulang aja, makasih tawarannya." ucap rama.

"Masuk." ucap dara singkat.

Rama terdiam melihat dara menyuruhnya masuk tetapi dengan sifat yang sangat jutekk dan muka yang menyeramkan.

"Eh gausa gua balik aja." ucap rama.

Mommy dan bang el pergi duluan kedalam meninggalkan dara untuk berbicara dengan rama berdua saja.

"Kalo orang udah nawarin masuk ya masuk." ucap dara. "Gasopan."

"Iyauda iyaaa." ucap rama tidak bisa. menolak permintaan dara saat ini.

Rama memasukan motornya ke garasi depan.

"Sini dongg masuk mampir dulu lagian di luar juga ujan, tante buatin teh ya." ucap mommy.

"Gaua repot-repot tante gapapa gausa." ucap rama.

"Gausa nolak." ucap dara dengan suara cueknya.

"Kenapa si orang jutek banget." batin rama dalam hati.

Dara telah mengganti bajunya. Dia kembali kebawah untuk menemani rama, bang el sibuk di kamar karena sedang ada ka ve dirumah.

"Tante tinggal ya itu dara udah kesini." ucap mommy kepada rama

"Mommy nanya apaa aja sama rama, gausa macem-macem nanyanya." ucap dara dan memasang muka marah.

"Ga nanya apa-apa sayang tanya aja sama rama." ucap mommy dan tersenyum melihat dara.

"Nyokap gue ngomong apa? ceritain apa?" tanya dara singkat.

"Ah engga." ucap rama dan tersenyum melihat dara.

"Jujur ga? kl engga gua ga akan maafin lu, mungkin selamanya. Biar ini jadi hal yg selalu menghantui hidup lu aja." ucap dara mengancem rama dengan ucapannya dan tersenyum sinis kepada rama.

"Ah iyaa jangan-jangan. Kata nyokap lo tadi, lo itu baik sebenernya cuma kelewat cuek dan jutek dari kecil. Cuek banget. Tapi kl sama yang udh kenal peduli. Kata nyokap lu jg lu lebih banyak temen cowo di banding cewek, lu itu bawel dan cerewet. Dan lo itu pinter banget karena suka diem di kamar dan belajar, walaupun lu s ngerti materinya lu cari di google atau yt, jadi lu tau jawabannya. Lu juga kepo soal pelajaran. Lo bisa tiba-tiba cuek sama orang yang lu benci dan ga suka." jelas rama.

"Oh gt doang?" ucap dara

"Iya itu aja." ucap rama, sebenarnya ada lagi. Dara itu penyayang, sayang banget sama orang yg udah dia cintai. Tapi kalau hatinya udah di sakitin terus keluar sifat buruk dara yauda membenci dan tidak ingin lagi untuk bersama orang itu. Dara kalau sudah sayang, akan sayang sekali dengan orang tersebut. Itu nilai plus yang rama dapet dari mommy dara itu.

"Lu siapa ya, padahal lu bukan siapa-siapa gue ko mommy gampang cerita soal gue gt." ucap dara curiga.

"Gatau gua ga nanya kan." ucap rama.

"Hm perlu gua curigain nih ibu-ibu satu." ucap dara memegang dagunya.

"Yauda dar gua balik ya." ucap rama.

"Balik? Ujan." ucap dara.

"Tapi kalo lu mau pake jas ujan its oke." ucap dara.

"Engga gausa gapapa ga deres bgt ko." ucap rama.

Dara dan rama keluar rumahnya, melihat keadaan di luar masih hujan atau engga.

"Masih mau balik juga?" tanya dara depan pintu.

"Hmm." ucap rama.

"Apa hm? mau balik?" tanya dara dengan nada jutek.

"Engga deh." ucap rama.

Mereka berdua masuk kedalam lagi dan duduk diruang tamu. Hanya memainkan hp masing-masing dan diem seribu bahasa. Akhirnya dara membuka obrolan.

"Lu udah kabarin nyokap bokap lo?" tanya dara.

"Udah tapi ga bakal nyariin karena ini malem minggu, gua ga bakal pulang kerumah." jelas rama, dan membuat dara bingung.

"Terus lu kemana?" tanya dara.

"Main sama temen-temen gue, jalan kek kemana kek nongkrong." jelas rama.

"Oh sama temen sekolah?" tanya dara.

"Niko jack iya, cuma sisanya temen luar semua." ucap rama.

"Ohh gitu." ucap dara.

"Iya gitu." jawab rama.

"Gua bosen gua mau keruang tamu atas lu mau ikut apa diem disini sendirian?" tanya dara.

"Sini aja gapapa." ucap rama.

"Yauda." dara berjalan menuju tangganya untuk naik keatas.

Baru berapa langkah berjalan di tangga dara menengok kebelakang lagi dan mengajak rama lagi.

"ayok ram buruan." ucap dara

Rama melihat dara dan langsung mengikuti dari belakang.

"Sini, ini ruang tamu bagian atas." ucap dara.

"Kalo lurus kesana kamar abang gue, dan kalo belok kiri tadi kamar gue, cukup jauh emang kl mau ke kamar abang gua." jelas dara.

"Gede banget rumahnya." ucap rama.

"Iya gede gua aja capek kalo jalan." ucap dara.

"Sini duduk." ucap dara menyuruh rama untuk duduk.

"Oh iya." ucap dara sambil celingak celinguk melihat keadaan.

"Lu mau minum alcohol ga? maaf kalo gua ngajak begitu, atau lo ga sk sm sikap gua yg ini, lo boleh benci. kyk gua benci kl liat perokok. Gua suka minum, abang gua ga ngelarang juga. Gua pernah salah minum di kamar abang gua pas Smp. Tapi gua baik-baik aja. Terus abang gua lgsg bawa gua ke IGD rumah sakit ngecek gua karena gua minum alcohol punya dia. Tapi dokter bilang gua baik-baik aja. Gitu deh ya singkatnya nanti gua ceritain lagi." jelas dara.

Rama kaget mendengar cerita rama barusan yang pernah meminum alcohol bahkan sampai sekarang pun masih meminumnya.

Cinta dan BenciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang