Amarah itu perlahan-lahan mulai mereda. Dara bisa bersikap baik lagi seperti dulu kepada rama. Semoga saja dara bisa memaafkan rama untuk masalah kemarin.
"Yuk lu nyanyi gue mainin gitarnya." ucap rama.
I found a love for me
Darling just dive right in
And follow my lead
Well I found a girl beautiful and sweet
I never knew you were the someone waiting for me
'Cause we were just kids when we fell in loveNot knowing what it was
I will not give you up this time
But darling, just kiss me slow, your heart is all I own
And in your eyes you're holding mineBaby, I'm dancing in the dark with you between my arms
Barefoot on the grass, listening to our favorite song
When you said you looked a mess, I whispered underneath my breath
But you heard it, darling, you look perfect tonight.°Ed sheeran - Perfect
Melihat dara bernyanyi berdua dengan rama, teman-temannya meresa sedikit lega, semoga dengan ini masalah dara dan rama cepat usai. Pendekatan mereka berdua tidaklah gampang. Sebenarnya rama ragu untuk membuka hati, apakah dara orangnya tepat untuknya? Setelah sekalian lama rama tidak pernah mengenal yang namanya pacaran sama sekali. Rama takut sebenernya hanya dia yang suka, bukan keduanya.
Dara pun berfikir begitu, apakah rama bisa menggantikan panji? Apakah rama laki-laki yang bisa menjaganya? Tidak seperti panji dulu, yang selalu membuat ia nangis. Pendekatan itu sama sekali tidak gampang. Rama harus menanyakan kesemua temen-temennya apakah pilihan tepat atau tidak. Belum lagi rama mendengar isu-isu tidak enak tentang dara. Semakin ragu buat rama membuka hatinya saat ini.
Setelah semuanya menjenguk dara, mereka semua bergegas pulang. Karena waktu sudah menunjukan jam 9 malam, tidak terasa sekali.
"Dar kita semua pulang dulu ya. Lu cepet sembuh biar bisa take shoot lagi." ucap niko.
"Iya makasih ya buat semuanya yang udah dateng." ucap rama sambil tersemyum.
Yang lain keluar kamar dara duluan dan rama orang yang terakhir mengucapkan.
"Dar, cepet sembuh ya. Lu udah maafin gue atau belum?" tanya rama sambil tersenyum kepada dara.
"Belum, maaf ya mungkin nanti." ucap dara dan balik tersenyum kepada rama.
"Hmm oke, gua balik dulu." ucap rama pelan.
"Iya makasih." balas dara.
Gue kira lu udh maafin gua dar. Gatau lagi harus gimana gua dar.
batin rama dalam hati berjalan menyusul teman-temannya.
Dara terdiam melihat kamarnya yang kembali sepi. Bibi merapihkan piring dan gelas yang tadi di pakai teman-temannya.
Apa aku harus langsung memaafkan rama? Dengan ucapannya yang membuatku sakit hati. Aku takut salah karena sudah memaafkannya.
Itu semua yang ada di pikiran dara saat ini. Dia masih ragu untuk memaafkan rama. Tapi dengan sikap rama yang baik tadi, hati dara sedikit tersentuh dan sedikit membaik.
Esok harinya dara tetap tidak masuk sekolah.
Dara tidak masuk sekolah selama tiga hari. Ia berbaring dirumah saja tidak keluar rumah. Di hari weekend seperti ini, dara ingin sekali pergi keluar. Tapi belum tau harus kemana perginya. Hari ini ada take shooting di suatu taman di perumahan yang tidak jauh dari perumahan dara. Dara di izinkan ikut shooting karena sudah dalam keadaan baik.
"Dara abang anter aja ya?" tanya bang el.
"Engga usah dara bisa sendiri." ucap dara.
Tidak lama kemudian notification di hp dara berbunyi ada pesan dari rama.
"Dar, nanti pas take shooting mau bareng sama gua ga?"
Dara diam melihat pesan masuk dari rama itu. Dara berfikir sejenak, harus menerimanya atau tidak.
"Hm, di fikir-fikir boleh juga biar ga bawa motor sendiri." ucap dara dalam hati.
Dara membalas pesan rama tersebut.
"Emang rumah lu deket sm rumah gua ya?" tanya dara.
"Engga si, tapi ya bisa aja kalo gua jemput lu dulu."
"Hm gimana ya, gue di anter abang gue."
"Oh yauda deh." balas rama.
Dara ragu, dan akhirnya memilih di antar oleh bang el.
"Bang anterin aja deh mager bawa motor." ucap dara yang melihat abangnya berada di ruang keluarga.
"Oke." ucap bang el.
Jam menunjukan pukul 3 sore.
Dara pergi di antar oleh abangnya. Entah pulang dengan siapa tapi yang pasti dia menolak ajakan rama untuk berangkat bareng.
"Daraaaa." teriak shifa dari jauh.
"Wkwkwk kangennn." ucap shifa lagi.
"Hm kangen anjir 2 hari yang lalu ketemu juga." ucap dara.
"Bang makasih ya lu pulang aja, kalo nanti gua minta jemput gua chat ya." ucap dara menyuruh abangnya pulang.
"Oke bro." ucap bang el dan pergi meninggalkan dara.
"Yuk dar, anak-anak udah nunggu." ucap shifa.
Dara melihat proses take hari ini, berjalan dengan lancar. Cuaca juga mendukung sekali untuk shoot kali ini. Dara hanya mencatat apa yang Niko suruh. Rama membantu dendy merekam setiap pergantian Angle camera.
Setelah shoot selesai, mereka semua beristirahat di taman itu, tidak jauh dari situ ada supermarket. Shifa dan karin membeli minuman dan snack kecil untuk dimakan. Dara lupa kalau di mau menitipkan escream, shifa dan karin tidak membawa uang lebih karena tasnya tidak di bawa.
"Nik gua nyusul karin sm shifa ya, gua mau beli escream." ucap dara meminta izin kepada niko.
"Gausa dar tuh si rama mau kesana, nitip aja sama dia. Dia mau beli rokok." ucap niko.
Dengg... Dara tersentak kaget mendengar apa yang di ucapkan niko barusan.
Ngerokok? Rama merokok?
Seorang yang terlihat pendiam, anak rumahan ngerokok?Dara langsung mengingat kejadian panji ketawan merokok oleh dara, setelah 3tahun berhenti. Dara nangis meraung-raung sangking kesalnya.
"Oh." ucap dara singkat.
"Tolong ya escream 4 coklat semua." ucap dara. "sisanya beli apa trsh."
Dara tidak melihat muka rama karena sangat malas mengetahui kalau rama merokok. Dara benci cowo perokok, sangat benci. Dara juga pernah diam selama 1 minggu dengan Dad karena dara melihat Dad merokok.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Benci
RomanceKesan pertama terburuk buat Dara saat baru mau mengenal lebih jauh tentang Rama dan ada hal yang tidak disangka-sangka oleh dara. Disaat tau rama menanyakan hal yang menyakitkan hati dara pada saat itu kepada felma. Tapi setelah masalah itu selesai...