"Daraaaaaa." teriak dimas dari depan gerbang rumah dara.
"Sebentar ya mas non dara saya panggil dl silahkan tunggu di dalam sini aja." ucap pak satpam
"Gausa pak biar disini aja." ucap dimas.
Pak satpam menuju kedalam rumah untuk memanggil dara.
"Mba dara, sudah ada temennya nunggu di luar." ucap pak satpam.
"Oh iya pakk makasih ya, bang gua jalan dulu ya." ucap dara.
Dara berjalan menuju kedepan rumahnya. Ia telah melihat dimas dengan motor Aeroxnya.
"Dimaasss, gua kira lu ga jemput guaa hehe." ucap dara sambil meledek.
"Udah ayok cepet keburu telat, pake helm ya dar" ucap dimas.
"Dim ini tuh masih jam 6.15 ngapain si jalan buru-buru. Demi lo ya gua bangun pagi skrg." ucap dara.
"Dih, kl lu gamau gua jalan niiih." ucap dimas.
"Iyaaiya dim." ucap dara.
Dimas memang anak yang rajin, dia selalu datang pagi. Dimas itu cowo keren, putih, rambut sedikit kecoklatan, tinggi, mempunyai senyum yang manis, tapi bagi orang yang tidak kenal dimas, dia pasti akan bilang dimas pendiam. Ya begitulah dimas hanya menyapa orang yang iya kenal saja. Dimas salah satu temen-temennya niko. Dara tau dimas karena rumah mereka berdekatan tapi disekolah mereka tidak terlalu akrab, berhubung dimas dan dara satu kelompok jadi bisa dekat dengan dimas sekarang.
Sesampai di parkiran sekolah.
"Aduh dim, dasi gua ketinggalan gimana dong." ucap dara panik.
"Lah gimana si dar dasi aja segala lupa." ucap dimas.
"Oy dim, yuk kekelas." sapa rama.
"Sabar ram, dara ketinggalan dasinya." ucap dimas.
"Oh. Gua duluan ya. Ayok nik." ucap rama.
"Dim gimanaa?" ucap dara.
Dimas dan dara kebingungan soal masalah dasi. Kalau dara tidak memakai dasi akan di hukum di lobi. Dara sangat malas sekali di hukum.
"Hai dar." sapa faisal
"Haiii icallll, call ada dasi 2 ga?" tanya dara.
"Ngape lu panik, ade nih 1 cuma banyak coretan dar." ucap dara.
"Udah gapapa buruan manaa, setelah lewatin lobi gua balikin." ucap dara.
"Nih." ucap ical.
Sesampai di dalam sekolah.
"Call icallll dasinyaaa?" dara berteriak kearah ical tapi ical jalan begitu cepat.
"Yauda dar pake aja dulu. Lu kayak anak nakal dar begitu wkwk." ucap dimas.
"Yaa yauda deh gua pake." ucap dara.
Dimas dan dara di kelas yang berbeda. Dara melihat sekeliling kelas yang masih sepi. Hanya ada beberapa anak saja, yang pasti teman-teman niko sudah kumplit.
"Heran cowo ko mau ya dtg sepagi ini." ucap dara.
"Daraaaaaaa liat pr mtk pleaseee dar please." teriak niko.
"Hufh. Nih ambil." ucap dara malas.
"Dar yang nomer 5 udah? Gua boleh ya liat." ucap dafa.
Iya dafa dan randy adalah murid yang pintar juga. tapi mereka berdua bisa dibilang pendiam.
"Udah daf liat aja." ucap dara.
"Darr rama boleh liat ga?" ucap niko meledek.
"Terserah lo. Kl sampe ilang gua ilangin juga barang lo." ucap dara.
"Engga deh gua liat punya dafa aja." ucap rama.
"Dih baperan lo ram najis." ucap niko meledek.
"Tau rama baperan amat, gua gamau kasih ke lu." ucap dafa meledek.
"Dih tai lo, mana liat." ucap rama.
"Ya itu liat punya dara aja, orang punya gua banyak yang salah." ucap dafa.
"Sama daf gua banyak terkecoh wkwk, ga konsen gua grgr game semalem." ucap randy.
"Iya sama gua jg keburu ngantuk." ucap dafa.
Akhirnya diam-diam rama melihat buku dara juga. Di tempat duduk dara hanya tersenyum melihat kelakuan rama. Yang pura-pura tidak ingin padahal butuh.
Setelah pelajaran pertama dan kedua selesai. Dara menuju ke kantin dengan felma, dan karin.
"Mao beli apaan fel rin." tanya dara.
"Apaan ye, sosis yok." ucap karin.
"Yok sosis." ucap dara dan felma setuju.
Memasuki kantin banyak sekali cowo yang menyapa dara. Tapi dara hanya tersenyum saja dan menjawab sesingkat mungkin.
"Hai daraaaa."
"Eh dara, mau jajan apa?"
"Eh si cantik mau jajan sm aa?"
"Dar, jajan apaan lo?" ucap torik.
"Jangan mao dar torik modus."
"Modus lo yang anjg rik."
"Tau torik modus."
"Pala lo semua modus." ucap torik.
Dara hanya mengangguk saja melihat kelakuan mereka. Diujung kantin dara melihat rama dan niko membeli nasi uduk. Dara ingin sekali iseng kepada rama.
"Hai ramaaa, jajanin donggg." ucap dara merayu.
Rama hanya melirik dara saja.
"Ye budek kali ya jajanin dong." ucap dara.
"Itu lu diajak ngomong ram." ucap niko.
"Kagak. udh ayok nik gua laper nih." ucap rama.
"Kikir lo." ucap dara sambil tertawa.
"Dar dar demen amat lu ngeledek si rama." ucap felma.
"Tau nih orang satu." ucap karin.
"Mba ini udah jadi sosisnyam 15rb ya jadinya." ucap mba kantin.
"Nih mba sama mau permen lolipop 2 ya." ucap dara.
"Oke nih kembali 4rb." ucap mba kantin.
Dara segera menuju kelasnya, ia sudah sangat lapar ingin sekali makan, dara membeli banyak sekali sosis. Perasaan dara pun tidak enak sekarang.
"Asek asek asekkk, maoooooooooo." teriak denis.
"Maoo darrr." teriak dona.
Hal hasil banyak sekali yang meminta makanan dara, tapi dara tetap saja memberikan. Dara bukan anak yang pelit. Tapi sesekali ya boleh dong.
"Udah stop anjir gua belum makannn." teriak dara.
Setelah habis memakan sosis bel masuk pun berbunyi. Dara melanjutkan pelajaran berikutnya. Pelajaran walikelasnya sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Benci
RomanceKesan pertama terburuk buat Dara saat baru mau mengenal lebih jauh tentang Rama dan ada hal yang tidak disangka-sangka oleh dara. Disaat tau rama menanyakan hal yang menyakitkan hati dara pada saat itu kepada felma. Tapi setelah masalah itu selesai...