"Selamat datang dirumah dara semuanya." ucap dara sambil tersenyum.
"Gue cuma tau kamar lu doang dar wkwk, room tour lah bocah." ucap yogi sambil tertawa.
"Bolehh, tapi shooting dulu aja ya." ucap dara.
Mereka semua langsung menuju ke halaman belakang rumah dara, ada kolam renang dan ada teras di bagian sudut kiri kolam untuk berjemur dan sekedar duduk saja, ada 4 sofa besar untuk sekedar santai dan duduk di depan kolam renang di samping pintu masuk dari arah dalam. Di sudut kanan ada sedikit lahan tembok untuk berfoto disaat ada acara dirumah dara. Sangat cantik dan tertata rapih.
"Waw dar rumah lu gede banget." ucap karin terkagum-kagum melihat rumah dara bagian belakang.
"Hehe iyaa." dara hanya tersenyum yang lain ikut senang melihat rumahnya.
"Dar itu di depan kolam renang ada tembok kosong buat apa?" di sisi tengah sudut kanan kiri kolam itu ada satu tembok besar dan masih kosong dara ingin menggambar sesuatu disana tetapi belum sempat, di depannya terdapat kursi untuk berduduk santai sehabis berenang, dan langsung berhadapan dengan kolam renang itu.
"Oh niatnya mau gambar sesuatu belum sempet aja." ucap dara.
"Oh lu hobi gambar dar?" tanya satrio.
"Lebih tepatnya mural si." ucap dara.
Mereka semua duduk di sofa dan menaruh apa yang di bawa, dara menyuruu bibi untuk menyiapkan makanan karena sekarang sudah sore, mereka semua merasa lapar.
"Bentar ya gue tinggal dulu." ucap dara menuju kamarnya.
Rama beralasan ingin mengambil jam tangan di spion motornya, hal yang tidak masuk akal untuk di jadikan alasan.
"Daraaaa." ucap rama mengagetkan dara yang sedang menaruh buku di meja belajarnya.
"Apaan si kaget gue." ucap dara dan berhenti menaruh buku.
"Wkwk maaaf, dara mau ngapain?" tanya rama dan tetap di depan pintu kamar dara.
"Mau ganti baju ram, tutup dulu ya pintunya." dara menutup pintunya dan menganti pakaiannya. Dara kira rama sudah turun kebawah ternyata masih di depan pintu menunggu dara.
"Loh ko masih di depan pintu?" dara mengagetkan rama yang sedang memainkan hpnya.
"Hehe gapapa kangen." rama tersenyum melihat dara yang sudah ganti baju dan cantik sekali.
"Apa deh kangen, setiap hari ketemu juga." ucap dara.
"Dar?" panggil rama
"Hm." dara hanya mengeluarkan suara nafas saja.
"Mao main ga? bentar aja, kalo gamau gapapa" ucap rama sambil tersenyum kikuk
"Main apa ya ram?" dara memasang muka bingung padahal dara tau maksud rama itu seperti apa.
"Eh, yauda deh gausa aja." ucap rama dan membalikan badannya.
"Wwkkw biasa aja dong gausa ngambek, bentar aja ya mainnya." ucap dara.
"Seriusan? ayuk di dalem aja." ucap rama mengajak dara ke kamarnya.
"Ram tapi kita gada hubungan, gamau kayak gini terus nanti abis itu sex, tapi gada status apapun." dara menundukan kepalanya sangat takut hal itu terjadi.
"Dar, gua tau kita baru kenal beberapa bulan mungkin jalan 4 atau 5 bulan untuk kenal. Gua bukan orang yang gampang bohong kalo sama cewe dar, apa lagi gua baru pertama kali deket sama cewe ya sama lu, gua tau lu ga bisa percaya gitu aja. Tapi gua mohon banget percaya ya, tunggu. Gua bakal bikin lu bahagia tanpa lu minta-minta lagi. Gua harus siapin semuanya sampe mateng dulu dar, biar dara ga kecewa kayak sebelumnya." rama menatap mata dara dengan sangat mendalam membuat dara terpaku kepadanya.
"I hope, u not lying with me ram." dara tersenyum miring kepada rama.
"I hope u too." ucap rama dan mengelus kepala dara.
"Dara bohong apa? dara ga bohong dalam hal apapun." ucap dara dan melihatkan muka bingungnya.
"Hehe gapapa berharap aja, dalam hal apapun kita jujur." ucap rama dan mencium bibir dara.
"Ihh belum mulai udh di cium." dara mendorong sedikit muka rama.
"Ih sini pelukk dulu." rama memeluk dara sangat erat melihatkan kalau dia memang tulus kepada dara.
Didalam kamar terasa sangat hangat, dara dan rama melakukan kissing on the bed. Dara merangkulkan tangannya di leher rama, rama memegang pinggang dara dan benar-benar dekat sekali badan mereka berdua. Rama mencoba mengitu cara dara dalam berciuman karena dara memiliki banyak cara untuk melakukannya. Tiba-tiba dara menaiki badan rama, rama yang berposisi duduk akhirnya bersender di tembok kasur. Jantung mereka berdua berdegup kencang takut ada yang tiba-tiba masuk dan melihat mereka melakukan ini, tapi tidak yang lain sibuk beristirahat di depan kolam renang. Rama memegang kepala dara dan tersenyum melihat kearah dara. Ciuman itu semakin panas, Ac pun tidak terasa. Rama menanyakan apakah dara masih suka menonton blue film atau tidak.
"Masih suka nonton blue film ra?" tanya rama menggangu dara yang sedang menikmati ciumannya.
"Ihh lagi di cium juga." dara memiringkan mukanya karena malu di lihat rama seperti itu.
"Hehe iyaaiyaa ayuk lagi." rama mendekatkan bibirnya kearah bibir dara dan menciumnya lembut sekali.
Dara menghentikan ciumannya dan menjawab pertanyaan rama.
"Kadang-kadang aja ram, kalo pyur blue film cuma sekali dua kali aja." ucap dara dan bersender di depan dada rama, dara merasakan jantung rama berdegup sangat kencang dan tidak karuan.
"Rama deg-degan ya?" ledek dara dan tertawa melihatnya.
"Ya gimana ya, namanya baru pertama kali aku." rama memegang dadanya sendiri merasakan sangat kencang degup jantungnya itu.
"Emang kamu ga deg-degan?" tanya rama, dara langsung memegang dadanya.
"Hehe iya sama, cuma ga separah rama gitu." ucap dara yang masih memegang dadanya, tiba-tiba rama menaruh tangannya diatas tangan dara yang berada di dadanya.
"Ih kenceng sama aja yeu." rama tertawa melihat dara ternyata berbohong kepadanya.
"Ih engga wle." dara memeletkan lidahnya di depan rama, rama memajukan mukanya dan menggigit lidah dara, dara merengis kesakitan.
"Ih sakittt." ucap dara dan sedikit mendorong badan rama agar melepaskan gigitannya.
Rama menahan tubuh dara dan memajukannya lebih dekat lagi sampai benar-benar tidak ada celah dan menciumnya dengan ganass, dara mengikuti cara bermain rama saat ini, dan mencium sangat wangi sekali tubuh rama, padahal sudah pulang sekolah saat ini.
Dara menghentikan permainannya karena takut membuat yang lain curiga menunggnya terlalu lama.
"Ram udah yuk kebawah, gaenak sama yang lain." ucap dara
"Yauda ayuk." rama dan dara bergegas keluar kamar dan menuju lantai bawah.
Tetapi rama berarah dari depan dan dara berarah dari kamar, rama yang sampai duluan di kolam renang, dara melama-lama kan langkahnya setelah melihat begitu lama dara datang membawa kamera fujinya dan pura-pura memainkannya. Syukur lah semuanya tidak ada yang curiga kepadanya dan rama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Benci
Любовные романыKesan pertama terburuk buat Dara saat baru mau mengenal lebih jauh tentang Rama dan ada hal yang tidak disangka-sangka oleh dara. Disaat tau rama menanyakan hal yang menyakitkan hati dara pada saat itu kepada felma. Tapi setelah masalah itu selesai...