Jangan lupa tersenyum :)
. . .
"Kalisa Andriani?"
"Iya saya, Pak?"
Dengan mengernyitkan dahi cewek yang bernama Kalisa Andriani tersebut mengangkat tangannya.
"Setelah istirahat ke ruangan saya, ada beberapa hal penting yang ingin saya tanyakan ke kamu seputar kepindahan kamu ke SMA Jaya Tama," seru pak Andi yang menjabat sebagai wakil kepala sekolah.
Cewek yang akrab disapa Lisa tersebut pun mengangguk ngerti sembari tersenyum ramah kepada pak Andi. Setelah kepergian pak Andi teman sekelas Lisa langsung mengerumuni mejanya.
"Lis, itu pak Andi mau nanya apaan ya? Jarang banget loh dia mau tau murid baru di sini," tanya Dira, si biang kepo kelas.
Pertanyaan yang tidak penting untuk dijawab sebenarnya. Namun Lisa kembali menampilkan ekspresi semenyenangkan mungkin, gadis itu tertawa kecil lalu menjawab pertanyaan Dira, "Lo nggak denger Ra? Kan pak Andi mau nanya seputar kepindahan gue doang."
"Tapi kayaknya enggak deh, Lis, atau jangan-jangan itu cuman alibi pak Andi aja supaya bisa berduaan sama lo di ruangannya? Atau mungkin dia suka sama lo, Lis."
Lagi-lagi Lisa tertawa renyah, senyum manis pun kembali terpatri di wajahnya.
"Ra, jangan buat perut gue sakit mulu ihh, gak mungkin lah pak Andi suka sama gue, ada-ada aja deh lo."
Tanpa merasa marah ataupun terganggu dengan kekepoan Dira, Lisa dengan senang hati menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan Dira. Wajar saja teman sekelasnya ini menganggap pak Andi menyukainya, karena wakil kepala sekolah SMA Jaya Tama tersebut emang masih muda dan belum menikah pula.
Semenjak kehadirannya di SMA Jaya Tama, nama Kalisa Andriani menjadi perbincangan hangat seantero sekolah. Memiliki paras cantik dan kulit putih membuat siapapun terpesona melihatnya.
Tidak hanya itu, kebaikan hati, kepintaran serta keramahannya membuat semua orang berbondong-bondong untuk bisa berteman dengannya. Tak ayal, baru dua minggu ia menginjakkan kaki di SMA Jaya Tama sudah banyak murid-murid yang mengenalnya, mau itu dari kelas seangkatannya ataupun kelas bawahannya.
Kalisa Andriani, murid pindahan dari SMA Garuda, Lisa yang sebelumnya bergelar Queen SMA Garuda terpaksa pindah dari sekolah elit tersebut.
Alasannya cukup simpel, karena papanya yang meminta ia untuk pindah ke SMA Jaya Tama. Dan sampai sekarang Lisa tidak mengetahui mengapa papanya meminta Lisa untuk pindah, padahal selama bersekolah di SMA Garuda Lisa tidak pernah melakukan kesalahan apapun, mau itu melanggar peraturan sekolah ataupun lainnya.
Malah nama Lisa begitu harum di SMA Garuda, gelar prestasi dari akademik maupun non-akademik sudah begitu banyak ia raih. Tak heran, banyak juga yang mengidolakan Lisa di SMA Garuda.
Cewek pintar yang selalu mendapat peringkat satu umum di SMA Garuda ini banyak disukai para murid SMA Garuda, mau itu cowok ataupun cewek, hampir tidak ada satupun orang yang membenci Lisa.
Ketidakpelitannya dalam segala hal membuat semua orang menganggap Lisa bak manusia sempurna. Jika biasanya seorang yang pintar selalu mendapat gelar dari kata NERD dan CUPU, tidak dengan Lisa. Tidak ada yang menganggap Lisa sebagai kutu buku maupun cewek cupu, Lisa memiliki sifat yang asik dan berbanding terbalik dari orang pintar pada umumnya.
Kepergian Lisa dari SMA Garuda membuat para murid di sana bersedih hati, tidak ada lagi sosok malaikat yang menolong mereka dikala ujian matematika tiba. Ya, meskipun Lisa menjadi murid yang pintar, ia sama sekali tidak pernah pelit ilmu kepada siapapun. Apa lagi saat ujian sedang berlangsung, siapa saja yang minta jawaban kepada Lisa dengan senang hati Lisa memberikannya tanpa meminta balasan apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELBRASTA
Teen FictionSEDANG REVISI . . . . . "Elang, janji ya! Janji ya tetap di sini, tetap di sisi gue apapun yang terjadi. Dengan begitu gue juga akan tetap di sisi lo."