Terus lah bersyukur agar hidupmu tidak iri dengan orang lain. ( ◜‿◝ )♡. . .
"Pulang nanti, lo duluan aja ya, Lang. Hari ini gue ada latihan buat olimpiade, gak apa-apa, kan?" tanya Lisa saat langkahnya dengan langkah Elang sudah sejajar.
Elang mengangguk kecil, ia mengerti untuk beberapa hari ini Lisa akan disibukan dengan olimpiade.
"Mau gue jemput?" tawar Elang.
"Boleh," jawab Lisa sambil mengembangkan senyumnya.
Selanjutnya tidak ada obrolan lagi diantara keduanya, hingga sampai di kelas Lisa Elang langsung pergi begitu saja.
Awalnya suasana kelas biasa-biasa saja, sampai akhirnya Lisa masuk ke dalam dan langsung dikerumuni oleh Tina dan lainnya.
"Sa, gue minta maaf sama lo. Gue yang udah hasut Kelly dan lainnya buat benci sama lo."
"Iya, sa. Kita yang udah nulis kata-kata jahat itu kemarin."
Lisa tertegun, dan murid lainnya pun terkejut dengan pengakuan Tina dan lainnya.
"Kita emang salah, Sa. Lo mau maafin kita, kan?" tanya Mira dengan wajah penuh harap.
Masih tidak bergeming. Lisa tidak mengerti kenapa Tina dan lainnya meminta maaf dan mengakui kesalahan mereka di depan teman-teman lainnya.
"Jadi lo semua pelakunya? Cih, murahan tingkah lo semua!" umpat Dira yang beranjak dari duduknya.
"Gak nyangka ya gue. Ternyata otak kalian semua rada busuk!" sahut Karin sambil menunjuk keenam gadis yang mengerumuni Lisa.
"Cha, lo ikutan juga?" tanya Bima tak percaya.
Echa mengangguk lemah.
"Ini salah gue, Bim. Gue yang hasut Echa dan lainnya, kalian marahin gue aja!" timpal Tina.
"Lo kenapa jahat banget sih Tin sama Lisa?" tanya Nadia dengan ketus.
Tidak ada jawaban dari Tina, gadis itu menunduk lemah.
"Guys, udah ya jangan mojokin mereka. Gue maafin Tina dan lainnya," ucap Lisa memecahkan keheningan.
Sontak keenam pelaku tersenyum senang.
"Beneran, Lis?" tanya Desi memastikan.
"Iya, bener. Kalau kalian gak suka sama sikap gue, gue minta maaf banget. Kita semua di sini keluarga, jadi jangan ada yang saling benci lagi ya," ujar Lisa kemudian Tina dan lainnya memeluk tubuh Lisa, diikuti oleh Karin, Dira dan Nadia.
Sedangkan para murid cowok menatap penuh haru.
🦅🦅🦅
Bel istirahat berbunyi, bukannya mengampiri Lisa di kelas, Elang malah mengambil langkah menuju gudang belakang.
Dan sesampainya di gudang, Elang langsung menendang pintu gudang sampai terbuka.
Sedangkan kelima laki-laki yang berada di dalam gudang tersebut terlonjak kaget dengan kedatangan Elang.
Tanpa basa-basi Elang langsung meninju wajah cowok bernama Eman.
"Maksud lo apa?" tanya Eman, ia meringis kesakitan.
Nafas Elang memburu, rahangnya sudah mengeras. Mati-matian ia mengontrol emosinya.
"Mau kalian apakan Lisa nanti sore?" tanya Elang dengan tatapan tajam.
Eman dan keempat temannya mendadak terkejut dengan pertanyaan Elang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELBRASTA
Teen FictionSEDANG REVISI . . . . . "Elang, janji ya! Janji ya tetap di sini, tetap di sisi gue apapun yang terjadi. Dengan begitu gue juga akan tetap di sisi lo."