You are my favorite feeling
. . .
"Hanya ini saja keluhan kamu?" tanya dokter Vito.
Elang mengangguk kecil, ia merasa sudah cukup jelas menjabarkan semua keluhannya.
"Detak jantung kamu benar-benar tidak teratur, tekanan darah yang dihasilkan juga tinggi. Beberapa obat yang akan saya kasi ke kamu mungkin bisa meredakan nyeri di perut dan sesak di dada kamu. Tapi, ada satu hal yang sangat penting untuk saya sampaikan," jelas dokter Vito sambil menatap Elang lekat-lekat.
"Apa itu Dok?" tanya Elang dengan antusias.
Dokter Vito melepaskan kaca matanya, ia bernapas kasar. Sepertinya sangat berat untuk menyampaikan hal yang dimaksud.
"Jantung kamu semakin melemah Elang, dan itu bisa berhenti kapan saja!" ucap dokter Vito dengan tegas.
Elang tersenyum getir, mencoba menerima kenyataan pahit ini.
"Berhenti Lang, saya akan membantu kamu untuk berhenti dari barang konyol itu." Dokter Vito menatap Elang serius, walupun baru mengenal Elang beberapa bulan ia sudah menganggap Elang sebagai adiknya, ia yakin kalau Elang adalah anak yang baik.
"Kalau saya berhenti apa saya bisa sembuh sepenuhnya?" tanya Elang. Ia tidak berharap bisa sembuh, hanya saja ia tidak tahan untuk merasakan kesakitan di tubuhnya.
"Bisa, kamu bisa sembuh sepenuhnya," jawab dokter Vito dengan yakin.
"Kalau kamu mau kita bisa melakukan tahap detoksifikasi sekarang, saya akan membawa kamu ke rumah sakit khusus," lanjut dokter Vito.
Elang bergeming, ia tidak bisa melakukan tahap itu. Elang tau tahap apa yang dimaksud, pada tahap detoksifikasi itu lah para pengguna merasakan siksaan yang luar biasa.
Pertama, mereka akan disuntik obat yang bernama Naltrekson. Efek sampingnya pasien akan merasa kesakitan. Bahkan, sakit yang dirasakan tetap terasa meski sudah dibius, pasien bahkan harus diikat karena meronta dan teriak-teriak.
Tak hanya itu, pemakai juga akan mengalami tekanan psikologis akibat tidak adanya asupan narkoba yang biasa ia pakai untuk menenangkan diri. Pada kondisi ini, dokter akan memberikan obat untuk meringankan efek samping tersebut. Pecandu narkoba juga diminta mengonsumsi banyak air putih dan makanan bergizi untuk membantu pemulihan.
Lama proses detoksifikasi ini bergantung pada tingkat kecanduan dari si pemakai, pun niat dan tekadnya untuk mau sembuh. Tapi Elang sendiri tidak memiliki tekad untuk sembuh.
"Bagaimana Elang?" tanya dokter Vito membuyarkan lamunan Elang.
"Maaf Dok, saya nggak berniat untuk sembuh," jawab Elang sambil mengambil bungkusan obat-obat yang disediakan dokter Vito.
"Terimakasih banyak atas perhatian dokter," lanjut Elang kemudian mengambil langkah keluar dari ruangan dokter Vito.
Tak banyak yang bisa dokter Vito lakukan, ia tidak bisa terus-terusan memaksa Elang. Karena untuk berhenti dari narkoba butuh tekad dan niat dari hati sang pengguna.
. . .
Elang telah sampai di apartemennya, ia memilih untuk meminum obat dan vitamin yang diberikan dokter Vito terlebih dahulu sebelum mengganti seragam sekolahnya.
Jam masih menunjukkan pukul empat sore, masih ada waktu untuk Elang menyelesaikan pekerjaannya di bengkel.
Tak butuh waktu lama Elang sudah menelan obat dan vitamin tersebut, ia segera mengganti seragam sekolahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELBRASTA
Teen FictionSEDANG REVISI . . . . . "Elang, janji ya! Janji ya tetap di sini, tetap di sisi gue apapun yang terjadi. Dengan begitu gue juga akan tetap di sisi lo."