[15] Birthday Party

211 38 0
                                    

Jangan lupa makan karena berjuang butuh tenaga. (✿^‿^)

. . .

Lisa tersenyum puas dengan hasil polesan make up di wajahnya. Tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis, benar-benar seleranya.

Dres berwarna biru muda yang panjangnya melewati lutut semakin menambah kesan manis di tubuh Lisa.

Malam ini ia dan Elang akan pergi ke Birthday Party Hana, dan untung saja Papanya sedang pergi ke luar kota. Jika tidak, mungkin ia tidak akan diperbolehkan pergi bersama seorang cowok di malam hari.

Beberapa menit yang lalu, Elang sudah mengabari Lisa kalau ia sudah siap dan segera menjemput Lisa. Mungkin saja, cowok itu sedang berada di jalan saat ini.

Senyum Lisa semakin mengembang saat Isabel memasuki kamarnya.

"Gimana, Ma?" tanya Lisa sambil berdiri menampilkan baju dan riasan make up-nya.

"Cantik, tidak menor dan tidak terlalu terbuka." Isabel mengacungkan kedua jempolnya, hal itu membuat Lisa semakin tersenyum puas.

"Keturunan Mama," ucap Lisa membuat Isabel tertawa kecil.

Deru motor menghentikan pembicaraan Lisa dan Isabel.

"Itu Elang sudah datang, samperin gih! Mama mau ke dapur dulu!" ujar Isabel dan mengambil langkah keluar dari kamar Lisa setelah gadis itu mengangguk singkat.

Lisa segera mengambil tas dan kado yang akan di bawa, ia pun berjalan keluar dari kamarnya.

Mata Elang tak berkedip saat Lisa sudah berada di hadapannya. Cantik, kata itulah yang mendeskripsikan penampilan Lisa malam ini.

"Ada yang salah ya, Lang?" tanya Lisa saat menyadari Elang yang terus memperhatikannya.

"Gak ada kok, Lis," jawab Elang tersenyum canggung.

Kedatangan Isabel menghilangkan rasa canggung diantara Lisa dan Elang.

"Sudah mau pergi, kan?" Elang dan Lisa saling mengangguk.

"Yasudah, hati-hati. Jangan pulang malam-malam loh, ya." Isabel tersenyum jahil, sedangkan Elang dan Lisa langsung menyalaminya.

"Elang dan Lisa pergi dulu ya, Tante. Assalamualaikum." Setelah mengatakan itu, Elang langsung menaiki motornya diikuti oleh Lisa.

"Waalaikumsalam, hati-hati!"

Motor Elang melaju cepat, membuat Lisa langsung melingkarkan tangannya di pinggang Elang.

"Elang," panggil Lisa.

Tak ada sahutan dari Elang, cowok itu tetap fokus menyetir.

"Elang, gue kedinginan," lirih Lisa yang semakin mengeratkan pelukannya.

Lisa tak menyangka kalau angin malam bakal sedingin ini, apalagi ia dan Elang hanya menaiki motor, yang mana rasa dingin semakin menusuk kulitnya.

Mata Lisa terpejam rapat, seberusaha mungkin menikmati udara dingin yang membuatnya semakin menggigil. Jujur saja, Lisa tidak terbiasa dengan udara malam, ia sangat jarang keluar di malam hari, dan saat keluar pun ia selalu membawa mobil.

Merasakan pelukan yang semakin mengerat, Elang langsung melihat Lisa dari kaca spion. Gadis itu tampak seperti sedang kedinginan, Elang tersadar kalau Lisa hanya mengenakan dress. Pantas saja gadis itu memeluknya erat.

Elang memelankan motornya, lalu berhenti saat jalanan tidak terlalu ramai.

"Kenapa berhenti, Lang? Mogok ya?" tanya Lisa sambil melepas pelukannya.

ELBRASTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang