[21] Pasar Malam

229 38 4
                                    


Bersyukurlah atas nikmat yang masih Tuhan berikan. (灬º‿º灬)♡

. . .

Lisa tengah menunggu Elang di teras rumahnya. Malam ini Elang mengajaknya pergi ke pasar malam sebagai hadiah karena Lisa berhasil memenangkan olimpiade.

Empat hari berada di balaikota tidak menjadi sia-sia bagi Lisa dan kedua teman setimnya. Mereka berhasil mengalahkan SMA Garuda yang bertahun-tahun memegang posisi pertama. Jika biasanya SMA Jaya Tama hanya mampu menempati posisi harapan pertama, namun tidak untuk tahun ini.

Keberadaan Lisa membuat SMA Jaya Tama beruntung, gadis pintar tersebut benar-benar tidak bisa disepelekan.

Deru motor Elang membuat Lisa langsung berdiri, gadis itu langsung berlari kecil membuka gerbang.

"Sorry lama," ucap Elang sambil membuka helmnya.

"Gak apa-apa, Elang." Lisa tersenyum.

"Gak pamitan sama Mama lo dulu?" tanya Elang saat Lisa mengunci pintu rumahnya.

"Mama gak ada di rumah, gue udah bilang kok."

Elang mengangguk kecil, dilihatnya kini Lisa lekat-lekat.

"Kenapa gak pakai jaket?" tanya Elang setelah sadar Lisa tidak mengenakan jaket.

"Kan ada jaket lo," jawab Lisa dengan entang, tak lupa cengiran lebar pun ia tampilkan.

"Ck, lo ini." Elang menggeleng kecil lalu membuka jaket yang ia kenakan, selanjutnya jaket tersebut sudah melekat di badan Lisa.

"Elang, kangen sama gue gak?"

Gerakan tangan Elang terhenti, dan pandangan Elang beralih ke manik mata Lisa. Padahal pengait helm yang dikenakan Lisa belum terpasang sempurna.

"Penting kah gue jawab?" tanya Elang balik yang semakin menipiskan jarak di antaranya dan Lisa.

"Penting, Elang." Senyum Lisa semakin mengembang.

"Kalau gue jawab enggak lo bakal marah?"

"Enggak."

"Yaudah itu."

"Itu apanya, Elang?"

"Jawaban gue."

Pengait helm Lisa pun terpasang sempurna oleh Elang. Sedangkan Lisa malah cengengesan.

"Menurut lo, gue cantik gak, Lang?"

"Cantik."

"Pinter?"

"Pinter."

"Ka-"

"Buruan naik!"

Cengiran Lisa semakin melebar, sesuai perintah Elang ia segera naik ke atas motor.

Tangan Lisa melingkar manis di pinggang Elang. Gadis itu terus mengoceh sepanjang jalan.

"Lo kedinginan gak, Lang?"

"Enggak."

"Pastinya dong, kan udah gue peluk."

Elang tersenyum kecil, malam ini Lisa terlihat begitu antusias. Dan sesampainya di pasar malam Lisa semakin antusias dan bersemangat.

"Wahh keren ya, Lang?"

Lisa menatap takjub keramaian dan wahana permainan di pasar malam tersebut. Ini pertama kalinya ia datang ke pasar malam.

ELBRASTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang