[42] Penculikan

140 29 0
                                    

Ketika aku bahagia bersamamu, bagiku.
Tidak ada alasan untuk tidak mencintaimu.

. . .

Perpustakaan lantai bawah menjadi tujuan Lisa. Setelah bel istirahat berbunyi ia langsung mengambil langkah menuju perpustakaan, tapi sebelumnya ia berpamitan terlebih dahulu kepada Nadia, Karin dan Dira.

Sesampainya di perpustakaan Lisa langsung menyapa ramah mbak Giyah, tak lupa ia juga mengisi daftar harian pengunjung.

Ada beberapa buka yang ingin Lisa pinjam dan waktu istirahat pertama ini akan ia habiskan di perpustakaan. Karena ujian nasional sudah berada di depan mata, tidak ada lagi waktu untuk berleha-leha. Sekarang Lisa akan menghabiskan waktunya untuk belajar dan belajar.

Setelah mengambil beberapa buku Lisa mendaratkan bokongnya di salah satu kursi yang tersedia di perpustakaan. Tidak banyak orang, hanya ada beberapa murid yang duduk di sekitar Lisa.

Gadis itu memulai aktivitasnya, ia membaca dengan cermat rangakai kata dan rumus di buku tebal tersebut.

Lisa sudah masuk dalam rangkaian kata dan rumus tersebut, ia terlihat sangat fokus memecahkan soal-soal.

Kedatangan Elang bersama Yola tak disadari Lisa.

"Kita duduk di sebelah Lisa aja, mau kan Lang?" tanya Yola dengan hati-hati.

Elang melirik sekilas gadis yang sangat ia hindari itu. Sepertinya Lisa belum menyadari keberadaannya.

"Yaudah," jawab Elang males.

Yola tersenyum sumringah, ia kemudian berjalan menghampiri Lisa yang masih fokus pada buku tebal tersebut.

"Hai Lis," sapa Yola disertai senyum manisnya.

Fokus Lisa buyar, ia mengalihkan pandangannya dari buku dan beralih melihat wajah orang yang menyapanya.

"Hi La," balas Lisa tak kalah ramah.

"Gue sama Elang boleh duduk di sini?" tanya Yola.

Lisa baru menyadari kalau ada Elang, ia pun menyapa cowok itu namun sapaannya tai dihiraukan oleh Elang.

Lisa berusaha untuk bersikap maklum, ia juga mencoba untuk bersikap biasa saja..

"Boleh boleh, duduk aja."

"Thanks Sa."

Yola mengambil tempat di samping Lisa, sementara Elang mengambil tempat di samping Yola.

Lisa tersenyum tipis melihat hal itu, bahkan untuk duduk di sampingnya saja Elang tidak mau.

"Lo udah lama di sini?" tanya Yola.

"Baru aja," jawab Lisa.

Yola mengangguk singkat, kemudian tidak ada lagi obrolan di antara keduanya.

Lisa melanjutkan aktivitasnya, ia kembali larut dalam buku tebal tersebut. Sementara Yola tampak sabar mengajari Elang.

"Tinggal masukkan rumusnya aja terus cocokan dengan empat jawaban ini," jelas Yola yang mendapat anggukan kecil dari Elang.

"Lo nggak haus?" tanya Elang, tentunya kepada Yola.

"Lumayan sih Lang," jawab Yola terkekeh kecil.

"Gue beliin minum dulu buat lo."

Elang beranjak dari duduknya, ia hendak melangkah namun tangannya langsung dicekal oleh Yola.

"Nggak usah Elang, gue nggak apa-apa kok," ucap Yola malu-malu.

ELBRASTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang