Irene masih berdiri di samping seokjin yang tengah mengurus administrasi nya, dia sudah boleh pulang sekarang dia memainkan jemari nya merasa sungkan karena dia pun juga tak mengerti kenapa tas nya tiba tiba saja hilang atau mungkin tertinggal di sungai itu seingat nya sebelum menceburkan diri ke sungai irene melepas tas nya jangan lupakan cincin dan kalung nya yang entah kemana apa mungkin jatuh saat ia di sungai tadi irene bahkan memakai baju yang di bawakan joy tadi saat berkunjung.
"ayo" ucap seokjin menggandeng tangan irene
Irene menatap tautan tangan nya dengan seokjin merasa aneh di perlakukan seeprti ini dengan orang yang belum lama ia kenal
"kenapa baekhyun tidak bisa di hubungi? Apa dia memang sibuk di jam seperti ini?" tanya seokjin saat ini mereka baru saja sampai di basement rumah sakit baru saja masuk kedalam mobil seokjin dan pria itu baru saja membantu irene memasang seatbelt nya.
"aku tidak tau, dia pergi meninggalkanku" irene menundukkan kepalanya
"kalian bertengkar?" tanya seokjin lagi
"aku menyakitinya" ucap irene lalu menghela nafas nya
"lalu kau tinggal sendiri? Berarti aku tidak bisa mengantarmu ke apartmen akan berbahaya kalau kau ditinggal sendirian" ucap seokjin lalu memutar arah mobil nya
Irene memutar bola matanya malas "sudah ku bilang aku tidak sedang berusaha mengakhiri hidupku tadi"
..
.
Seokjin membawa irene pulang ke rumah orang tua nya setidak nya di rumah nya selalu ada ornag yang bisa mengawasi irene untuk tidak melakukan hal yang tidak tidak
"kau bisa tidur dikamarku, aku jarang menginap disini jadi kau bisa mengunakannya ehmm sebenar nya kau bisa tidur di kamar tamu tapi ku rasa kau akan lebih betah disini karena ini lebih luas" seokjin melangkahkan kaki nya masuk ke kamar nya "aku akan ke aprtmen mu untuk mengambil baju baju mu nanti"
"terserah kau saja" ucap irene lalu ikut memasuki kamar itu, kamar dengan dominasi warna gray
"omma ku akan pulang saat makan malam nanti makanlah bersamanya aku sudah memberitahunya kalau kau akan tinggal disini, jangan menungguku aku akan kembali ke kantor sekarang dan akan kesini besok pagi" jelas seokjin
"pergilah" ucap irene malas
.
.
.
Irene berjalan keluar kamar milik seokjin ragu dia merasa canggung dia bahkan tidak mengenal ibu seokjin dan pria kim itu memaksanya tinggal bersama ibu nya, irene menuruni anak tangga itu dengan pelan antara dia malu canggung tapi dia juga lapar."oh kau yang bernama irene? Aigoo kau cantik sekali" sapa ibu seokjin
"ne anyonghaseo" irene membungkuk sopan
"duduk lah aku senang kau disini suami ku dan anak anak ku sibuk bekerja jadi aku senang kau mau tinggal disini" ucap nyonya kim
Irene duduk di samping ibu seokjin itu lalu tersenyum masih canggung jujur saja dia pun tidak ingat kapan terakhir kali makan bersmaa ibu nya karen ibu nya sudah meninggal saat irene masih kecil dan ayah nya menikah lagi tak lama setelah ibu nya meninggal irene sudah tinggal sendiri sejak ia masih sekolah dulu, ayah nya tidak terlalu memusingkan irene akan tinggal dimana yang penting irene tidak meninggalkan sekolah.
"bagaimana kau suka makanannya? Aku yang memasak nya" ucap nyonya kim antusias
"ah ne ini enak sekali" jujur irene
"putraku memang bisa mengurus diri nya sendiri dia juga pandai memasak tapi dia juga akan senang jika kau memasak dan mengurus nya kelak setelah menikah, ku dengar kau tidak pandai memasak jadi besok aku akan mengajarimu jadi istri yang baik" ucap nyonya kim yang salah paham tentang irene dia mengira irene ini kekasih nya seokjin putra nya padahal seokjin hanya mengatakan kalau irene ini teman nya tapi pikir nyonya kim itu maksudnya kekasih karena seokjin tidak pernah membawa teman perempuan nya ke rumah apa lagi ini irene akan tinggal di rumah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Epiphany (jinrene)
RomanceBae irene seorang wanita muda yang sukses, mencintai teman nya bernama byun baekhyun yang ternyata seorang gay Kim seokjin pengacara handal di korea sangat pintar dan cerdas namun bodoh soal cinta Kim taehyung pria tampan yang di sukai baekhyun P...