duapuluhtiga

669 80 11
                                    

"aigoo, kenapa kau bisa sampai sakit seperti ini" ucap nyonya kim begitu melihat irene terbaring pucat di ranjang nya

"gwenchana omma, aku hanya kurang menjaga makananku saja" ucap irene seadanya kalau dipikir pikir kmarin dia hampir tidak makan apa pun seokjin selalu berhasil menghilangkan napsu makan nya

"apa yang kau pikirkan? Dokter bilang itu bisa juga karena stres" ucap nyonya kim

"omma asam lambung tidak selalu berkaitan dengan stres" ucap irene tak ingin mertuanya itu tau masalah rumah tangga nya

"berbaringlah lagi aku akan memasakkan sesuatu untukmu, seokjin benar benar  keterlaluan kau sakit pun dia tetap meninggalkanmu sendiri" nyonya kim mengerutu dan berjalan menuju dapur

"jennie sedang apa kau disini?" ucap nyonya kim sedikit terkejut melihat mantan kekasih anak nya

"omonim anyonghaseo" sapa jennie sopan ia membungkukkan badan nya
"aku tinggal disini dari kamarin oppa yang membawaku"

"mwo? Maksudmu kau menginap disini?" tanya nyonya kim tak percaya dengan yang ia dengar

Jennie hanya mengangguk mengiyakan

"cepat kemasi barang mu kembali, aku tidak mau kau mengganggu mereka, kalau kau tidak punya tempat untuk tinggal aku akan mengantarmu ke hotel" ucap nyonya kim dan menerobos masuk ke kamar tamu

"ommonim oppa tidak akan suka ini apa tidak kita telpon seokjin oppa terlebih dahulu"

"tidak perlu!!" ucap nyonya kim menaikan intonasi nya "dan lagi jangan panggil aku ommonim"

Jennie diam diam mengirim pesan pada seokjin, irene yang mendengar keributan langsung tersadar ia lupa kalau ada jennie disini bisa kacau kalau mertuanya tau ah tapi kalau didengar dari suara keributan nya sepertinya dia sudah tau.

Irene berjalan keluar kamar nya menuju kamar tamu yang letak nya tak begitu jauh dari kamar utama, irene menghela nafasnya begitu melihat mertua nya tengah memaksa jennie mengemasi barang barang nya

"omma" panggil irene dari ujung pintu

"apa karena dia kau jadi sakit?" tanya nyonya kim

"aniyaa omma, aku benar benar tidak keberatan dia tinggal disini" ucap irene berjalan mendekati ibu mertuanya itu
.
.

Saat ini irene, seokjin dan jennie tengah duduk bersama di ruang tamu nyonya kim melipat tangan nya meminta penjelasan kenapa bisa ada jennie disini

Seokjin sudah berkali kali menjelaskan yang sebenar nya tapi nyonya kim tak membenarkan alasan itu dan saat ini seokjin dan ibu nya masih sibuk beradu argumen, sedangkan jennie hanya diam duduk disamping seokjin

Irene sendiri duduk terpisah dengan seokjin ia memilih duduk di sofa yang berbeda dengan mereka mendengar adu argumen antra ibu dan anak itu sedikit membuat irene pusing 'ah sepertinya aku yang perlu menginap di hotel' batin irene ia memejamkan matanya menyenderkan punggungnya di sandaran sofa dengan nyaman.

"omma... Oppa.." panggil irene sudah tak tahan "bisakah kalian lanjutkan lain kali? Aku pusing mendengarnya" jujur irene
.
.
.
Irene menaruh plastik yang ia bawa di meja makan dan mengambil mangkuk untuk menaruh makanan yang ia beli dalam perjalanan kemari.
"kau datang lagi?" tanya baekhyun yang melihat irene tengah di dapur nya

"aku sedang sakit dan mereka membuat keributan aku tak tahan jadi aku kemari" ucap irene seadanya "aku membeli juga untuk mu kau mau makan sekarang?"

"ehmm sekarang saja" ucap baekhyun mengiyakan "kau sakit apa? Wajah mu pucat sekali"

"bukan apa apa hanya asam lambungku naik, dan ini salahmu oppa" ucap irene lalu menaruh sup yang ia beli tadi

Epiphany  (jinrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang