tigapuluhsembilan

653 71 10
                                    

"sayang ini halmeoni, kemarilah" ucap nyonya kim

Ayongie gadis kecil itu hanya diam tak bereaksi apa apa "mommy aku mau pulang" bisik ayongie di telinga irene

Irene tersenyum "jangan seperti itu, ayo perkenalkan dirimu"

"aku tidak mau" ucap ayongie

"sayang mommy mohon jangan seperti ini"

"dia bukan halmeoni ku, kenapa aku harus memanggilnya seperti itu mommy ayo pulang daddy tak akan suka jika daddy tau ini"

"sayang apa maksudmu" ucap seokjin pada putrinya

"ahjussi berhenti berusaha menjadi ayahku aku sudah punya daddy dan aku tidak berniat menambah jumlah ayahku" gadis kecil itu teringat ucapan seokjin yang memintanya memanggilnya appa

"ayongie itu tidak sopan kecilkan suaramu" ucap irene menegur putrinya karena sudah bersikap tak sopan

"aku akan mengadukannya" ucap ayongie gadis kecil itu mulai menangis, dia jrang sekali melihat mommy nya marah padanya kalau mengomel itu sudah sering "mommy mau memberikanku pada mereka mommy sudah tidak mau denganku, aku janji tidak akan nakal lagi tapi aku tidak mau pisah dengan mommy"

Irene menghela nafasnya lalu memeluk putrinya yang tengah menangis "maafkan mommy, jangan menyimpulkan seperti itu, mana mungkin mommy memberikanmu pada orang lain" 

"mommy janji?"

Irene mengangguk lalu menghapus air mata putrinya "jangan menangis" ucap nya lalu kembali memeluk gadis kecil nya

Nyonya kim merasa bersalah karena membuat kesalahpahaman itu.
.
.
.
"omma miane" ucap irene yang mendatangi nyonya kim di dapur

"omma yang seharusnya minta maaf harusnya aku tau dan tidak terlalu buru buru" ucap nya "putraku bahkan melukaimu terlalu dalam dan sekarang aku.."

"omma" ucap irene memotong ucapan nyonya kim dan memeluk nya "omma tidak salah ayongie hanya salah paham dan juga mungkin dia bingung pelan pelan saja"ucap irene "omma kau tau aku sudah jago memasak sekarang" ucap irene mengalihkan pembicaraan mereka

Nyonya kim menatap irene "kau yakin? Terakhir kali kau payah sekali" ucap nya lalu tertawa

"tentu saja aku belajar untuk ayongie, omma aku mau membuat pengakuan, dulu aku pernah membuat oppa masuk kerumahsakit karena terlaku banyak memasukkan lada" ucap nya

"mwo?" tanya nyonya kim tak percaya "kenapa kalian tak pernah mengtakannya dulu"

"itu karena aku takut omma marahiku"ucap irene jujur
.
.
.
Seokjin terkejut dengan joy yang sudah ada di dalam rungan nya saat ia kembali dari luar
"ada apa kemari? Kapan kau akan pulang?"

"oppa bukankah kau keterlaluan kita baru saja bertemu dan kau menyuruhku pulang, ini pastikan kau datang atau aku akan benar benar mengganggu hidupmu" ucap joy memberikan secarik kertas pada seokjin

"apa maksudmu?" tanya seokjin tak mengerti

"datanglah kalau kau mau tau dan bersikaplah yang baik"
.
.
.
"oppa kita mau kemana? Dan rumah siapa ini?" Tanya irene saat mobil yang ia tumpangi berhenti di sebuah rumah

"ayo turun" ucap baekhyun yang sudah turun terlebih dahulu membuat irene terpaksa mengikuti baekhyun

"kau suka?" tanya baekhyun

"hemm?"

"aku membelinya untukmu" ucap baekhyun "ayo aku juga membuat kebun bunga untukmu"

Irene menahan tangan baekhyun "oppa jangan seperti ini" ucap nya lirih

Epiphany  (jinrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang