delapan

816 92 5
                                    


Siang ini sesuai janji nya seokjin menemani irene untuk bertemu namjoon teman nya yang seorang psikolog mereka tidak akan langsung berkonsultasi hanya akan bertemu dulu saja. Saat ini seokjin dan irene tengah menunggu namjoon di sebuah cafe, lagi lagi degub jantung irene berdetak tak normal saat seokjin mengajak nya kemari bukan tanpa alasan pasal nya cafe ini letak nya dekat dengan kantor baekhyun dan pria byun itu sering menceritakan betapa enak nya kue disini bahkan beberapa kali irene dibelikan kue dari cafe ini, irene hanya takut tak bisa menahan diri saat nanti bertemu dengan baekhyun.

"maaf aku terlambat" sapa namjoon

"gwenchana aku tau kau sibuk, maaf tidak membuat janji terlebih dahulu dan terkesan dadakan" sesal seokjin

Irene hanya duduk sambil mendengar percakapan dua pria ini dengan malas dan tidak berniat menyapa namjoon sedikitpun.

"aku sudah mendengar masalahmu dari seokjin hyung memang berat mencintai seseorang yang bahkan tidak bisa kita miliki dan juga masalah hukum yang tengah meneimpamu saat ini, tapi percayakan padaku aku akan membantumu" ucap namjon "aku akan menjadwalkan pertemuan kita nanti"

"oppa" gumam irene lalu berdiri dan berjalan begitu saja meninggalkan seokjin dan namjoon irene berjalan keluar dan menyebrang jalan dengan asal dia terus berlari tak ingin kehilangan jejak baekhyun

"oppa" panggil irene membuat seseorang menghentikan langkah nya karena merasa tak asing dengan suara itu

Irene berlari dan menghambur memeluk pria yang begitu ia rindukan itu

"gwenchana" baekhyun mengusap lengan irene yang memeluk perut nya erat "aku tidak bisa menghubungimu, kau juga tidak ada di apartmen aku menghawatirkanmu" baekhyun membalikkan badan nya menatap irene merasa bersalah karena dia tak ada saat irene nya ini begitu membutuhkan nya tangan nya mengusap pipi irene menghapus air mata gadis itu lalu membawanya ke dalam dekapan nya memeluk nya erat.

Seokjin dan namjoon melihat mereka dari jarak yang tidak begitu jauh
"kau yakin pria itu gay? Bukankah mereka terlihat seperti sepasang kekasih" tanya namjoon

"awal nya aku juga mengira mereka seperti itu, aku harap dia bisa cepat berkonsultasi dengan mu, dia sudah dua kali melakukan percobaan bunuh diri dan kau lihat yang barusan dia bahkan terus berlari tanpa peduli keadaan disekitarnya " ucap seokjin

Sementra itu irene masih saja menangis dipelukan baekhyun "oppa kembalilah"

"anii aku tidak bisa melakukannya irene-ah aku tidak ingin semakin..." baekhyun menggantung ucapan nya

"aku mencintaimu, aku janji tidak akan...."

"aku sangat menyayangimu rene-ah kau sudah seperti adik ku sendiri" baekhyun menghapus air mata di pipi irene "aku akan lebih sering mengunjungimu aku janji"

"aku tidak mau jadi adikmu" gumam irene masih di sela sela tangis nya

Barkhyun menjadi serbasalah saat ini andai saja dia ini bukan seorang gay tentu dia akan senang sekali jika tau irene menyukai nya atau mungkin dia yang akan menyukai irene lebih dahulu.

Irene masih saja menggengam ponsel baru nya yang di berikan baekhyun beberapa saat yang lalu, saat ini baekhyun dalam perjalanan mengantar irene pulang

"jadi kau tinggal dengan seokjin ssi?"
Ucap baekhyun

"aniyo aku tinggal dengan ibu nya, seokjin oppa tidak tinggal disana" jawab irene seadanya

"baguslah kalau begitu aku khawatir kalau kau tinggal dengan seorang pria, aku tidak akan membirkannya" tentu baekhyun hawatir karena dia benar benar sudah menganggap irene seperti adik nya biarpun dia sering mengomel kalau irene bersikap seenak nya tapi percayalah kalian kalau baekhyun benar benar menyayangi irene "bagaimana dengan taehyung kau berkencan dengan nya?"

Epiphany  (jinrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang