duapuluhdua

708 76 10
                                    

Irene tengah menyelesiakan desain terbaru nya saat seokjin pulang, pria kim itu ikut duduk di samping irene menyenderkan punggung nya dengan nyaman "apa masih lama?"

"ehmm sebentar lagi, mandilah dulu" ucap irene masih sibuk dengan yang ia kerjakan

"cium dulu baru aku akan mandi" ucap seokjin

"sirro" ucap irene cuek tangan nya mendorong wajah seokjin menjauh dari nya

Seokjin berjalan ke kamar mandi setelah ditolak mentah mentah oleh istri cantiknya, mulai membersihkan dirinya  setelah selesai seokjin berjalan ke ranjang nya "berapa lama lagi?"

"10 menit beri aku 10 menit" ucap irene masih fokus

10 menit yang di minta irene ternyata tak sampai 10 menit irene sudah menyelesaikan pekerjaan nya. Irene berjalan menghampiri seokjin "oh sudah tidur" irene mendekati seokjin dan mengambil ponsel pria itu lalu menyimpan nya di meja samping tempat tidur nya, irene memandangi wajah lelah seokjin yang tengah tertidur pulas 'lihatlah kau tetap tampan meski terlihat lelah' batin irene lalu tersenyum

Irene ikut merebahkan tubuh nya di samping seokjin tak berniat membangunkan seokjin. Irene memiringkan tubuhnya menjadi menghadap seokjin "kau bekerja terlalu keras" ucap irene lirih agar tak menggnaggu tidur seokjin

Irene menutup matanya dan segera menyusul seokjin ke alam mimpi. 
.
.
.
Irene membuka matanya perlahan menyadari ada lengan melingkar memeluk tubuh nya "pagi sayang" sapa seokjin "kenapa semalam tak membangunkanku?"

Irene menolehkna kepalanya menatap seokjin "jangan berkerja terlalu keras" ucap irene tangan nya terulur menyentuh pipi seokjin

Seokjin melengkungkan senyum termanis nya tangannya ikut menyentuh tangan irene dan menggenggam nya "ehmm terimakasih" harus seokjin akui terkadang istrinya tiba tiba bersikap manis sedetik kemudian bisa kembali ke mode jutek nya.

"apa yang mau kau bicarakan semalam? Kai?" tanya irene

"ehmm" seokjin membenarkan

"tapi aku lapar sekarang" ucap irene lalu mengambil ponsel nya mengecek notifikasi yang masuk

"mau ku buatkan sesuatu?" tawar seokjin

"ehmm sesuatu yang manis" ucap irene masih fokus dengan ponsel nya

"kau bisa memakanku kalau mau yang manis" ucap seokjin percaya diri

Irene menoleh menatap seokjin hanya menatap nya tanpa bicara apa pun

"tidak ya?" ucap seokjin lalu tertawa "oke aku akan mulai memasak untukmu" irene benar benar tak dalam mode ingin menangapai kenarsisan seokjin, setelah nya ia turun dari ranjang menuju kamar mandi untuk sekedar mencuci muka dan gosok gigi
Setelah itu ia berjalan ke dapur
.
.
.
"hyung kenapa kemari? Ada apa?" tanya kai yang heran baekhyun mengunjunginya pagi pagi sekali

"irene menelponku semalam" ucap baekhyun seadanya

"dia menceritakannya?" tanya kai

"hemm semuanya, aku akan membantumu tenang saja kenapa kau tidak pernah cerita kalau ada masalah, kalau kmarin kau tidak ketemu irene kau pasti juga masih menyembunyikan ini kan" omel baekhyun

"aku juga tidak tau kenapa bisa serumit ini"

"sudah kubilang dia bukan wanita baik kai, tidak ada wanita baik yang meninggalkan kekasih nya untuk pria lain" ucap baekhyun

"aku tidak tau hyung kalau aku tau saat itu jennie memiliki kekasih aku tak akan mendekatinya" jujur kai

"ku dengar dia hamil"

Epiphany  (jinrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang