empatpuluhdelapan

570 62 6
                                    

Irene lega seperti dugaan nya kalau ia baik baik saja dokter bilang ia hanya stres dan kelelahan dan membuat haid nya tidak lancar, irene masih ingat betul ucapan dokter yang menyuruhnya banyak mengkonsumsi sayur dan buah dan berhenti diet padahal dia tidak sedang berdiet hanya sedang tak napsu makan saja sebenarnya. Irene berjalan untuk menebus obat dan vitamin yang di resepkan dokter tadi.

Irene sedikit terkejut saat tiba tiba saja seseorang memeluknya dengan erat. Meski tak sempat melihat orang yang tengah memeluknya kini tapi irene cukup mengenali siapa pemilik dada bidang yang tengah memeluknya saat ini.

"kenapa kau tak mengatakannya? Kau mau menyembunyikannya dariku lagi?" tanya seokjin

"apa maksudmu?" irene benar benar tak mengerti maksud seokjin

Irene masih saja diam bingung dengan sikap seokjin yang tiba tiba berubah padanya masih sangat jelas di ingtan irene bagaimana seokjin begitu mengabaikannya kemarin 'apa karena aku sakit? Anii lagipula aku tidak sedang sakit yang parah apa dia salah paham?' batin irene

"turunkan aku di supermarket samping gedung apartemenku saja" ucap irene yang teringat ia harus membeli beberapa bahan makanan yang sudah habis

Seokjin hanya mengangguk mengiyakan, dia memang berhenti di supermarket yang di maksud irene memarkir mobilnya bahkan ikut turun bersama irene

"kenapa masih disini?" tanya irene sejujurnya ia sedikit sakit hati dengan sikap acuh seokjin kemarin meski ia sadar ia pun salah karena langsung marah marah saat melihat seokjin bersama seulgi beberapa hari yang lalu.

"aku akan menemanimu" ucap seokjin

"aku tidak perlu ditemani" ucap irene lalu berjalan sedikit cepat meninggalkan seokjin

Tentu itu bukan suatu masalah untuk seokjin karena kaki nya yang panjang bukan hal yang sulit menyamai langkah kaki irene meski wanita itu bejalan cepat

"biar aku saja" ucap seokjin mengambil troli belanja irene dan mendorongnya

Irene hanya menatap seokjin tak suka pria itu kembali bersikap semaunya

"ayo aku tak punya banyak waktu" ucap seokjin

Irene berjalan menyamai langkah seokjin "kalau tak punya waktu kenapa disini" gerutu irene

"yak kenapa kau menaruhnya lagi?" tanya irene saat seokjin mengembalikan beberapa barang yang ia ambil tadi

"itu tidak sehat" ucap seokjin santai

"ehmm bukankah kita harus membeli ini" ucap seokjin mengambil kotak susu ibu hamil

Irene mengambil kotak susu itu dari tangan seokjin dan menaruh nya lagi ditempatnya, irene menatap seokjin tepat diiris pria kim itu "sudahlah aku lelah tak ingin berdebat lagi" ucap irene lalu pergi
 
Seokjin menahan lengan irene agar wanita itu mau mendengarnya "tunggu dulu" ucap seokjin

"aku tidak sedang hamil, kau salah paham" ucap irene

"mwo? Tapi kenapa kau.."

Irene mengambil kertas dalam tas nya dan memberikannya pada seokjin "bacalah kalau kau tak percaya" ucap irene benar dugaannya dia berubah karena ia pikir dirinya tengah mengandung anak nya yang benar saja

Seokjin membaca hasil laporan pemeriksaan irene "jadi.."

"ya kau salah paham jadi berhenti bersikap baik padaku kembalilah ke sikapmu seperti kemarin itu lebih membuatku nyaman" ucap irene dan meninggalkan seokjin yang masih diam disana.

Irene menyerahkan kartu nya pada kasir itu sesekali ia melirik seokjin yang masih saja berdiri disana ia kecewa seokjin berubah karena salah paham bukan karena dirinya.

Epiphany  (jinrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang