empatpuluhdua

620 70 11
                                    

Irene tengah berjalan dengan menautkan tangan nya dilengan ayah nya tuan bae sesekali ia melemparkan senyum, senyum tulus kali ini bukan senyum palsu atau senyum yang dipaksakan seperti dulu saat menemani ayah nya menghadiri sebuah pesta.

Mereka berjalan menuju ke sebuah meja di mana ada beberapa orang tengah duduk di sana, saat tuan bae dan putrinya mendekat orang orang di meja itu tersenyum lalu ikut berdiri menyambut pemilik pesta ini "selamat malam tuan bae" ucap pria itu sopan lalu membungkukkan badannya

"selamat malam tuan jung" balas tuan bae tersenyum sumringah dan sedikit membungkuk pada pria muda di depan nya ini

"sayang kau tak ingat dia?" tanya tuan bae pada putrinya

Irene hanya tersenyum tak mengerti

Pria di depan nya ini tersenyum "kita satu sekolah dulu saat disekolah dasar" ucap pria jung itu "kau sering membuly ku dulu"

"Jung Ho-seok?" tanya irene mencoba mengingat

"nee itu aku, senang bisa bertemu dengan mu lagi, aku harap kita bisa memiliki hubungan yang lebih baik" ucap hoseok sopan

"ah nee" ucap irene

"mulai besok dia akan bergabung dengan perusahaan kita" ucap tuan bae memberitahu putrinya "senang bisa bekerjasama dengan pria muda yang sangat berprestasi sepertimu"

"ah nee, aku tidak sehebat itu media hanya melebih lebihkan saja" ucap hoseok
.
.
.
Irene berjalan mendekati pria yang tengah berdiri di balkon menyendiri dari riuh nya pesta di dalam

"kenapa kau disini? Bukankah pesta ini dibuat untuk mu" ucap irene ramah

Hoseok tersenyum mendengarnya "aku tadi menerima telpon" ucap nya apa adanya "bagaimana kabarmu?"

"seperti yang kau lihat saat ini aku baik baik saja, aku minta maaf karena dulu aku sering membuatmu menangis" ucap irene teringat begitu senang nya ia menjahili jung hoseok

"ehmm aku tau itu hanya kenakalanmu dulu" ucap hoseok

"aku dulu hanya ingin berteman denganmu, aku iri karena kau memiliki banyak teman" ucap irene apa adanya

Hoseok tersenyum mendengarnya "ehmm aku tau itu, ayo kembali kedalam aku takut ayahmu akan mencarimu jika kau terus disini" ajak hoseok

Irene tengah menikmati wine nya saat seokjin tiba tiba saja mendekatinya dan berbisik "kau terlihat akrab sekali dengan pria itu" ucap nya tepat di telinga irene  

Irene membalikkan badan nya sedikit terkejut melihat seokjin ada di depannya saat ini "oppa kenapa kau disini?"

"aku, tentu saja ayahmu yang mengundangku, apa kau bersikap seperti tadi karena kau pikir aku tak disini?" tanya seokjin

"ah tidak seperti itu dia hanya temanku, dan sekarang dia bergabung dengan perusahaan ayah" ucap irene

"apa dia sangat sepesial? Sampai ayah mu membuat pesta penyambutan untuknya?"

"ah kau pasti hanya membaca berita tentangmu saja, dia sangat terkenal kau tak tau dia? tentu aku harus bersikap baik padanya berkat dia aku tak perlu bekerja di perusahan appa dia yang akan membawa kemajuan untuk perusahana appa dan aku yang akan menikmati hasilnya" ucap irene di akhiri senyumna manis saat mengatakan menikmati hasil  

"apa dia sehebat itu?" tanya seokjin "tetap saja jangan terlalu dekat dengan nya"

"arraso" ucap irene cepat tak ingin berdebat dengan seokjin yang akhir akhir ini sangat cemburuan padanya tapi irene suka seokjin yang seperti ini pria kim itu tampak mengemaskan saat sedang cemburu

Epiphany  (jinrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang