tigapuluh

752 71 10
                                    

Irene tengah membuat coklat panas saat seokjin menghampirinya, seokjin memeluk irene dari belakang menumpukan dagu nya dibahu irene

"apa yang kau buat?" tanya seokjin

"aku membuat coklat panas" ucap irene menunjukkan cangkir Coklat nya dengan mengangkatnya sedikit "kau mau juga?" tawar irene

Seokjin menggeleng tak mau "buatkan aku kopi saja" ucap seokjin manja

"ehmm oke" ucap irene menyetujuinya, irene sedikit menolehkan kepalanya agar bisa melihat seokjin "lepaskan aku kalau begitu, duduk lah dengan baik" ucap irene seolah berbicara dengan anak kecil

"tidak mau" ucap seokjin

Irene membalikkan badan nya menjadi menatap seokjin "bukankah tadi kau sedang mengerjakan sesuatu?" tanya irene

"ehmm memang" jawab seokjin apa adanya

"lanjutkan lagi kalau begitu aku akan mengantar kopimu nanti" ucap irene lalu mengecup pipi kiri seokjin yang sukses membuat seokjin tersenyum senang dan patuh berjalan menjauhi irene kembali ke ruang kerjanya

Irene mengetuk pintu ruangan seokjin begitu ia selesai membuatkan kopi untuknya, seokjin yang tengah fokus pun melepas kaca matanya dan tersenyum menatap irene istrinya yang kini tengah berjalan menghampirinya dengan satu cangkir kopi di tangan nya, irene meletakkan cangkir kopi untuk seokjin itu di meja kerja seokjin

"terimakasih" ucap seokjin

"ehmm apa kau masih lama oppa?" tanya irene

"ehmm memangnya kenapa?"

"aku akan menunggumu kalau begitu" ucap irene lalu duduk di salah satu kursi di rungan itu

Seokjin yang melihat itu langsung menaruh kertas yang ia pegang dan berdiri berjalan mendekati irene "aku bisa meninggalkannya kalau kau mau sesuatu dariku" ucap seokjin yang kini berlutut didepan irene

"aniyoo aku hanya ingin disini" ucap irene apa adanya

Seokjin menatap irene sayang "katakan"

"apa aku mengganggumu jika duduk disini?" tanya irene "aku hanya sedang ingin bersamamu saja"

"begitu?" tanya seokjin yang hanya diangguki irene

"aku akan segera menyelesaikannya kalau begitu" ucap seokjin lalu kembali ke meja nya
.

.

"aku senang sekali" ucap seokjin lalu menciumi pucuk kepala irene dan mengeratkan pelukannnya

Saat ini irene dan seokjin tengah menonton film bersama duduk bersebelahan dengan seokjin yang memeluk irene seolah tak ingin berpisah meski hanya sebentar saja.

"kenapa?" tanya irene mendongakkan kepalanya

"hanya senang saja, aku suka sikapmu yang seperti ini" ucap seokjin

"ehmm sikapku itu tergantung bagaimana kamu saja" ucap irene

"iya aku tau aku akan terus bersikap baik" ucap seokjin "kau tak lapar?" seokjin melirik jam di pergelangan tangan nya

"lapar tentu saja" jawab irene apa adanya

"mau kubuatkan sesuatu?" tawar seokjin yang hanya di jawab dengan gelengan kepala irene "kenapa tak mau?"

"pesan saja aku masih mau seperti ini" ucap irene yang sukses membuat seokjin tersenyum malu

"kau manis sekali" jujur seokjin   
.
.
.
Seokjin membaca pesan di ponsel nya lalu ia menghela nafasnya membuat irene yang tengah duduk didepan nya sembari memakan tteokbokki pedasnya mengangkat kepalanya menatap seokjin "ada apa?" tanya irene

Epiphany  (jinrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang