Berapa umur kalian?
Silahkan skip ke part selanjutnya jika kalian masih dibawah umur!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Irene tengah melepas anting nya saat tiba tiba saja seokjin membalikkan tubunya dan mencium bibir nya tergesa mencecapnya menyalurkan seluruh perasaan nya yang begitu mengebu tanpa memberi kesempatan untuk irene sekedar menyelesaikan melepas satu anting nya lagi
Irene tak tau sejak kapan ia terbaring di tempat tidur dress yang ia kenakan tadi sudah terlepas dengan tubuh kekar seokjin yang kini menindihnya, yang irene tau saat ini tubuh nya begitu menikmati setiap hal yang dilakukan seokjin pada tubuh nya.
Seokjin melepas tautan bibir nya menatap seluruh tubuh bagian atas istrinya yang sudah setengah telanjang dengan tanda kemerahan dimana mana hasil pekerjaan nya barusan, tangan nya membuka kancing baju nya sendiri dengan tergesa dan melemparkan nya begitu saja, seokjin tersenyum penuh arti melihat irene yang biasanya begitu angkuh dan galak padanya tapi selalu pasrah ketika ada dibawah nya wanita yang begitu ia cintai itu kini masih mengatur nafasnya menatap balik seokjin entah apa yang dipikirkan istrinya itu dengan tatapan sendu nya
"kenapa diam saja?" tanya irene masih terengah
"kenapa tidak sabaran sekali hemm" ucap seokjin lalu kembali mencium bibir tipis irene melumatnya mengabsen setiap sudut mulut irene dengan lidah nya
Irene benar benar nyaris gila dengan apa yang ia rasakan saat ini seokjin selalu bisa membuat nafsu nya meletup letup seperti saat ini.
Tanpa melepas tautan bibir nya seokjin sedikit mengangkat tubuh irene menelusupkan tangan nya kebawah dan mencari pengait bra sialan yang mengganggu nya saat ini dan membuang nya begitu saja setelah berhasil melepas nya
"kamu menyukainya?" tanya seokjin tangan nya tengah memainkan nipple milik irene, sungguh melihat wajah irene yang tengah menikamati setiap apa yang ia lakukan adalah pemandangan paling seokjin sukai jangan lupakan suara desahan irene yang terdengar begitu indah di telinga seokjin membuat nya ingin terus membuat wanita itu terus mendesahkan namanya lagi dan lagi.
Irene menjambak rambut seokjin saat tangan pria itu menelusup ke dalam pantie nya "kamu sudah sangat basah sayang" ucap seokjin dengan suara sexy nya
Seokjin benar benar definisi pria brengs*k menurut irene, dia memainkan tubuh irene membuat nya menggila menyentuh semua titik sensitif irene, pria itu benar benar tau titik kelemahan irene saat irene sudah diujung pelepasan nya seokjin menghentikan semua aktifitas nya tersenyum penuh arti dan ikut berbaring di samping irene
"yak apa yang kau lakukan kenapa berhenti?" protes irene begitu seokjin seperti tak berniat melanjutkan aktifitas panas mereka"oppa!! Kau mau menyiksaku?" ucap irene setengah duduk menatap seokjin yang justru memejamkan mata nya
Seokjin membuka matanya kembali menatap wajah irene yang memerah entah karena malu atau nafsu nya yang sudah ia mainkan "hemm aku memang berniat menyiksamu" ucap seokjin santai "lakukan sendiri jika kau memang menginginkannya" ucap seokjin seolah memasrahkan tubuh nya
Jari lentik irene tergerak untuk melepas celana seokjin menurunkan nya dan menaruh di sisi tempat tidur
"kenapa hanya menatap nya?" tanya seokjin
Irene hanya diam tak ingin mennagapi ocehan tak penting seokjin. Tangan nya ragu menyentuh aset milik seokjin dan mulai mengulum nya
Seokjin tersenyum senang tangan nya tergerak untuk mengusap kepala irene "kau semakin pintar kita harus sering melakukannya agar kau semakin pintar"
Irene menurunkan badan nya perlahan memasukkan aset milik seokjin kedalam miliknya ini benar benar gila
Seokjin yang tak tahan dengan irene yang begitu lambat langsung menghentakkan miliknya membuat irene berteriak kaget dan nikmat disaat yang bersamaan
"yak diamlah" omel irene
Matanya menatap ponsel yang ada di meja samping tempat tidur menampilkan panggilan dari omma
"oppa omma menelponmu" ucap irene masih dengan terus bergerak di atas seokjin
"biarkan saja" ucap seokjin masih menikmati melihat wajah irene dari bawah sini
Irene turun dari atas tubuh seokjin "angkat dulu" ucap irene lalu berbaring di samping seokjin
"kau gila?" tanya seokjin, ia mengambil ponsel nya lalu menolak panggilan itu dan mematikan ponsel nya ia juga mengambil ponsel milik irene dan mematikan juga ponsel itu
Seokjin kembali menindih irene memberikan pelajaran pada wanita itu yang sudah membuat nya gila karena tiba tiba menyetop aktifitas mereka, padahal dia tadi juga melakukan hal yang sama.
Yang selanjutnya biar mereka saja yang tau apa yang mereka lakukan
.
.
.
Irene membuka matanya saat matahari menerobos melalui celah gorden yang tak tertutup sempurna menyilaukan matanya membuat nya tak nyamanBadan nya benar benar terasa remuk ia bahkan baru tidur beberapa jam yang lalu dan harus terbangun karena silau, irene mengingat apa yang ia lakukan semalam dia benar benar gila mungkin jennie benar soal dia yang begitu murahan, itu memang bukan yang pertama untuk nya ia dan seokjin sudah beberapa kali melakukannya tapi semalam bahkan dia yang menggoda seokjin agar pria itu tak pergi dengan jennie sebenar nya ada apa dengan dirinya akhir akhir ini.
Irene menyentuh telinga kiri nya teringat ia belum melepas anting satu nya 'oh dimana dia' batin irene bukan apa apa itu adalah anting kesayangan nya jangan sampai ia menghilangkannya karena semalam, irene bnagkit dari tidur nya dan mengambil kemeja seokjin yang tergeletak di lantai kemudian memakainya cepat
Matanya mencari tangan nya meraba raba bahkan di kolong tempat tidur nya "tidak ada dimana mana" ucap irene kembali berdiri
Irene menyentuh lengan seokjin "oppa bangun anting ku hilang" ucap nya
Seokjin bergumam tanpa membuka matanya "sayang ini masih terlalu pagi jika untuk meributkan anting yang hilang"
"bangun dan bantu aku mencarinya" ucap irene sedikit kesal "ini bahkan sudah pukul 9 pagi"
Seokjin langsung terduduk begitu irene mengatakan pukul 9 pagi
"wae?" tanya irene kaget dengan reaksi seokjin
"aku ada sidang jam 10 ucap seokjin bergegas ke kamar mandi dia bahkan sempat terjatuh karena kaki nya terbelit selimut "kenapa tak membangunkanku dari tadi" teriak seokjin dari dalam"
"memang nya aku tau kau akan ada jadwal pagi" ucap irene cuek
"sayang siapkan bajuku, aku buru buru" teriak seokjin lagi
Irene yang tengah mencari anting ya berdecak kesal namun tetap berjalan ke almari seokjin.
Tak lama seokjin sudah keluar dari kamar mandi dengan rambut yang setengah basah ia benar benar terburu buru dia tidak pernah seperti ini sebelumnya
Setelah selesai memakai baju nya seokjin mencium bibir irene sekilas "pesan untuk sarapanmu, jangan lupa minum obat untuk lambung mu" pesan seokjin lalu bergegas berangkat
Irene? Tentu kembali mencari anting nya yang hilang
.
.
.
Irene tengah mengirimkan pesan pada seokjin, bukan ini bukan pesan romantis atau sejenis nya irene mengomeli seokjin melalui pesan karena ia benar benar tak menemukan anting nya dimanapun bahkan irene sudah sampai mengganti sprei dan slimut nya tetap tak ada dimanapun, ia mengirimkan pesan sambil berjalan sehingga ia tak begitu memperhatikan keadaan sekitar nya, irene berjalan keluar berniat mencari taksi karena jung hwan saat ini sedang bersma jennie.Irene melambaikan tangan nya begitu melihat taksi namun bukan taksi yang berhenti tapi sebuah mobil hitam dengan kaca berfilm hitam juga berhenti persis di depan nya, belum sempat merasa kaget atau pun sekedar berteriak irene sudah di bawa masuk secara paksa ke dalam mobil itu 'siapa mereka apa aku diculik lagi?' batin irene merutuki nasip sial nya
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Epiphany (jinrene)
RomanceBae irene seorang wanita muda yang sukses, mencintai teman nya bernama byun baekhyun yang ternyata seorang gay Kim seokjin pengacara handal di korea sangat pintar dan cerdas namun bodoh soal cinta Kim taehyung pria tampan yang di sukai baekhyun P...