"tadaaa, omma memurutmu bagaimana? Aku membut nya semalam? Aku membuatnya sampai jam 3 pagi" irene menunjukkan gambar desain pada nyonya kim
"apa ini untuk cincin pernikahan kalian?" tanya nyonya kim memastikan
Irene mengangguk semangat "meurut omma apa seokjin oppa akan suka?"
Nyonya kim tampak sedikit berpikir "entahlah kau coba tanyakan saja sendiri" sebenar nya ia menyadari perubahan sikap irene yang sedikit drastis menurut nya 'ah mungkin memang mereka sudah berbaikan' batin nyonya kim
"ehmm aku akan menemuinya nanti" ucap irene "aku berangkat dulu omma" irene mencium pipi nyonya kim sebelum akirnya berlalu karena sebenar nya dia memang sudah terlambat hari ini.
.
.
.
"kau menyukai nya kan?""ehmm ini cantik sekali wah aku tidak menyangka kau benar benar jenius irene ssi, apa menurut mu dia akan menyukai nya?" jimin masih saja menatap kalung cantik di tangan nya
"tidak ada wanita yang bisa menolak ini, kekasihmu itu akan semakin mencintaimu setalah ini"
Jimin menggaruk tengkuk nya "sebenar nya dia bukan pacarku"
"kau baru mau menembak nya,apa kau sudah memyukai nya dari dulu, apa ini untuk wanita dengan mata sipit yang jadi wallpaper ponselmu, yak oppa kenapa wajah mu memerah" ucap irene lalu tertawa menggoda pria park didepan nya ini ternyata sangat menyenangkan dan bisa sedikit mengurangi kesedihan nya.
"berhentilah menggodaku" ucap jimin lalu membalik ponsel nya agar irene tidak bisa melihat wallpaer nya
"baiklah, semoga berhasil dengan nona kang seulgi nya aku pergi dulu" ucap irene lalu kebali tertawa
"yak dari mana kau tau nama nya" triak jimin yang tidak dijawab irene
.
.
.
Irene kembali ke ruangan nya kembali menyelesaikan pesanan desain milik klien nya, mata nya melirik ke layar ponsel nya 'bahkan dia tidak mengirimiku pesan' batin ireneIa menggengam pensil ditangan nya erat mata nya memerah menahan marah ingatan nya kembali pada kejadian kmarin malam, irene melempar pensil di tangan nya begitu saja "dasar breng**k, tidak tau diri wae aku harus mencintai pria sepertimu" irene meluapkan kekesalan nya menghapus air mata nya kasar seolah tidak ingin menangisi pria itu lagi namun bukan nya berhenti tangis nya justru semakin pecah ia melempar barang barang di meja nya lalu terduduk di lantai memeluk lutut nya dan kembali menangis.
.
.
.
Irene membuka matanya namun ia tak dapat melihat apapun saat ini semua tampak gelap, ia merasakan sakit di sekujur tubuh nya terutama di bagian belakang kepalanya berdenyut nyeri, irene tidak bisa merasakan kedua tangan dan kaki nya, tangan nya diikat ke belakang menggunakan tali yang entah irene pun tak tau jenis tali apa hanya saja ini terasa menyakiti kulit halus nya, mulut nya di bungkam mengunakan plaster membuat nya tak bisa berteriak meskipun saat ini irene pun tak ada niat untuk berteriak dia terlalu takut, badan nya meronta berharap ikatan di tubuh nya dapat terlepas namun itu hanya semakin menyakiti tangan dan kaki nya saja yang irene yakini pasti sudah lecet saat ini terasa perih disana, irene mulai menangis semakin takut sebenar nya apa yang terjadi saat ini, mencoba mengingat runtutan kejadian hari ini gambaran gambaran memori itu muncul lagi ia bertemu dengan jimin untuk mengantrkan pesanan pria park itu lalu setelah nya ia kembali bekerja lagi dan berakhir dengan menangisi baekhyun setelah nya ia tak ingat lagi apa yang terjadi. Irene ingin menghentikan tangis nya ketika ia mendengar suara derap langkah mendekati nya namun seolah tubuh dan otak nya tidak bisa diajak kerja sama ia justru semakin menangis ketakutan.Pria berpakaian serba hitam itu berjalan mendekati irene yang sudah benar benar tidak berdaya terikat dengan mata dan mulut tertutup "mari kita mulai permainannya nona bae irene" bisik pria itu di dekat telinga irene
Tangan pria itu bergerak untuk membuka penutup mata irene membuatnya bertatap dengan mata sembab irene mata yang begitu ia benci saat ini "kau menangis? Kau takut? Kasian sekali nona bae irene yang cantik ini sedang menangis disini" ucap nya lalu menjambak rambut irene kencang membuta irene mau tak mau bertatap muka dengan pria tampan di depan nya saat ini, pria itu juga membuka plester yang membungkam mulut nya saat ini
"berhentilah menangis jalang" ucap pria itu lalu menampar pipi irene membuat pipi putih nya sedikit memerah karena tamparan itu
"ku bilang berhenti menangis" pria itu berdiri dan menendang perut irene membut nya sedikit bergeser ke belakang efek dari tendangan itu "kau membuatku tampak jahat sialan ku bilang berhenti menangis" pria itu kembali memendang tubuh irene yang tidak berdaya itu
"buka ikatan nya kurang menyenangkan menyiksanya tanpa dia bisa membalasku seperti ini" perintah pria itu pada anak buah nya
Tangan dan kaki irene sudah tak terikat lagi, pria tinggi itu kembali mendekati irene yang saat ini duduk meringkuk ketakutan dengan tangis yang tak bisa ia kendalikan tangan kokoh nya mencengkram wajah irene membuat nya beradu tatap lagi "harus ku apakan wajah cantikmu ini hemm, mana yang kau suka pisau yang tajam atau jarum yang runcing pilihlah satu" irene menggelengkan kepalanya takut, "berhentilah menangis sekarang atau ku pakai salah satu dari itu untuk mengukir di wajah cantikmu ini, jawab aku jangan diam saja"
"aku berusah tidak menangis aku berusaha menahan nya tapi tidak bisa" jawab irene masih saja mennagis
"kau takut sekarang?" pria itu mengelus wajah irene dengan punggung tangan nya memghapus air mata di wajah cantik irene
Irene mengangguk mengiyakan "kasihan sekali, apa kau lapar sekarang? Mau makan sesuatu? Aku belum mau kau mati sekarang" ucap pria itu lalu berdiri meninggalkan irene
"beri dia makan, jangan ada yang berani menyentuh nya dan awasi terus" ucap pria itu memerintah setelah nya pria itu hilang di balik pintu
Satu dari suruhan pria itu mendekati irene memberikan irene bungkusan bertuliskan salah satu merk makanan cepat saji
"hanya ada ini makan lah kuharap kau tidak sedang berdiet nona karna ku dengar makan junkfood di jam segini bisa menambah berat badanmu" ucap nya lalu berjalan menjauh namun beberpa langkah sebelum pintu pria itu kembali membalikkan badan nya kembali menatap irene "makan lah selagi kau bisa makan bukan kah kau harus tetap hidup" ucap pria itu dan kembali melanjutkan langkah nya lalu menghilang dibalik pintu.
Irene sendiri sekarang, badan nya benar benar sakit sudut bibir nya terasa perih karena tamparan pria itu, irene mengedarkan pandangan nya menatap setiap sudut ruangan ini bukan irene bukan sedang disekap di gudang yang kotor dan berdebu seperti cerita cerita novel pada umum nya saat ini ia yakin ada di sebuah rumah mewah kamar ini bahkan begitu rapi dan mewah dengan segala furnitur yang ada
Tangan mungil nya mengambil bungkusan itu membuka dan memakan nya dia benar benar lapar entah kapan terakhir kali ia makan, lupakan adegan sandra yang menolak makan jika sedang disekap irene lebih memilih untuk menuruti semua printah pria itu demi keselamatan nyawa nya lagi pula pria itu memesan kan makanan nya dengan baik triple cheese burger dengan ekstra mayonaise sangat sesuai dengan selera irene yang memang selalu memesan menu ini jika datang ke restorna cepat saji ini yang cabang nya sudah ada di seluruh dunia
Matanya menatap tangan nya yang terluka karena ikatan tali tadi kaki nya pun tak jauh berbeda keadaanya, yang ia bisa lakukan saat ini hanyalah berdoa semoga ada seseorang yang sadar kalau ia menghilang dan mencari nya setidak nya melaporkan kehilangan nya kepolisi atau memberitahu ayah nya kalau ia tidak ada dimana mana biarpun ayah nya tidak pernah benar benar memikirkan kebahagiaan nya tapi irene masih meyakini kalau ayah nya tidak mau melihat putri semata wayang nya ini mati sia sia ditangan psikopat berwajah tampan itu.Siapapun itu irene berharap ada yang mencari nya sekarang, bahkan irene berharap jimin gagal mendapatkan seulgi karena gadis kang itu tidak menyukai hadiah nya jadi jimin akan protes dan mencari irene untuk meminta pengembalian dana, sungguh ini pertama kali nya irene berharap konsumen nya protes karena kecewa dengan barang yang ia jual dan meminta pengembalian dana. Siapapun itu tolong sadari irene telah menghilang.
Kasian banget sumpah ga tega bayangin irene di giniin ☹️
Double up hari ini karen tanganku ga sabar buat up part ini
Semoga kalian suka ya 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Epiphany (jinrene)
RomanceBae irene seorang wanita muda yang sukses, mencintai teman nya bernama byun baekhyun yang ternyata seorang gay Kim seokjin pengacara handal di korea sangat pintar dan cerdas namun bodoh soal cinta Kim taehyung pria tampan yang di sukai baekhyun P...