tigapuluhlima

652 69 10
                                    

Irene berjalan cepat memasuki gedung apartemen ia sungguh merasa tak enak pada orang yang sudah menjaga anak nya, ini bahkan sudah lebih dari tengah malam ia benar benar tak bisa meninggalkan ayah nya yang tiba tiba kambuh dan harus operasi tadi. Irene kembali melihat nomor apartemen itu dengan yang ada di ponsel nya saat ini ia sudah mengirimi pesan orang itu akan datang sekarang. Irene menekan bel beberapa kali dan menunggu

Seokjin yang baru saja menyelesaikan pekerjaan nya berdiri saat mendengar ada orang menekan bel partemen nya yang ia yakini itu mommy ayeong, seokjin berjalan kedepan untuk membuka pintu nya.

Seokjin dan irene sama sama terkejut dan tak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang

"oh sepertinya aku salah alamat maaf" ucap irene yang tersadar terlebih dahulu ia mendial nomor orang yang menjaga anak nya dan berniat untuk pergi

Seokjin mengambil ponsel dari saku celanaya "kau mommy nya ayeong?" tanya seokjin begitu melihat ponselnya berdering

Jika menghilang bisa irene ingin menghilnag saat ini menghilang dengan membawa anak nya tentu saja.

"masuklah dia didalam tidur" ucap seokjin yang sesungguhnya masih sangat terkejut saat ini.

Irene berjalan mengikuti seokjin di belakang nya

"kau mau minum sesuatu?" tanya seokjin

"aniyo aku akan langsung pulang terimakasih sudah menjaga ayeong hari ini" ucap irene

Seokjin membuka kamar nya dan menyalakan lampu nya, irene berjalan mendekati putrinya yang kini tengah tertidur pulas, baru irene akan menggendongnya seokjin menahan tangan irene

"biar aku saja, aku akan mengantar  kalian pulang" ucap seokjin lalu mengangkat gadis itu dalam gendongan nya tanpa membangunkannya

"aku bisa naik taksi" ucap irene ingin mengambil putrinya dari seokjin ayah kandung dari putrinya

"dia berat" ucap seokjin "bawa saja tas nya" ucap seokjin lalu berjalan menuju meja dan mengambil kunci mobil nya

Irene hanya pasrah berjalan mengikuti seokjin di belakangnya

Saat sampai di lift seokjin menekan tombol untuk ke basement tempat ia memarkir mobilnya

"namanya byun ayeong, apa baekhyun ayahnya?" tanya seokjin yang baru mengingat nama lengkap gadis yang ia gendong saat ini entah kenapa itu membuatnya sakit kali ini seperti terjatuh dari gedung tinggi.

"ehmm iya" ucap irene, dia tak bohong, kan seokjin hanya menanyakan apa baekhyun ayah ayeong tentu jawabannya iya karena memang itu yang tertulis di akte ayeong. Mendengar ucapan irene membuat seokjin semakin sesak ia belum bisa menerima kenyataan kalau irene nya benar benar bersama baekhyun, meski pria byun itu dulu pernah bilang padanya akan merebut irene darinya jika ia kembali menyakiti irene. 

"ah begitu" ucap seokjin entah kenapa ia masih belum bisa percaya dengan yang ia dengar dia bahkan bermain dan menjaga anak dari mantan istrinya seharian ini mantan istri yang masih sangat ia cintai. jika saja saat ini ia tak sedang menggendong ayeong yang merupakan anak irene dengan baekhyun jika saja saat ini irene masih sendiri seokjin sangat ingin memeluk irene. 

"maaf merepotkanmu, ku dengar dari ayah teman ayeong dia tak mau pulang bersama mereka dan memilih pulang denganmu" ucap irene

"ehmm" ucap seokjin hanya berdeham hati dan pikirannya sedang kacau saat ini

Seokjin menaruh ayeong di pangkuan irene begitu irene duduk di dalam mobilnya dan ia pun segera masuk ke dalam mobilnya juga.

"bagaimana keadaan ayahmu?" tanya seokjin

Epiphany  (jinrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang