empatpuluhenam

599 57 16
                                    

Irene mengetikkan pesan untuk seokjin memberitahu pria kim itu kalau barusan yoongi datang, seokjin tak pernah meminta irene untuk melakukannya hanya saja ia tak mau ada lagi kesalahpahaman antara mereka berdua, irene mengetikan pesan yang panjang menceritakan setiap detail yang terjadi.

Sedangkan di tempat lain seokjin membaca pesan dari kekasih nya itu sesekali senyumnya mengembang ia dapat membayangkan betapa kesal nya irene saat yoongi datang dan membawa pria yang melukainya beberapa hari yang lalu itu. Senyum nya semakin mengembang saat membaca pesan terakhir yang dituliskan kekasihnya itu yang memintanya datang jika sudah memiliki waktu senggang.

Irene mengetuk pintu kamar kimmie "apa aku boleh masuk?" tanya irene yang diangguki gadis itu "kau takut? Dia akan dipenjara dalam waktu yang lama kau tak perlu takut lagi sekarang" ucap irene lalu ikut duduk bersma kimmie

"onnie apa yang harus kulakukan untukmu?" tanya kimmie

"ehmm untuk saat ini mandilah dan bersiap aku akan mengajakmu menjemput ayeongie disekolahnya" ucap irene

"ehmm baiklah" ucap gadis itu menuruti ucapan irene

Irene mengeluh karena baju miliknya tak ada yang bisa di pakai kimmie gadis yang seharusnya masih kelas 3 sma itu nyatanya lebih tinggi dari nya badannya juga lebih berisi darinya
"onnie apa aku tak bisa memakai bajuku ini lagi?" tanya kimmie

"tidak bisa, aku akan membawamu pergi" ucap irene masih berusaha mencari baju yang sekiranya bisa digunakan anak itu dan ia menemukan hoodie milik baekhyun dulu "oh pakailah ini, ini jauh lebih baik bukan?" tanya irene

Irene memutar mutar tubuh kimmie lalu menggelangkan kepalanya "kita harus banyak belanja" ucap irene "ah aku jadi merasa bersemangat" ucap irene lalu memberi instruksi untuk kimmie mengikutinya
.
.
.
Irene membalikkan badan nya menatap kimmie dan ayeongie yang berdiri bosan dibelakangnya "kalian lapar? Mau makan dulu?"

"mommy aku mau pulang" rengek putrinya

"oke kimmie pakai ini dan bawa dia membeli makanan dan ajaklah ia main" ucap irene lalu memberikan kartu nya pada kimmie "ini pekerjaan pertamamu, lakukan dengan baik, telpon aku jika kalian sudah selesai" ucap irene lalu kembali sibuk memilih barang apa saja yang akan dibelinya untuk kimmie dan ayeongie

"oh aku merasa seperti memiliki dua putri sekarang" gumam irene senang

Irene menyipitkan matanya seolah meyakinkan pandangan nya saat melihat nyonya kim dari kejauhan

"omma" panggil irene tangan nya melambai ke arah nyonya kim

"kau disini? Bagaimana keadaanmu? bukankah kau baru keluar dari rumah sakit?" tanya nyonya kim yang heran melihat irene sudah ada di mall padahal baru kemarin ia keluar dari rumah sakit

"aku sudah baik baik saja" ucap irene meyakinkan "omma datanglah berkunjung aku baru saja pindah ke apartemenku yang lama" ucap irene

"ehmm omma akan sering berkunjung, apa kau kesini sendiri?"

"anii aku datang bersama cucu omma, dia sedang main dengan kimmie, omma ingat gadis yang menyelamatkanku waktu itu? Aku membawanya tinggal bersamaku"

"kau yakin dia gadis baik? Kenapa kau mempercayakan cucuku padanya?"

"omma dia masih anak anak juga" ucap irene tak setuju dengan persepsi nyonya kim "omma mau menemuinya?"

"hemm dimana dia?"

"ini" ucap irene memberikan nomor telpon kimmie pada nyonya kim
.
.
.
Irene baru sampai di apartemen nya sudah menjelang sore wanita itu suka lupa waktu jika sedang berbelanja. Irene membaca pesan di ponsel nya dan tersenyum senang karena seokjin akan datang dan makan malam bersama mereka.

Epiphany  (jinrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang