limapuluhdua

822 68 8
                                    

Irene menatap heran seokjin yang tengah memakai kembali pakaiannya "oppa kau mau kemana?"

Seokjin menyamber baju nya yang berserak di lantai dan memakainya "aku mau pulang masih ada yang harus ku kerjakan"

Irene benar benar tak habis pikir dengan pria di depan nya bagaimana bisa ia akan langsung pergi begitu saja setelah mereka melakukannya "kau mau pergi?" tanya irene dingin

Seokjin yang tengah akan memakai ikat pinggang nya seketika menghentikan aktifitasnya saat mendengar nada bicara kekasih nya "wae? Aku tidak bisa pergi?"

"aniyo pergilah" ucap irene lalu menengelamkan tubuh nya di balik selimut tebal tak mau memperdulikan seokjin

Seokjin menghela nafasnya tau betul kalau ia tidak diperbolehkan pulang lalu kembali naik keatas ranjang nya "aku tidak jadi pulang" ucap nya pelan dan ikut masuk ke balik selimut bersama irene

Irene hanya diam mengabaikannya ia sudah sangat mengantuk hanya untuk sekedar berdebat

"sayang hadap sini peluk aku" ucap seokjin mencoba membalik tubuh kekasihnya yang membelakanginya saat ini memeluk nya dan ikut menyusul nya ke alam mimpi.
.
.
"sayang tetap seperti ini 5 menit lagi" ucap irene yang baru saja membuka matanya terbangun dari tidur

Seokjin semakin mengeratkan pelukannya "kau suka?" tanya seokjin dan ia bisa merasakan anggukan kelapa irene

"ini nyaman" ucap irene

"sayang yang semalam aku tidak memakainya" ucap seokjin jujur

"wae? Bkankah aku menyuruhmu untuk pakai pengaman" tanya irene sedikit melonggarkan pelukan mereka ingin menatap wajah seokjin

"ah aku tidak suka pakai itu"jujur seokjin "lagipula kita akan menikah jadi kupikir tak apa kalau aku tak memakainya"

"yak kim seokjin!!"

Seokjin mengecupi bibir irene "jangan marah ini masih pagi"

"memang nya kau pikir kita jadi menikah?" tanya irene berniat menggoda kekasih nya

"apa maksudmu? Jangan berbicara seerti itu" tanya seokjin serius

Irene tersenyum melihat wajah syok seokjin "aku berniat membatalkannya kalau kau semalam pulang"

"oh untung aku tidak pulang" ucap seokjin bersyukur lalu tersenyum

"oppa kau tak bangun bukankah kau harus kerja?" ucap irene melirik jam di dinding kamarnya

"bagaiamana kalau sekali lagi?" bisik seokjin di telinga irene

Irene mendorong tubuh seokjin menjauh "anak anak harus sekolah" ucap irene

"ada baekhyun biar dia yang mengurus dan mengantar mereka" ucap seokjin "aku akan bilang padanya tunggu disini jangan coba coba memakai bajumu"

"aniyoo aku tidak bisa" ucap irene "oppa cepat mandi kau bisa terlambat" ucap irene bangun dan mendorong seokjin masuk ke kamar mandi

Setelah nya irene mengenakan baju nya dan berjalan ke kamar kimmie mengetuk pintu nya membnagunkan gadis itu "kimmie kau sudah bangun?"

"ne onnie aku akan segera mandi" jawab gadis itu dari dalam

Setelah nya ia ke kamar putrinya masuk melihat putrinya dan baekhyun masih saja terlelap irene berjalan mendekati mereka mengusap pelan lengan ayeongie "sayang bangun ayo mandi" ucap irene lalu mengecupi pipi putrinya

Gadis kecil itu hanya mengeliat dalam tidur nya "sayang" panggil nya lagi

Baekhyun terusik dalam tidur nya membuka mata menatap putrinya dan irene "dia tak mau bangun?" tanya baekhyun dengan suara serak khas bangun tidur nya

Epiphany  (jinrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang