tigapuluhenam

641 77 12
                                    

"dimana ayeongie?" ucap irene "kau tak seharusnya menculiknya seperti ini, aku bisa saja melaporkanmu"

"dia sedang bermain di dalam, menculiknya? Ah biar ku beritahu dia yang memaksa ikut denganku" ucap seokjin mencoba meluruskan

"meski dia memaksa kau tidak seharusnya membawanya" ucap irene  berjalan memasuki apartemen seokjin lalu kembali berbalik menatap seokjin "dimana?"

"kau menyembunyikan sesuatu?" tanya seokjin yang sebenarnya sudah tau semuanya dia hanya ingin mendengarnya dari irene langsung

Irene mengabaikan pertanyaan seokjin dan memilih untuk mencari putrinya dia takut jika nantinya seokjin akan tau semuanya

Irene membuka sebuah pintu yang irene ingat putrinya pernah tertidur disana dan measukinya diikuti seokjin di belakangnya. Seokjin menutup pintu dan mengunci nya membuat irene berbalik menatap seokjin

"apa yang kau lakukan?" ucap irene tak percya

"aku hanya ingin bicara dan jangan menghindar lagi" ucap seokjin lalu berjalan mendekati irene yang jarak nya kini hanya benerapa langkah dari nya mengikis jarak antara mereka
"katakan semuanya" ucap seokjin berbisik di telinga irene

Irene mengalihkan pandangannya tak ingin menatap mata seokjin yang kini tengah menatap nya dalam "buka pintunya aku ma.."

"katakan kalau dia putriku" ucap seokjin memotong ucapan irene

Irene tertawa "kau lucu sekali, sudah ku bilang itu anak baekhyun oppa"

Seokjin berjalan menjauhi irene yang masih tertawa saat ini dan itu membut irene lega

Seokjin berjalan mendekati tempat tidur nya dan mengambil sebuah map dari meja disamping tempat tidur nya "jelaskan ini kalau begitu" ucap seokjin mengangkat map berwarna coklat itu di tangan kirinya "memalsukan dokumen apa kau tau itu berapa lama hukuman nya?" tanya seokjin

Irene berjalan cepat mendekati seokjin dan mengambil map itu lalu membacanya "apa maumu" ucap irene sedikit takut ia takut jika seokjin akan mengambil ayeong dari dirinya

"katakan aku ingin mendengarnya langsung darimu" ucap seokjin ia sedikit membungkukkan tubuhnya agar bisa sejajar dengan irene

"ehmm dia memang putrimu" ucap irene lirih "aku sudah hamil saat kau berselingkuh waktu itu"

"aku tidak berselingkuh aku tidak melakukan apapun padanya aku dijebak ak..."

"aku tidak peduli lagi" potong irene  "buka pintu nya aku mau membawa ayeong pulang"

"kau tidak bisa membawanya" ucap seokjin datar dan berjalan membuka pintu itu "pulanglah biarkan dia disini" ucap seokjin

Irene menduduk kan diri nya di tepian tempat tidur itu "aku tidak akan pulang tanpa anakku" ucap nya harusnya irene mendengrkan ucapan baekhyun yang menyuruhnya memberitahu seokjin lebih awal dia menyesalinya sekarang

Seokjin menatap irene yang tak ingin pergi dari kamar nya "terserahmu saja" ucap nya lalu pergi ke kamar lain ingin menemui putri kecilnya

Seokjin memasuki kamar dimana ayeongie tengah bermain dengan mainan nya "ayeongie panggil aku appa" ucap seokjin

Gadis kecil itu menatap seokjin "aniyo aku sudah punya daddy aku tidak berniat menambah jumlah ayahku" ucap gadis itu

"wae? Aku bahkan membelikanmu banyak mainan" ucap seokjin

"daddy membelikanku lebih banyak" jujur gadis itu

"kalau aku membelikanmu mainan di seluruh toko apa kau mau memanggil ahjussi appa?"

Epiphany  (jinrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang