tujuhbelas

744 79 7
                                    

Irene memandang seokjin malas sungguh saat ini ia sedang dalam mood yang buruk bahkan coklat panas yang sudah ia minum tinggal setengah itu belum mampu meningkatkan mood nya.

Saat ini mereka tengah berada di cafe yang letak nya tak jauh dari kantor polisi yang mereka datangi tadi. Alunan musik klasik terdengar indah menari nari di telinga mereka.

"cepat katakan aku tidak punya banyak waktu saat ini" irene terus saja mendesak seokjin yang sedari tadi hanya diam

Seokjin tersenyum menatap irene yang masih saja terlihat cantik meski sekarang tengah marah "ada apa?"

Irene memutar bola matanya malas "tidak perlu bersikap sok manis di depanku kita cuma teman" ucap irene sinis mengingat apa yang di ucapkan jennie saat itu meski irene begitu tidak menyukai wanita itu tapi irene tau apa yang diucapkan jennie saat itu bukan suatu kebohongan ya seokjin memang mengatakan mereka hanya berteman.

"kenapa berkata seperti itu? Jangan salah paham" ucap seokjin

Irene tersenyum sinis

"besok kita akan ketemu dengan orang WO mereka bilang persiapan nya sudah 95%, jam berapa kau bisa? Kau tau kita sudah tak punya banyak waktu" tanya seokjin

"aku tidak mau menikah dengan mu" ucap irene dingin

"jangan begitu semua sudah siap" ucap seokjin "kau marah karena kemarin aku membentakmu? Aku minta maaf untuk itu, aku hawatir kau tau dia sedang hamil kau bisa saja melukai janin nya"

"menikah saja dengan jennie aku tidak peduli lagi" ucap irene lalu pergi dari hadapan seokjin

Setelah nya irene benar benar memblokir seokjin dari hidup nya, bukan hanya masalah cemburu saja yang jadi alasan irene, hanya saja memurut irene bukan 100% kesalahan itu salah jennie dia seperti itu karena seokjin juga terlalu baik dengan nya bukan tidak mungkin hal seperti ini terulang lagi nanti nya.
.
.
.
Irene menertawakan diri nya sendiri saat melihat pantulan dirinya didepan cermin, ia nampak sangat cantik dengan gaun pengantin yang menempel pas di tubuh nya, wajah nya juga sudah selesai di makeup menambah kadar kecantikan nya yang entah kenapa ia benci fakta kalau ia begitu tak berdaya di bawah paksaan ayah nya, irene sudah bersikeras mengatakan tak ingin menikah dengan seokjin ayah nya hanya diam saat itu.

yang terjadi pagi ini irene di culik dari apartemen nya sendiri oleh orang suruhan ayah nya dan disinilah dia sekarang berdiri dengan senyum palsu menyalami tamu undangan di benar benar jengah menatap ayah nya yang tengah membangga bangakan seokjin yang kini resmi menjadi suami nya, hari pernikahan yang seharus nya jadi hari paling membahagiakan untuk irene nytanya jadi hari paling ingin ia hindari, dan ia benar benar lelah sekarang jangan lupakan hills yang ia pakai menyiksa kaki irene karena terus terusan berdiri.
.
.
Irene berjalan dengan tangan kiri nya mengangkat gaun nya agar tak terinjak kaki nya sendiri tangan kanan ia pakai untuk menenteng sepatu cantik yang sangat menyiksa milik nya, belum pernah seorang bae irene melakukan hal seperti ini sebelumnya ia sudah benar benar tidak peduli dengan tatapan pelayan hotel yang berpapasan dengan nya toh pesta nya sudah selesai kalaupun ia sampai bertemu dengan teman ayah nya atau teman seokjin dan mempermalukan kedua pria itu irene justru akan merasa senang

Irene memasuki kamar, ayah nya yang mengatur semua ini, irene mengamati presidential suite room yang dipesankan ayah nya itu 'dasar buang buang uang' batin irene, irene akan lebih nyaman tidur di apartemen nya tapi pria tua itu tidak suka di bantah. Irene melemparkan sepatunya begitu saja dan langsung pergi ke kamar mandi ia benar benar butuh berendam saat ini.

Irene baru saja akan naik ke ranjang nya saat ia mendengar bel di kamar nya. Irene membiarkan para pelayan itu untuk menata makan malam nya sungguh jangan salah kan ia jika ia tidak mau sekedar beramah tamah dengan para pelayan itu dan memilih memasang wajah jutek nya, jika kalian tanya dimana seokjin tentu saja dia masih di bawah dengan ayah nya menemui beberapa kolega. Jika irene pikir pikir lagi seokjin itu mirip sekali dengan ayah nya pantas jika mereka jadi sangat cocok.

Epiphany  (jinrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang