duapuluhdelapan

728 77 9
                                    

Irene tersenyum senang saat melihat kamar tamu yang tadi nya di tempati jennie kembali kosong ia juga mengecek almari di dalam nya yang juga kosong.

Irene memilih untuk menonton film setelah mandi sembari menunggu seokjin untuk pulang, ia berencana akan menagih permohonan maaf dari pria kim itu dan tentu saja menuliskan perjanjian.

Sedangkan seokjin ditempat lain saat ini ia masih ada jadwal beberapa konsultasi dengan klien sedangkan pikiran nya ingin segera pulang setelah membaca pesan singkat dari baekhyun. Dia tak menyangka baekhyun akan menepati janji nya secepat itu, dia benar benar berhutang pada pria byun itu.

Setelah klien terakhirnya pulang seokjin melirik arloji nya, sudah pukul  9 malam . Ia baru akan bersiap pulang saat asisten nya masuk memberitahu kalau ada jadwal tambahan yang mendesak

"mwo? Lakukan itu lusa aku akan pulang sekarang" ucap seokjin tak mu menunda lagi

"tapi beliau ini sangat penting, dia bahkan memyempatkan waktunya berkunjung ke sini"

"tidak ada yang lebih penting dari aku harus  pulang sekarang juga" ucap seokjin sudah membawa tas dan kunci mobil nya "ah kosongkan jadwalku besok aku akan libur" ucap seokjin lalu bergegas pergi tanpa mendengarkan ucapan pegawainya lagi

Senyumnya tak berhenti mengembang selama perjalanan pulang dia bahkan ikut bersenandung memgikuti lagu yang ia putar, seokjin sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk lebih mendengarkan ucapan irene, lebih mengerti irene, dan lebih peka terhadap perasaan istrinya mulai saat ini.

Seokjin membuka pintu apartemen nya setelah menekan pasword nya dengan tak sabaran, ia mengedarkan pandangan nya mencari irene, berjalan ke kamar mereka seokjin membuka pintu kamar nya, ia tersenyum senang melihat istrinya tengah tertidur di sofa dengan tv masih menyala, seokjin menaruh tas nya di sofa lain, melepas jas yang ia kenakan dan berjalan mendekati irene yang tengah tertidur pulas, tangan nya terulur untuk mengambil ponsel dari tangan irene dan menyimpan nya disaku, ia mematikan tv nya lalu menggendong irene memindahkan nya ke tempat tidur agar lebih nyaman. Seokjin baru saja akan ikut merebahkan diri nya di samping irene namun ia tiba tiba teringat kalau istrinya itu tak suka kalo seokjin langsung tidur tanpa mandi terlebih dahulu, jadi ia memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.

Setelah selesai membersihkan diri nya, seokjin berjalan ke tempat tidur dan berbaring di samping irene lengan nya terulur memeluk istri cantiknya itu. Sebenarnya banyak hal yang ingin di bicarakan seokjin namun ia juga tak mau mengganggu tidur irene dan lebih memilih menyusul irene ke alam mimpinya.
.

.

.
Irene membalikkan tubuh nya menjadi menghadap seokjin, seokjin yang merasakan pergerakan irene jadi mengeratkan pelukan nya dan itu membuat irene terbangun, irene membuka matanya dan sedikit terkejut ada pria didepan nya, namun irene kembali tenang saat tau pria itu adalah seokjin suaminya. Irene mengangkat tangan seokjin yang memluknya posesif membebskan diri nya dari dekapan seokjin dan terduduk berniat kedapur untuk minum, terbangun tengah malam seperti ini membuat nya tiba tiba merasa haus

"mau kemana?" ucap seokjin kembali memeluk perut irene yang kini tengah duduk dengan seokjin yang masih berbaring dengan tangan nya melingkar diperut irene 

Irene menepuk tangan seokjin meminta di lepaskan "aku haus mau minum" ucap irene apa adanya

Seokjin kembali membuka matanya sebenarnya ia sangat mengantuk saat ini "biar ku ambilkan kamu disini aja"  ucap seokjin lalu bangun dari posisi tidur nya dan berjalan meninggalkan irene untuk mengambilkan irene minum, seokjin jadi berfikir untuk menaruh kulkas kecil di kamar nya mengingat kebiasaan istrinya yang suka terbangun tengah malam karena haus dan hanya mau minum air dingin.

Epiphany  (jinrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang