limapuluhsatu

762 72 8
                                    

Irene baru saja sampai ke apartemen nya setelah seharian ini menemani taeyeon dan sebelum pulang ia menjemput ayeongie dan kimmie di rumah ayah nya.

Kimmie langsung pergi ke kamar nya begitu sampai anak itu sedang marah dengan irene karena lagi lagi tak diijinkan pergi keluar padahal ia hanya akan mengerjakan tugas bersama teman nya dan irene memaksa kalau mau mengerjakan tugas suruh teman nya datang bukan dia yang pergi. meski berdebat panjang nyatanya kimnie tak akan pernah menang melawan irene yang keras kepala dan ia memilih pergi ke kamar nya dan menangis.

"mommy, kimmie onnie menangis karena mommy marahi" ucap putrinya "mommy harus minta maaf"

"aniyaa dia mommy marahi karena tidak mau menurut" ucap irene lalu duduk bersama ayeong

"ayeongie ada yang ingin mommy bicarakan" ucap irene hati hati

Ayeongie menolehkan kepalanya menatap irene "apa?"

"ehmm mommy dan daddy sangat menyayangimu kau tau itu?" tanya irene Dan gadis itu hanya mengangguk dan tersenyum

"daddy dan bibi taeyeon akan menikah" ucap irene

"kenapa mereka menikah?" tanya ayeongie

"karena mereka saling menyayangi dan akan menjadi keluarga"

Ayeongie mengerucutkan bibirnya "kenapa daddy harus menikah dengan bibi taeyeon kalau daddy ada kita mommy?

"memang nya ayeongie tak menyukai bibi taeyeon? bukan kah dia baik padamu?"

"aku tidak suka aku benci daddy, daddy memilih bibi taeyeon dan meninggalakan kita"

"aniyaa tidak seperti itu daddy tetap saja akan jadi daddy untuk mu tidak ada yang mengambil dan di ambil tidak akan ada berubah sayang" irene mencoba menjelaskan padahal dia sendiri pun bingung mau menjelaskan seperti apa

"aku tidak mau" ucap ayeong marah dan berlari ke kamar nya

Irene memijat pelipis nya "bukankah lebih mudah untuk menyembunyikannya saja" gumam irene lalu mengetikkan pesan untuk baekhyun agar pria itu cepat kemari.

Irene menaruh ponsel nya kembali ke dalam tas nya dan berjalan ke kamar kimmie bermaksud membujuk gadis itu agar tak marah padanya, irene mmngetuk pintu itu "kimmie onnie mau bicara" ucap irene lalu membuka pintu nya

Gadis itu terlihat sedang tidur membelakangi irene tak memperdulikan irene yang sudah melangkah masuk ke dalam kamar nya dan duduk di sisi ranjang nya

"onnie tau kau pasti marah, baiklah kalau kau mau pergi besok onnie akan ijinkan tapi onnie akan ikut dengan mu" ucap irene

"aku tidak mau" ucap kimmie

"wae?"

"tidak ada yang pergi di temani onnie nya"

"ah apa kau malu kalau onnie ikut dengan mu?" tanya irene "kau bisa bilang kalau aku temanmu besok" ucap irene

kimmie hanya diam tak mau menjawab ucapan irene.

Irene pergi ke kamar nya karena kimmie terus saja mendiaminya saat melewati depan kamar ayeongie irene berniat melihat putrinya sebentar saat akan membukanya ternyata pintu itu terkunci dari dalam "ayeongie ini mommy kenapa kau mengunci pintumu? kau marah dengan mommy bukankah yang mau menikah daddy kenapa kau juga marah dengan mommy?" irene terus mengetuk pintu itu tapi tak ada jawaban dari putrinya membuatnya menyerah dan pergi ke kamar nya sendiri

Irene mengambil ponsel nya dan mengankat telpon dari seokjin

"ne oppa"

"kau sedang apa? kenapa tak membalas pesanku? kau sibuk?"

Epiphany  (jinrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang