Aku tiba di apartemenku dengan badan capek semua. Sudah jam 1 siang dan aku belum makan siang. Kubuka kulkas dan berniat membuat sesuatu yg bisa dimakan saat ada suara bell berbunyi. Kubuka pintu dan bagas sudah berdiri dengan senyum lebar membawa tentengan yang ntah itu apa.
"Surpriseeeeee"
"Mas bagas...."
"Hai tetangga......"
"Tetangga? Eh masuk mas..."
"Semalem aku pindah kesamping dong"
Aku mempersilahkannya masuk, dan masih heran kenapa dia bilang dia tetanggaku.
Dia meletakkan bawaannya di meja makanku."Gue bawa makanan sebagai tanda perkenalan"
"Oh ya...."
Aku membuka kotak makannya dan menemukan gimbab kesukaanku. Aku tersenyum lebar menerimanya. Membuka dan menyiapkannya pada piring sementara bagas sibuk mengganti bunga mawar putih pemberiannya. Membawa piring ke meja makan dan memberikan jus kiwi. Dia menyeruputnya dan terlihat menikmati.
"Hmmmm..nice jus"
"Wait, beneran mas bagas jadi tetanggaku?"
"Yesss of course"
"Kok bisa mas? Sejak kapan?"
"Kan kapan hari aku bilang menyukai view dari kamar ini, langsung dong aku tanya marketingnya apakah ada kamar kosong yg punya view seperti ini"
"And then...."
"Ya ada sebelah kamar kamu yg kosong"
"Oh ya...sedikit aneh "
"Itu artinya takdir akan membuat kita sering ketemu"
Aku menikmati gimbab nya dengan berfikir sedikit bingung. Kenapa tiba-tiba makhluk ini ingin tinggal dekat denganku.
"Hmmm..yg kemarin pacar kamu?"
"Rezky?"
"Iyaa yg kemaren jemput kamu di lokasi"
"Hmmm gimana ya"
"Temen tapi demen?"
"Hahahhaa...something like that"
"Tapi kalian nggak ada ikatan?"
"Yapp..kurasa dia takut mengajakku serius"
"Tapi kamu?"
"Yaaa mana ada maa cewek gak mau diakuin"
Aku beranjak pergi ingin mencuci gelas jus ku yang sudah kosong. Benar-benar pembicaraan yg tidak ingin aku lanjutkan. Sepertinya bagas memahaminya lalu mengalihkan pembicaraan.
"Gimana tawaran dari brand underware kemaren"
"Oh,,iyaa aku baru selesai cek semalem..brand luar ya mas?"
"Yapp...aku kasih lihat foto model-model dan mereka langsung pilih kamu"
"Oh gituu.."
"Honornya gede yang ini"
"Hmmm boleh deh mas jadwalin"
"Sippp gitu dong"
"Oke aku balik dulu yaaa...kalo butuu bantuan ketuk kamar gue aja sebelah"
"Hehehe"
Aku meringis dan melihatnya pergi. Laki-laki maskulin dan dingin yg dulu kukenal arogan sudah berubah jadi laki-laki hangat ramah dan murah senyum. Sebenarnya dia yg mana.
Papa pengen ketemu, kita perlu bicara
Aku melihat pesan singkat papa, ragu ingin membalasnya dan aku masih berfikir apakah aku sudah siap bertemu dengan papa.
Aku masuk kamar dan menghempaskan tubuh ringanku diranjang. Memutuskan untuk membalas pesan dari papa yg masih kusayangi.Nanti sore meta kekantor papa,
Oke nak , papa tunggu jam 4
Aku bersiap untuk pergi ke kantor papa, memakai pakaian sopan, mungkin aku sekalian aku menemui rezky. Selama kita berhubungan aku belum pernah mengunjunginya dikantor.
Papa juga belum mengetahui perubahanku setelah operasi itu. Semoga papa nanti tidak terkejut. Aku segera turun ke basement menuju mobil dan mulai mengendarainya menuju kantor papa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make (it better) Love
Romancemerupakan sequel dari dear destiny dimana diambil dari sudut pandang metta • • sebaiknya membaca dulu dear destiny. • • only 21+ Lebih banyak foto 😘 vote to apreciate please.😊