Rezky membantuku beres-beres apart dan akhirnya selesai lebih cepat. Tentu obrolan-obrolan panjang kadang bercandaan terjadi selama 2jam kami bersama di apartemenku.
Baru kali ini aku merasa rezky melihatku sebagai wanita sesungguhnya, bukan lagi bocah ingusan teman masa kecilnya dulu.Disaat kami tertawa terbahak-bahak sambil bersantai disofa panjang depan tv tidak sengaja aku menumpahkan soft drink dimulut dan bajuku karena tersedak. Rezky dengan cepat berusaha membantuku, dia menyeka mulutku dengan tangannya. Ntah perasaan apa ini, dadaku berdesir menikmati sentuhan tangan rezky dimulutku. Bahkan ketika dia mendekatkan tubuhnya padaku, aku merasa ingin menerkamnya.
Dengan perlahan rezky mencondongkan wajahnya mendekati wajahku, apa rezky juga merasakan hal yg kurasakan, dengan pelan dia mendekatkan bibirnya pada bibirku, aku berdesir gugup dengan apa yg akan terjadi, akhirnya aku memilih memejamkan mata ini.
Tengggg tunngggggg
Kami terkejut mendengar suara bell pintu berbunyi, segera kami mengambil jarak dan tergagap mendapati situasi canggung seperti ini.
"I...i..tu mungkin pizza pesanan kita met"
"I..i..iyaaa...aku ganti baju dulu kalo begitu"
Kami bangkit, aku menuju kamar dan berganti pakaian sedangkan rezky menuju pintu dan menerima pesanan pizza kami.
Aku berusaha menenangkan diriku kali ini, tak mau terhanyut pada situasi yg tidak normal ini. Ini terlalu cepat bagiku, harus ada proses supaya kami bisa menerima perasaan ini.
Kami berdua makan dengan lahap pizza sambil menonton acara drama korea favoritku
"So...next first plan lo apa met?"
"Maybe awal gue bakal search job vacancy dulu, sambil pertimbangin kerjaan apa yg cocok sama gue"
"Body udah bagus gitu ya jadi cover majalah aja"
"Majalah satwa maksud lo..hahahahhahaa"
"Sumpaaah, mending lo jd foto model, tinggal duduk pose dapet duit"
"Maybe bisa gur pertimbangin kali ya"
"Itu relasi bokap lo kan penerbit majalah Max&Stream yg lagi viral"
"Bener juga pikiran lo,,besok coba gue calling"
"Ati-ati lo tapi sama fotografernya"
"Kenapa?"
"Dunia kayak gt banyak nakalnya, apalagi kalo indoor studio"
"Ya gue cari pacar dulu kalo gt, buat jagain"
"Hahahhaa lo cari pacar apa bodyguard"
Kami bercanda lumayan lama hingga tak terasa pizza kami sudah habis. Rezky kemudian pamit pulang dan kamipun dengan canggung berpelukan sebelum dia pergi.
Aku segera berendam untuk mandi agar badanku segar, kali ini aku cukup lama untuk berfikir tentang rencanaku. Memikirkan kata-kata rezky yg menurutku tidak ada salahnya. Dengan body dan sedikit belajar gaya berfoto kukira pekerjaan itu adalah pekerjaan paling mudah saat ini.
Maksud kamu apa cancel kuliah kamu di aussie?
Aku membiarkan pesan papa begitu saja, percuma kubalas karena papa tidak akan setuju.
Mungkin karena beliau benaar-benar tidak mengerti alasanku, hingga akhirnya papa menelfoku dan dengan malas akhirnya aku mengangkatnya."Halo"
"Halo metta..."
"Kenapa pa?"
"Tolong dong jangan kekanakan, kenapa mesti cancel ke aussie?"
"Oh, jadi papa berharap aku ke aussie agar papa dan wanita itu bisa bebas"
"Bukan begitu nak, papa berharap kamu bisa meneruskan perusahaan papa nanti, untuk itu kamu perlu persiapan"
"Pa...metta sedang ingin mandiri, please hargai keputusan metta"
"Maksud kamu gimana?"
"Sementara metta akan cari kerja untuk biaya in hidup metta sendiri"
"Whattt....but metta.."
"Please pa, kali ini aja tolong ngertiin metta"
Aku menutup telepon dengan gusar, sebenarnya tak enak hati bersikap kasar pada papa. Namun aku ingin menunjukkan ketegasanku pada pilihanku kali ini. Sudah berakhir masa dimana aku diatur kesana dan kemari, aku harus keluar dari kenyamanan yg papa berikan. Agar aku mampu mengukur seberapa tangguh aku menantang badai didepan.
![](https://img.wattpad.com/cover/220690866-288-k828526.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Make (it better) Love
Romancemerupakan sequel dari dear destiny dimana diambil dari sudut pandang metta • • sebaiknya membaca dulu dear destiny. • • only 21+ Lebih banyak foto 😘 vote to apreciate please.😊