-bagaskara adhitama pov-
Aku menunggu zea dilobby hotel dengan membawa semua peralatan memotretku. Karena inin foto shoot untuk bikini kami akan menggunakan pulau terpencil dengan menyeberang 2km dari selat bangka.
"Yukks mas"
"Ayuk"
Kami berangkat pagi sekali karena tak ingin kehilangan panas matahari jam 10, waktu yg paling baik untuk pemotretan tanpa alat bantu.
Kami naik mobil sewa dan menuju pelabuhan untuk menggunakan speed boat ke pulau itu.1jam kami sampai di pulau itu, pulau kecil tak berpenghuni. Tentu aku tak mau banyak orang menikmati tubuh zea kalo kami menggunakan tempat umum.
"Wowww..indah sekali mas"
"Yesss kamu bisa menikmatinya sepuasmu"
"Ini beneran pulau kosong?"
"Iyaa...tentu aku berfikir kamu akan risih jika banyak orang"
"Thanks mas"
"Bersiaplah"
Aku memepersiapkan kameraku selagi zea menikmati indahnya pantai didepan matanya. Tak ingin kehilangan moment kecantikannya aku memanggilnya dan langsung memotretnya.
"Zea..."
Aku terpesona sekali lagi dengan kecantikannya. Ingin memilikinya namun aku tau ini butuh waktu. Kata-kataku semalam tentu isyarat yg dia mengerti. Aku hanya butuh menunggu jawaban darinya.15 menit dia bersiap-siap dan terpana aku melihatnya kali ini. Tubuh sintal indahnya menggiurkan birahiku sebagai laki-laki.
"Ze ready mas"
Kami melakukan sesi shoot selama 2jam..banyak foto luar biasa yg kudapatkan kali ini. Dia benar-benar membuatku menahan gairah.
Dan terkejutnya aku dia memintaku untuk memfotonya saat bugil. Aku membalikkan badan saat dia melepas semua bajunya.
"Mas bagas...udah"
Aku balik badan dan melihatnya telah berpose. Juniorku setengah berdiri hanya karena melihatnya dari lensa kameraku.
Kami menyelesaikan sesi foto ini lebih cepat karena aku tak tahan lagi dengan gairahku padanya. Bisa-bisa aku menerkamnya kali ini. Dua tahun bukan waktu yg sebentar untuk sama sekali tidak berhubungan dengan wanita."Gimana mas?"
"Hah...good..semua oke"
"Oke..aku ganti baju kalo gitu"
Aku mengangguk dan berbalik badan lagi, tak ingin ketahuan hasratku sedang menggebu untuk menerkamnya.
Tiba-tiba dia memelukku dari belakang, kurasakan payudara sintalnya menempel di punggungku.
"Makasih ya mas, sudah membuatku bahagia"
"Eh....hmmm..."
Dia melepaskanku karena aku tak menjawab kalimatnya. Sungguh aku mencoba bertahan dengan pesonanya. Aku tak mau menggunakan kesempatan ini untuk mendapatkannya. Jika dia menerimaku, kurasa itu lebih baik dari sekedar tidur dengannya.
Kami menghabiskan waktu sambil menunggu speed boat datang dengan berlari bermain ombak seperti anak kecil merindukan ombak.
Speed boat kami datang 2 jam setelahnya. Kami pergi kembali dihotel. Dan aku? Masih benar-benar menahan hasrat ingin memeluk dan menikmatinya. Kulihat ze lebih banyak tersemyum kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make (it better) Love
عاطفيةmerupakan sequel dari dear destiny dimana diambil dari sudut pandang metta • • sebaiknya membaca dulu dear destiny. • • only 21+ Lebih banyak foto 😘 vote to apreciate please.😊