Benar-Benar takut menyakitinya

1.6K 63 0
                                    

-Rezky pov-

Metta memasuki ruanganku kembali setelah bertemu pak indrawan. Aku kembali memeluknya dengan hangat.

"Ngomongin apa tadi dear?"

"Hmmm apaa yaaaaa,,,"

Dia meledekku dan akupun menyentil perutnya karena itu, kami tertawa bersama sambil saling menggoda tatkala maya sekretarisku tiba-tiba masuk keruanganku.

"Oh..maaf pak.."

Aku tidak melepaskan pelukan metta dan bersikap biasa saja.

"Ada apa may"

"Bapak ada berkas yg mesti bapak periksa"

"Taruh dimeja saya may"

"Baik pak"

Maya meletakkan berkas itu dimejaku dan kulihat dia pergi sambil meminta maaf.

"Kenapa maya?"

"Kenapa apanya sayang?"

"Seperti tidak menyukaiku"

"Hahhaa ada-ada saja, maybe dia hanya canggung melihat kita"

Aku menenangkan metta dan memeluknya lebih erat tak ingin metta terhanyut pada perasaan curiga.

"Yukks...mau dinner dimana?"

"Hmmmm sepertinya aku pengen makan seafood hari ini"

"Mau ketempat biasa?"

"Iyaaapp...."

"Wait ya aku siap siap dulu"

Aku melepaskan pelukanku dan membereskan barangku bersiap pulang. Kemudian aku menggandeng tangannya dan berjalan keluar ruangan.

"Maya, sy balik dulu ya"

"Iya pak, hati-hati"

Metta berhenti dan bertanya lebih lanjut pada maya.

"Maya mau ikut sekalian"

Aku menolehnya tak percaya, kenapa metta tiba-tiba mengajaknya.

"Oh..tidak mbak metta, saya sudah ada janji"

"Oh..sama pacar ya?"

Aku kaget mendengar pertanyaannya. Secara tiba-tiba saja dia bertanya tentang privasi sekretarisku.

"Oh..bukan mbak, hanya dengan teman"

"Jadi maya udah punya pacar atau belum?"

Kulihat maya bingung menjawab pertanyaan metta,

"Apa sih met...ko nanya serius gitu,,"

"Penasaran aja ky"

"Maya jadi gak enak itu,,,ayook"

"Hehe..maaf ya may,sampai jumpa"

Kutarik tangan metta pergi tak mau memperpanjang urusan ini. Aku mulai mengemudikan mobil metta dan meninggalkan mobilku di parkir kantor.

"Kenapa sih tadi nanya nya gitu banget?"

"Nanya maya maksudnya?"

"Iyaa...sampe dia bingung jawabnya"

"Penasaran aja ky, cantik gitu masak jomblo"

"Ya itu kan privasi dia met"

"Menurutmu dia udah punya pacar belom?"

"Hmmm mana aku pernah nanya sih met"

Kami tiba di resto seafood langganan kami di gandaria. Seperti biasa metta selalu memesan udang balado dan cah kangkung, sedang aku memesan kerang ijo saus mentega dan pecel lele kesukaanku. Kulihat metta sibuk dengan handphone nya dan aku penasaran.

"Lagi ngecek apa sih yang?"

"Hah? Ini jadwal pemotretan besok"

"Besok ada jadwal"

"He em, untuk produk takeMebrand"

"Itu kan produk underware"

"Yappp"

"Jangan sering-seringlah kamu foto sexy gitu"

Dia meletakkan handphonenya kali ini dan melihatku serius. Pesanan kami datang dan tertata rapi dimeja.

"Serius kamu ngelarang aku ky?"

"Sure, aku gak mau kamu jadi fantasi banyak orang"

"So...kita perjelas saja status kita dan kamu berhak melarangku"

Tentu aku tak bisa menjawab pertanyaan itu. Memperjelas status saat aku belum yakin akan serius dengan wanita ini. Ketika aku memperjelas hubungan ini jelas aku akan menerima konsekuensi harus menikahinya.

Aku terdiam dan metta pun seperti mengerti kenapa aku tak menjawab. Kami menyelesaikan makan malam ini dan metta mengantarku pulang.

"Aku masuk bentar ya,pengen ketemu tante lisa"

"Oh..oke ayuk"

Kami masuk kerumah dan mama dengan hangat menyambutnya, memeluk metta seperti biasanya. Kutinggalkan mereka mengobrol saja, aku pergi ke kamar untuk ganti baju.

Lalu saat aku keluar sepertinya metta ingin berpamitan pada mama. Kuantar dia keluar menuju mobilnya.

"Hati-hati ya dear"

"Sampai jumpa" jawabnya

Aku masuk kembali dan mama memanggilku,

"Ky.,,kenapa kamu gak macari metta?"

"Hah..kenapa tumben mama jodohin aku sama meta"

"Mama baru merasa dia sudah menjadi wanita saat ini"

"Maksud mama"

"Dia anggun, dewasa dan hangat sekali dengan mama"

Aku berfikir sejenak dan berjalan menuju kamarku.

"Jangan sampai kamu kehilangan kesempatan untuk memilikinya rezky"

Ucapan mama menggetarkan hatiku. Aku tau perasaan metta padaku, aku yg egois tidak mengakui kalau akupun mungkin punya perasaan yg sama. Aku takut, benar-benar takut menyakitinya.

Make (it better) LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang