Luluh lantah

1.9K 70 0
                                    

Aku meminta ijin bagas untuk mengangkat telepon dari rezky, aku beranjak dari kursi lalu pergi keluar ruangan.

"Halo ky"

"Hai dear...lagi ngapain?"

"Lagi dinner"

"Oh dimana? Sendirian?

"Di tetsuka,,sama temen"

"Oh...."

"Kamu uda gak sibuk?"

"Masih lumayan sih ini, cuman lg rest buat dinner juga"

"Masih sama mbak maya?"

"Nggak, maya uda balik ke hotel"

"Oh...kamu sendirian?"

"Sama pak aldi sih ini, oh ya sayang aku fix balik hari senin ya..."

"Oh uda selesai?"

"Alhamdulilah lancar jd bs selesai 2 hari lebih cepat"

"Okee...i'll waiting for you dear"

"Hmmmm see you kalo gt, baik-baik disana ya"

Aku menutup telepon rezky dengan lega, minimal dia masih mengingatku hari ini.
Aku kembali ke ruangan dan melihat bagas masih menikmati puding matcha susu kesukaanku juga.

"Pacar?"

"Oh..yg barusan?"

Dia mengangguk, dan aku bingung mau jawab apa. Karena rezky memang tidak memberiku status setelah kejadian malam itu. Jadi benar juga aku tak perlu mengatakannya sebagai pacarku kali ini.

"Oh...temen..sahabat dari lama"

"Jadi masih single"

Aku ragu-ragu menjawabnya. Namun aku hanya bersikap jujur saja kali ini. Aku mengangguk dan tersemyum.

"Enak banget ya makanan disini"

"Semua resep dari koki yg pernah kerja di jepang selama 15tahun"

"Oh pantesan..very delicious"

"Btw, habis ini mau kemana? Masih jam 9"

"Nothing...aku free malam ini mas"

"Oke,ikut aku yaa jadinya"

Aku mengangguk dan mengikutinya saja. Kami selesai makan dan keluar resto untuk menghabiskan malam ini.

"Aku pengen kasih tunjuk kamu best view malam ini?"

"Bener? Kita mau kemana?"

"Tunggu saja kejutannya"

Dia mengajakku kesebuah hotel bintang 5, gedung tertinggi di kota ini. Wait, apakah dia akan memanfaatkanku kali ini. Aku harap-harap cemas saat ini. Aku tidak mau berurusan dengan lelaki yg hanya mesum di pikirannya.

Kami masuk ke ke lift dan berhenti di rooftop hotel ini.

"Wait..kita mau ke roof mas?"

"Iyaaa..kan aku bilang best view"

"Oh...kukira...."

"Kukira aku akan membawamu ke kamar hotel?"

"Hahahhaa maaf mas..aku mesti waspada dengan laki-laki"

"Tentuu...no problem, tapi aku bukan orang yg suka hubungan tanpa ikatan"

Deg...aku mendengar kalimatnya barusan. Berbanding terbalik dengan rezky, ini seolah laki-laki yg ingin melindungiku dari hubungan tanpa ikatan.

Kenapa tiba-tiba aku jadi tersipu malu mendengar kalimatnya...

"Here we go"

"Waaaah...indah sekali mas"

Aku melihat lampu kota dari puncak gedung berlantai 30 ini. Pemandangan indah malam ini.

"Waaao...aku belum pernah melihat yg seindah ini"

"Tapi pemandangan ini tidak se amazing kamu malam ini"

Dia memujiku dan memakaikan blazernya padaku. Mungkin dia tau aku sedang merasa kedingingan.

"Makasih mas"

Dia tersenyum dan kembali menikmati keindahan pemandangan dihadapan kami.

"Kamu tau apa yg paling menarik dari fotografer?"

"Apa?"

"Obyek yg indah tanpa polesan"

"Kayak kamu dan pemandangan malam ini"

Aku terkaget mendengar penjelasannya, jelas saja dia semakin berani menggombal dan memujiku. Aku hanya diam dan mendengarkan.

"Kalau kemaren aku mengujimu dengan pertanyaan menjebak maafkan aku, pada akhirnya aku lah yg terjebak dengan pesonamu zea"

"Maksud mas?"

"Aku lelah dengan petualanganku selama ini,kurasa aku menemukan tujuan padamu"

Deg...apa maksudnya? Kali ini pertanyaannya benar-benar membuatku takut.

"Mas.....akuu"

"Kamu tidak perlu menjawab apapun, ijinkan aku lebih dekat mengenalmu"

Dia menarik tanganku mendekat, aku sudah khawatir dia akan menciumku. Tapi ternyata dia kembali mencium punggung tanganku dan tersenyum manis kali ini. Oh aku luluh lantah pada pria sopan yg berubah manis ini.

Make (it better) LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang