Berhenti Merindukanku

1.6K 72 0
                                    

Aku masuk ke apartemenku dan menemukan sekotak bubur ayam dan notes dari rezky.

I'm so sorry about last night,
Hope you like this...

Telepon aku setelah membaca ini.

With 🖤 ky.

Aku membuang bubut itu beserta kartu ucapannya. Sepertinya aku butuh waktu untuk berfikir tentang kami selanjutnya.

Berendam adalah caraku meredam perasaan marah dan dendamku. Aku berfikir bagaimana aku dan rezky, tentang persahabatan kami. Perlukah aku mengatakan semua yg kulihat, itu hanya akan menghancurkan persahabatan kami. Aku sudah kehilangan giska, bagaimana mungkin aku akan kehilangan rezky kali ini.
Apalagi jika aku kehilangan rezky, aku akan kehilangan hangatnya tante lisa.

Aku memejamkan mata dan memilih pilihan mana yg harus ku ambil. Berharap pilihanku tidak akan merusak persahabatanku.
Aku bergegas menyelesaikan berendamku dan akan menelfon rezky.

"Hallo ky"

"Hai met,,,tadi pagi aku datang kamu tidak ada"

"Ah yaa aku sedang jogging"

"Oh..gima bubur ayamnya"

"Terimakasih untuk sarapannya"

"Sekali lagi aku minta maaf ya"

"Lupakan saja yg kemaren ky, i am oke."

"Thanks dear, pulang kerja aku mampir ya"

Aku ragu menjawabnya namun maybe ini yg terbaik. Segera mengakhirinya.

"Oke..aku menunggumu"

Kututup telepon rezky dan kembali melamun, bagaimana aku tidak bisa melupakan foto-foto itu. Untuk giska aku tau itu terjadi sebelum aku dengannya. Namun maya dan perempuan satu lagi, kurasa itu baru saja terjadi. Bagaiman dia bisa menjadikanku piala seperti wanita lainnya.

Bodohnya aku selama ini menganggap semua perhatiannya sesuai dengan perasaannya.

Sore ini aku bersiap menunggu rezky, memasakkan spagetti dan bersiap-siap karena sudah hampir jam 7.

Kudengar pintu terbuka, aku segera menengok dan benar saja rezky datang dengan sebuket bunga.

"Hallo dear,,,for my appologize"

Aku menerima buket bunga itu dan meletakkannya divas dekan meja ruang tamuku.

"Duduklah,aku membuat spageti"

Dia berusaha memelukku namun aku mengelak,  aku risih membayangkan dia memeluk banyak gadis secara bergantian. Dia seolah kebingungan dengan sikapku lalu duduk saja di kursi makan.

Kami mulai makan malam ini dengan tenang, saat dia membuka pembicaraan aku mulai berani mengutarakan perasaanku.

"Oh ya dear, next week aku ke malaysia, papamu memintaku bertemu dengan supplier disana"

"Dengan maya?"

"Iya..siapa lagi"

Aku menghentikan makan ku dan dia terlihat bingung.

"Oh...ayolah met,,,masak kamu cemburu dengan maya"

"Aku selalu berusaha tidak mencurigaimu ky"

"Then..sikap ini?"

"Kamu boleh berhenti menjagaku"

Dia kaget dan menghentikan makannya kali ini.

"Maksudmu?"

"Aku tau papa yg memintamu menjagaku"

"Oh...no..bukan karena itu aku menjagamu, yaa memang papa memintaku menjagamu sebagai sahabat. Tapi jujur aku nyaman bersamamu met"

"So...kenapa kamu tidak serius pada hubungan kita?"

"Oh..tunggu..maksud kamu ingin aku serius denganmu"

"Aku hanya ingin tau kenapa kamu tidak ingin hubungan kita diexpose"

"You know kamu anak indrawan surya..sekali aku mengecewakanmu, karirku bisa hancur"

"Oh..jadi selama ini kamu menggunakanku untuk karir?"

"Tidak begitu sayang"

"Ky...gue nggak mau kehilangan lo sebagai sahabat setelah giska"

Dia terdiam dan kembali mendengarkanku.

"Kita akhiri hubungan tidak jelas ini, aku akan menganggap kita tidak pernah ada hubungan selain persahabatan"

"Maksud kamu?"

"Stop buat panggil aku sayang, dan aku akan mengubur perasaanku padamu"

Aku beranjak dari dudukku dan rezky memegang tanganku erat.

"Please met...jangan begini, kamu menyiksaku"

"Putuskan kembali tentang hubungan kita ky, aku tidak bisa jadi salah satu pialamu"

"Kalau kamu ingin terus mencari piala, lepaskan aku. Saat kamu sudah siap serius denganku, kembalilah sebagai seorang pria sejati. Sebelum itu kita hanya akan bersahabat seperti dulu"

Make (it better) LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang