Milikku akan kulindungi

2.2K 77 0
                                    

-bagaskara pov-

Pagi ini aku merasa bangun dengan sangat bahagia. Melihatnya gadis yg kuinginkan selama ini berbaring tidur disebelahku. Aku membelai rambutnya dan dia membuka mata

"Mas...."

"Sorry aku membangunkanmu y"

Dia tersenyum dan memelukku erat, membenamkan wajahnya dipundakku. Rasa yg sudah lama tak kurasakan.

"I love you dear"

"I love you mas"

"Mas janji bakal menjagamu"

Dia semakin erat memelukku, tentu aku berhasrat kembali menggodanya setelah semalam aku merasa perkasa memberinya orgasme tujuh kali. Aku mengingat setiap teriakannya meminta lebih padaku.

Aku menggodanya dan dia tersenyum menerima godaanku. Sekali lagi kami menikmati penyatuan kami dibawah shower hangat, aku menikmati setiap teriakan dan desahannya ditelingaku. Jelas akan kurindukan setelah ini.

Setelah bersiap kami segera begegas turun untuk sarapan dan segera menuju bandara. Penerbangan kami jam 11 siang ini. Sepanjang jalan aku tak melepaskan kekasihku ini, aku genggam erat tangannya dan memastikan dia bahagia.

Jam 13 kami tiba di apartment dan aku mengantarnya hingga ke dalam.

"Ahhh...capek sekali mas"

"Istirahatlah..aku akan buat lunch untuk kita"

"Really?"

"Yesss..kulihat ada beberapa sayur dikulkas"

Dia tersenyum dan memelukku dari belakang

"Perlu bantuan?"

"No....nanti justru aku akan fokus padamu"

Aku berbalik badan dan menggendongnya. Manaruhnya di pantry dan kami sekali lagi berciuman dengan hangat. Kali ini aku bertahan untuk tidak menuntut lebih.

Tenngggg tengggg

Bel pintu itu membuat kami harus melepaskan ciuman ini, kami tertawa dan mengakhirinya

"Wait..aku buka pintu dulu sayang"

Aku berjalan dan membuka pintu, laki-laki yg ingin kuhajar karena menyakiti zea ku.

"Siapa mas?"

"Ada temanmu"

Zea menghampiriku dan terkejut melihat rezky, aku memilih memberi mereka waktu untuk menyelesaikan urusan mereka. Aku mencoba tidak menjadi pria yg menuntut pada zea.

"Kalian bicaralah, aku akan ke apart ku untuk mengambil olive oil"

Dia mengangguk dan memberi isyarat padaku bahwa semua akan baik-baik saja.

Kutinggalkan mereka 15 menit, hatiku kacau namun aku haruams tenang . Aku tak boleh emosi menghadapinya.

Aku mendengar pintu apart zea terbuka, artinya pria itu barusan pergi. Aku kembali menemuinya.

"Are you oke dear?"

"Yess mas dont worry, bagaimanapun dia sahabatku."

"Kini kamu milikku, ijinkan aku selalu melindungimu"

Zea memelukku mesra, aku lega mendapati perasaannya tidak berubah padaku.

Make (it better) LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang