Warna Baru

1.7K 67 0
                                    

Aku tiba dikantor mas bagas dengan koper berisi baju, kami berjanji akan foto shoot di pantai belitung bangka.
Setelah dua minggu berkutat dengan kesedihanku pada rezky. Aku mulai kembali bangkit mencari warna baru dalam hidupku. Tak mau berlarut sedih pada takdir yg menyakitkan. Aku memilih fokus pada pekerjaan terakhirku. Kali ini aku tidak mau mengecewakan mas bagas.

"Hai...ze...i miss you very much"

"Halo mas bagas, maaf meta kemaren ngilang bentar"

"Nope,,aku senang wajahmu kembali berbinar"

Dia memelukku hangat seperti biasanya

"Eh ayo kita berangkat"

"Sayangnya kita mesti berangkat berdua"

"Lhoo kenapa?"

"Mia mendadak telepon kalo dia keracunan makanan, dan tidak bisa pergi"

"Kalau kamu perlu MUA maka akan kupanggilkan penggantinya"

"Oh...fine mas, aku bisa prepare sendiri nanti"

"Oke kalo gitu,,yuk kita berangkat"

Kami menuji bandara dan menunggu pesawat kami datang. Di jalan aku banyak diam, seprtinya bagas juga takut bertanya padaku lebih dalam.

"Hmmm..are you okey ze?"

"Yess mas, i am fine"

"Your feeling?"

"Is good...dont worry"

Pesawat kami take off dengan mulus dan setelah 2jam kami tiba dihotel dekat dengan lokasi pantai. Kami berada dikamar masing-masing. Aku menghempaskan badanku lega. Pergi sejenak dari jakarta ternyata sangat menyenangkan.

Mau istirahat atau jalan?

Aku membaca pesan mas bagas, maybe jalan pilihan yg baik kali ini.

Jalan aja yuk...

Oke..aku menunggumu di lobby

Aku bergegas turun untuk menemuinya, waktu sudah sore. Mas bagas menungguku dilobby kali ini dengan gaya yg lebih santai.

"Yuksss"

Dia menggandeng tanganku seolah ingin melindungiku, aku diam saja menerima sikap manisnya ini.

"Udah laper kan"

"He em"

Dia mengajakku ke warung mie terkenal dikota ini. Dan benar sekali ini mie basah yg enak dan belum pernah kucoba.

"Rakus bangett..."

"Heheh...habis enak mas"

"Itu bukan karena enak saja, tapi hatimu sedang bahagia"

"Hmmm bisa begitu ya.."

"Tentu...makan enak itu hanya karena perut lapar atau hati bahagia"

Aku tersenyum mendengarnya dan melanjutkan  makanku. Menikmati makan enak, suasana tenang dan jauh dari jakarta.

"Sering-seringlah jalan keluar kota,agar kamu sering bahagia"

"Tau banget sih kalo aku butuh piknik"

"Hahahahhaa sejak bertemu denganmu aku tau semua tentangmu"

"Huuuu..iya ntar kalo uda ada pasangan"

"Yang kemaren kemana?"

"Kelaut...jauh"

"Wkwkkwkkw...putus ceritanya"

"Orang ndak pernah nyambung gimana putusnya"

"Oh...setelah TTM jadinya putus"

"Balik jadi sahabat mas, bukan putus"

"Kamu berhak dibahagiakan"

Kata-kata mas bagas barusan menyadarkanku seromantis apa dia sejauh ini. Aku mengingat kembali moment-moment saat dia begitu manis padaku. Kurasa setiap moment yg kulalui dengannya selalu manis.

"Mas bagas sendiri?"

"Aku kenapa?"

"Mana yg katanya bagaskara sang penakluk hati wanita"

"Hahahhaa...sudah lama kutinggalkan gelar itu"

"Ih beneraan why?"

"Usia udah 32 gini, msih mau main-main bisa jomblo seumur hidupp"

"Wkwkwkkww...masak mas bagas bisa serius"

"Bisaa dong, aku single sejak 2tahun lalu, tidak berhubungan dengan siapapun karena mencari yg serius"

"Really?"

"Yap..tersiksa sih, tapi better ketimbang banyak nyakitin hati cewek"

"Hahahhaa takut karma yaaa"

"Salah satunya itu"

Kami tertawa bersama dan melanjutkan malam ini dengan berjalan-jalan dipantai. Dia meminjamkan jaketnya sekali lagi kepadaku.

"Ze...kalau aku menawarkan diri untuk menjagamu apa kamu bersedia"

Aku hanya terdiam mendengar permintaan manisnya itu, apa artinya ini. Dia mengajakku berhubungan atau dia ingin serius denganku.

"Mas..bagas..."

"Tidak perlu dijawab sekarang, aku tau kamu masih bingung. Tapi kamu tau aku hanya akan serius saat ini dan kedepannya"

Aku benar-benar terkejut mendengar kalimatnya barusan. Tidak menyangka mas bagas selama ini yg begitu perhatian padaku adalah yg ingin menjagaku.

Make (it better) LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang