part 7

15.7K 1.8K 35
                                    

Setelah meeting divisi lisa duduk bersama lee dong wook diruang kerja direktur lee. Lee dong wook bahkan menawari lisa kopi atau teh. Karena lisa bukan tipe orang yang suka kopi lisa lebih memilih minum teh.

Sejujurnya lisa sedikit tidak enak pada lee karena membuatkan teh untuknya tapi lee bersikeras untuk membuatkannya untuk lisa. Lisa meneguk dengan perlahan teh buatan lee. Begitupun lee dong wook yang meneguk kopinya.

"Bagaimana pekerjaanmu? Apa kau mengalami kesulitan?" Tanya lee dong wook.

"No sir.. Aku mulai bisa membiasakan diri" ucap lisa.

"Lisa bisakah kau tidak memanggilku sir? Aku merasa tidak enak mengingat kau adalah keponakan ketua kim" ucap lee dong wook.

"Bukankah paman sendiri yang mengatakan bahwa jangan membedakan aku dengan karyawan yang lain" ucap lisa.

"Aku tau. Hanya saja aku tetap tidak enak. Tolong panggil aku oppa" ucap lee dong wook.

"Aku tidak bisa. Itu tidak profesional" ucap lisa.

"Hmm... begini saja. Kau panggil aku oppa saat kita berdua seperti ini dan kau bisa memanggilku direktur lee jika sedang bersama orang lain. Aku mohon" ucap lee dong wook.

"Baiklah jika itu membuatmu lebih nyaman" ucap lisa.

"Baguslah. Lisa aku ingin tanggung jawabmu berbeda dari yang lain. Kau adalah wakil direktur jadi tanggung jawabmu harus lebih tinggi. Aku akan berbagi tanggung jawab denganmu. Mulai bulan depan seluruh kegiatan internal akan melapor kepadamu jadi kau memiliki wewenang penuh mengenai tanggung jawab dalam perusahaan dan aku akan fokus pada kegiatan luar perusahaan. Kau mengerti maksudku kan?" Ucap lee dong wook.

"Aku mengerti oppa. Terimakasih telah percaya padaku" ucap lisa.

"Setiap akhir bulan kau harus melaporkannya padaku" ucap lee dong wook.

"Aku mengerti" ucap lisa.

"Kembali lah bekerja. Kalau ada yang perlu di tanyakan langsung tanyakan padaku" ucap lee dong wook.

Lisa mengangguk lalu keluar dari ruangan lee dong wook. Saat lisa kembali duduk di kursinya, tiba tiba saja mino duduk di meja lisa.

"Mwo? Aku sedang sibuk" ucap lisa.

"Aigooo... anak baru jangan sombong. Aku ingin memberitahumu sesuatu yang menggembirakan" ucap mino.

"Mwo? Jika tidak penting tinggalkan aku" ucap lisa.

"Santailah. Ini pasti membuatmu terkejut. Apa perlu aku mengambil air untukmu terlebih dahulu" ucap mino.

"Berhentilah bicara. Kau hanya membuang waktuku saja" ucap lisa.

Mino berdiri dan memegang bahu lisa "sayang sekali kau bersikap seperti ini padaku. Padahal aku ingin memberitahumu bahwa aku menerima ajakan kakakmu untuk pergi ke reuni SMA" ucap mino sambil berjalan kembali kemejanya.

Tidak ada reaksi yang lisa tunjukkan selain diam diam mengepalkan tangan. Ia benar benar tidak menyangka bahwa jennie akan mengajak mino. Lisa tidak dalam mood yang baik. Ia memutuskan untuk pergi ke rooftop untuk memgembalikan moodnya.

Tapi ketika lisa di rooftop lisa malah melihat eun woo sedang memejamkan mata dan membentangkan tangan seolah olah membuka jalan agar angin berhembus menyentuh tubuhnya. Lisa berjalan mendekati eunwoo secara perlahan agar tidak mengganggu eun woo tapi sayangnya eun woo bisa mendengar dengan jelas suara langkah kaki .

Eun woo membuka mata dan menatap ke samping kanan dimana lisa sedang berdiri. "Apa yang kau lakukan disini?" Tanya lisa.

"Setiap kali aku merasa penat aku selalu datang kesini. Aku suka ketika angin berhembus melewatiku rasanya menyejukkan" ucap eun woo.

"Kau benar. Ini akan menjadi tempat favoriteku di sini" ucap lisa.

"Apa kau sedang penat?" Tanya eun woo.

"Hmm... bekerja memang sangat berbeda dengan sekolah" ucap lisa.

"Aku melihat mino menganggumu. Apa kau baik baik saja?" Tanya eun woo.

"Aku baik baik saja. Dia memang sedikit menjengkelkan tapi aku harus bersikap profesional" ucap lisa.

"Kau bisa melaporkan mino pada direktur jika kau mau. Kalian terlihat dekat" ucap eun woo.

"Aku dan direktur?" Tanya lisa.

"Ne. Aku belum pernah melihat direktur tersenyum begitu tulus sebelumnya. Ku pikir kalian dekat" ucap eun woo.

"Hanya perasaanmu saja. Aku mencoba profesional. Aku dekat dengan direktur bukan berarti aku bisa memanfaatkan jabatanku. Mino memang menjengkelkan tapi masih dalam batas kewajaran" ucap lisa.

"Lisa kau kuliah dimana bisa menjadi sebijak ini?" Goda eun woo.

"Aku? Manchester. Inggris" ucap lisa.

Eun woo terkejut mendengar ucapan lisa. Ia pikir lisa lulusan universitas korea tapi ternyata dia lulusan luar negeri.

"Aigooo... pantas saja kau diterima sebagai wakil direktur" ucap eun woo.

"Tidak begitu juga. Eun woo... soal tawaranmu kemarin" ucap lisa.

"Gwencana lisayah... aku mengerti jika kau tidak menerima ajakanku" ucap eun woo.

"Anniyaa eun woo... bukan itu yang ku maksud. Maksudku adalah aku mau pergi bersamamu" ucap lisa.

Senyum eun woo mengembang mendengar ucapan lisa. Ia begitu senang karena lisa mau menerima ajakannya. "Kalau begitu aku akan menjemputmu besok" ucap eun woo.

"Anniya. Kita bertemu langsung di sekolah" ucap lisa.

"Baiklah jika itu yang kau mau" ucqp eun woo.

Saat asik berbincang dengan eun woo tiba tiba ponsel lisa berdering dan terlihat nama jennie di layar ponselnya.

"Wae unnie?" Tanya lisa.

"Lisayah... turunlah. Aku menunggumu di bawah. Kita pergi berbelanja" ucap jennie.

"Tapi unnie pekerjaanku belum selesai" ucap lisa.

"Aku sudah bicara pada appa dan appa memberimu ijin. Palli palli" ucap jennie.

Jennie mematikan panggilannya sepihak membuat lisa menghela nafas menatap eun woo.

"Wae? Apa ada masalah?" Tanya eun woo.

"Hmm.. masalah besar aku harus pergi eun woo. Permisi" ucap lisa. Lisa berlari meninggalkan eun woo menuju tempat jennie menunggu.

Make You MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang