Hari pernikahan jennie dan lisa telah tiba. Mereka berdiri berdampingan dan bergantian mengucapkan janji pernikahan mereka. Setelah pengikatan janji mereka selesai yang lisa harus lakukan adalah mencium jennie.
Lisa dan jennie berdiri saling berhadapan. Lisa begitu gugup ketika jennie menatapnya. Lisa mendekatkan dirinya kearah jennie dan dia bisa merasakan jennie sedikit memundurkan tubuhnya jauhkan jaraknya dengan lisa.
"Lisa... cepat cium dia" ucap taeyeon sambil memberikan kode pada lisa.
Setelah menatap taeyeon Lisa kembali menatap jennie bisa terlihat jelas oleh lisa jennie menggelengkan kepalanya lirih seolah meminta lisa tidak melakukannya.
"Ciumlah istrimu"
Ucapan itu terdengar di telinga lisa. Lisa menatap jennie dan masih terlihat jennie menggelengkan kepalanya. Meskipun tidak bisa di lihat orang lain tapi cukup jelas di pandangan lisa.
Lisa akhirnya mengambil keputusan yang besar. Ia dengan cepat menangkup kedua pipi jennie lalu mengecup singkat bibir jennie.
Senyum bahagia terpancar dari wajah taeyeon dan tiffany. Tapi berbeda dengan jennie. Ia merasa shook karena ia menganggap lisa telah mencuri ciuman pertamanya.
"Sekarang pernikahan kalian telah resmi"
Jennie menatap tajam lisa sedangkan lisa hanya bisa menundukkan kepala karena ia merasa takut dengan tatapan jennie.
Taeyeon dan tiffany mendekati jennie dan lisa lalu memeluk mereka secara bergantian. "Akhirnya kalian menikah" ucap taeyeon sambil tersenyum.
Tidak ada pilihan lain bagi jennie selain pura pura tersenyum dan bahagia di depan kedua orang tuanya. Setelah penikahan sederhana jennie dan lisa, mereka bergegas kembali kerumah.
Sesampainya di rumah, jennie langsung pergi ke kamarnya. "Kau pasti lelah beristirahatlah" ucap taeyeon.
"Ne paman terimakasih" ucap lisa.
"Aigooo... jangan panggil aku paman. Panggil aku appa, sekarang kau menantuku lisa" ucap taeyeon.
"Ne appa. Terimakasih" ucap lisa.
Lisa bergegas naik ke kamarnya tapi ketika ia hendak membuka pintu kamarnya ternyata pintu kamarnya sudah terkunci. Lisa merasa bingung dengan kondisinya sekarang. Ia akhirnya memilih kembali turun menemui taeyeon.
"Appa, kenapa kamarku terkunci?" Tanya lisa.
"Appa memang menguncinya. Semua barang barangmu sudah appa pindahkan ke kamar jennie. Kau sudah menikah jadi kau akan tidur dengan jennie" ucap taeyeon.
Lisa terkejut dengan ucapan taeyeon. Lisa kembali naik dan mengetuk kamar jennie. Tak butuh waktu lama jennie langsung membukakan pintu.
"Mwo?" Tanya jennie ketus.
"Hmmm... begini unnie, kata appa aku harus tidur di kamarmu" ucap lisa dengan sedikit gugup.
"Wae? Ada apa dengan kamarmu?" Tanya jennie.
"Appa menguncinya" ucap lisa.
"Aisshhh jinjja... kenapa semua ini terjadi kepadaku. Masuklah" ucap jennie.
Lisa berjalan mengikuti jennie kedalam kamar. Tapi tiba tiba jennie menghentikan langkahnya hingga membuat lisa terkejut dan hampir saja menabrak tubuh jennie. Jarak mereka cukup dekat hanya beberapa centi membuat jantung lisa berdebar kencang.
Tapi tidak dengan jennie, jennie malah mendorong tubuh lisa. "Menjauhlah dariku" bentak jennie.
Plak
Satu tamparan keras jennie mendarat di pipi kanan lisa.
"Dan Itu karena kau mengambil ciuman pertamaku. Aku tidak menyangka, aku harus merasakan ciuman pertama dengan sesama wanita sepertimu. Kau Sangat menjijikkan"bentak jennie.
Lisa hanya tertunduk sambil memegangi pipi kanannya bekas tamparan jennie.
"Aku membencimu lisa. Teganya kau berbuat seperti itu. Ingat lisa, aku hanya menikah denganmu karena appa. Aku ingatkan kau mengenai privasiku dan menjauhlah dariku" ucap jennie.
"Ne unnie" ucap lisa sambil menunduk.
"Kau tidur di sofa. Aku tidak mau tidur denganmu mengingat apa yang telah kau lakukan padaku. Kau dengar itu?" Ucap jennie dengan meninggikan nada bicaranya.
"Ne unnie" ucap lisa.
"Aisshhh jinjja... ini sangat menjijikkan" ucap jennie. Jennie berbaring di tempat tidur berukuran king size sedangkan lisa harus tidur meringkuk di sofa yang cukup kecil di bandingkan tubuhnya.
Lisa cukup susah tidur dengan kondisinya itu tapi ia juga tidak berani untuk melanggar ucapan jennie. Karena tidur sofa benar benar menyiksanya,lisa akhirnya memutuskan untuk tidur di lantai tanpa beralaskan apapun. Lisa tertidur di lantai masih lengkap dengan menggunakan jas pernikahannya.
Dipagi hari yang cerah, lisa masih tidur di lantai sambil meringkuk sedangkan jennie sudah berpakaian rapi dan sedang menikmati sarapan bersama kedua orang tuanya.
"Jennie dimana lisa?" Tanya tiffany.
"Masih tidur eomma" ucap jennie.
"Jadi bagaimana malam pertama kalian? Apa menyenangkan?" Goda taeyeon pada jennie.
"Apa maksud appa?" Tanya jennie.
"Apa kalian sudah berhubungan badan" ucap taeyeon.
Jennie membulatkan matanya tak percaya dengan pertanyaan tidak masuk akal yang ditanyakan taeyeon padanya.
"Yakk... appa... kenapa bertanya seperti itu? Itu tidak sopan" ucap jennie.
"Appa hanya ingin tau. Tapi jika kalian belum melakukannya juga tidak apa apa. Kalian bisa mulai berkencan dan menghabis kan waktu berdua" ucap taeyeon.
Jennie menghela nafas malas menanggapi setiap perkataan taeyeon. Beberapa saat kemudian lisa bergabung dengan jennie dan kedua orang tuanya.
Tiffany melihat lisa berbeda dari biasanya. Ia tampak lesu dan tidak bersemangat.
"Lisa apa kau sakit?" Tanya tiffany.
"Anniya eomma. Aku baik baik saja" ucap lisa sambil tersenyum.
"Kalian bersiaplah. Kita akan pulang ke korea malam ini" ucap taeyeon.
"Kenapa cepat sekali?" Tanya tiffany.
"Aku harus kembali bekerja sayang. Begitu pun lisa" ucap taeyeon.
"Jennie, kenapa diam saja. Ayo ambilkan lisa makanan"ucap tiffany.
"Wae? Dia kan biasa mengambilnya sendiri" ucap jennie.
"Yakk... kau ini sekarang istrinya jadi kau harus belajar menjadi istri yang baik" ucap tiffany.
"Its okey eomma. Aku bisa melakukannya sendiri" ucap lisa.
"Tuh dia kan bisa sendiri" ucap jennie.
"Yakk... jennie kim"bentak tiffany.
Jennie terkejut karena ini pertama kalinya bagi tiffany meneriakinya. Karena merasa takut akhirnya jennie mengambilkan makanan untuk lisa dan lisa hanya tersenyum menatap jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Mine
RomanceIni cerita tentang seorang lalisa. Mencintai dalam diam tidaklah mudah. Itulah yang di rasakan seorang lalisa manoban terhadap jennie kim. Bisakah lisa mengungkapkan semuanya?