"Aku tak tau harus berkata apa. Mari kita coba melanjutkan pernikahn ini ke hubungan yang lebih baik" ucap jennie sambil tersenyum.
Lisa menatap jennie dengan tatapan tak percaya. "Aa..apa maksudmu unnie?" Tanya lisa dengan sedikit gugup.
"Aku ingin membawa hubungan kita ke jenjang yang lebih baik" ucap jennie.
Lisa masih tidak mengerti dengan ucapan jennie "aku tidak mengerti dengan apa yang kau bicarakan" ucap lisa.
"Aigooo kau membuatku malu" ucap jennie.
"Mwo? Aku benar benar tidak..." ucapan lisa terhenti karena tiba tiba jennie mengecup bibirnya. Lisa membulatkan matanya sambil memegangi bibirnya. Ia masih tidak percaya dan merasa bahwa ini semua hanya mimpi.
"Mari kita perbaiki hubungan kita dan perlahan ajari aku tuk mencintaimu seperti kau mencintaiku" ucap jennie.
"Apa kau serius unnie?" Tanya lisa.
"Hmm.. aku serius. Kita lakukan perlahan" ucap jennie.
"Kajja... kita lakukan perlahan" ucap lisa sambil tersenyum.
Beberapa saat kemudian amber dan krystal masuk. Mereka sedikit terkejut melihat lisa dan jennie saling menatap dan tersenyum.
"Wae? Apa ada sesuatu yang terjadi?" Tanya krystal.
Lisa menggeleng cepat "anniya. Tidak ada yang terjadi. Apa yang kau bawa itu?" Ucap lisa ketika melihat lisa membawa plastik.
"Chicken. Kalian belum makan kan?" Tanya krystal.
"Belum" ucap jennie.
"Baguslah kita makan bersama" ucap krystal.
"Biar aku yang menyiapkan. Kau pasti lelah duduklah" ucap lisa. Lisa mengambil alih plastik berisi ayam dari krystal lalu berlari menuju dapur untuk menyiapkan makan malam. Krystal dan amber saling menatap dan tak mengerti.
"Ada apa dengannya? Apa dia sehat?" Tanya amber.
"Sayang... sepertinya kurang sehat" ucap krystal.
Tatapan krystal dan amber beralih ke jennie. Jennie menonton tv dan pura pura tidak memperhatikan krystal dan amber.
"Jennieyah... kau mengerti dia kenapa? Rasanya aneh. Barusan dia terlihat sedikit berbeda" ucap krystal.
"Hmm entahlah" ucap jennie tanpa menatap krystal dan amber yang masih saling bertanya.
"Omo omo omo kau lihat wajah lisa sayang? Kenapa wajahnya seperti itu?" Tanya amber yang baru menyadari ada lebam di wajah lisa.
Beberapa saat kemudian lisa datang membawa ayam dan beberapa soda. Krystal membulatkan matanya menyadari ada lebam di wajah lisa.
"Yakk...yakk..yakk... ada apa dengan wajahmu" tanya krystal sambil menangkup wajah lisa.
"Apa seseorang memukulmu?" Tanya krystal."Anniya.... aku hanya baru saja terjatuh dan wajahku terbentur. Sudahlah, Duduk dan makanlah" ucap lisa. Lisa duduk di samping jennie sambil menikmati makan ayam dan menonton tv.
"Ini enak" ucap jennie.
"Jinjja? Woahhh aku juga harus makan" ucap amber.
Mereka berempat menikmati ayam goreng sambil bersenda gurau. Setelah makan, amber bertugas untuk membereskan sisa makanan sedangkan lisa membuat popcorn. Jennie dan krystal mengambil selimut dan menata ruang tamu sebagai bioskop mereka serta memilih film yang akan mereka tonton.
"Jennie apa yang harus kita tonton?" Tanya krystal.
"Romance? Horor? Action? Terserah" ucap jennie.
"Okey kita pilih romance saja" ucap krystal.
Setelah menemukan film yang akan mereka tonton. Jennie dan krystal duduk di sofa menunggu pasangan mereka masing masing. Beberapa saat kemudian lisa dan amber bergabung dengan mereka. Amber dan krystal memilih duduk di karpet supaya amber bisa merebahkan tubuhnya dan meletakkan kepalanya di paha krystal.
Krystal pun menutup tubuh amber dengan selimut. Sedangkan lisa dan jennie duduk berdampingan. Sesekali jennie mengintip ke arah lisa begitu pun sebaliknya.
Film mulai, lisa sedikit bergeser mendekatkan dirinya ke arah jennie. Jennie menatap lisa sejenak lalu tersenyum. Lisa ikut tersenyum karena tidak ada penolakan dari jennie.
Di tengah film terdapat sebuah adegan panas. Jennie dan lisa terkejut ketika krystal dan amber malah sibuk bercumbuh menirukan adegan yang ada di film. Lisa dan jennie sama sama menelan ludahnya.
"Aigoooo... kenapa keadaan jadi panas" ucap lisa sambil menyindir amber dan krystal. Alhasil penyatuan bibir mereka harus terlepas. "Yak lalisa bisakah kau diam" ucap krystal tak terima.
"Lakukanlah di kamar. Jangan disini" ucap lisa tak kalah kesal.
"Jika kau iri, lakukan saja bersama istrimu" ucap amber.
"Mwo??? Anniya... aku tak iri. Lanjutkan sesukamu" ucap lisa.
Jennie menahan tawanya ketika melihat wajah lisa yang mulai memerah. Sedangkan tatapan lisa tak bisa lepas dari adegan panas yang dilakukan kedua sahabatnya.
"Lupakan saja filmnya. Aku mau tidur" ucap lisa kesal lalu pergi begitu saja meninggalkan krystal amber dan jennie.
"Wae?? Kenapa dia marah?" Tanya krystal.
"Sepertinya dia benar benar iri pada kita. Sayang, kita lanjutkan di kamar?" Ucap amber.
"Kajja" ucap krystal.
Amber berdiri lalu bergegas menggendong krystal ala bridal style. "Jennieyah... kami tidur dulu. Selamat malam" ucap amber lalu berlari membawa krystal masuk kedalam kamar.
"Yakkk.... ada apa dengan mereka semua? Kenapa jadi aku yang tertinggal sendirian?" Gerutu jennie.
Jennie mematikan tv lalu ia memutuskan kembali ke kamar. Ketika ia hendak masuk, ia melirik ke kamar lisa. Jennie memutuskan untuk pergi ke kamar lisa.
Ketika jennie masuk, ia tidak melihat lisa. Ia memilih duduk dan menunggu lisa hingga akhirnya lisa keluar dari kamar mandi.
"Ada apa unnie?" Tanya lisa.
"Boleh aku tidur disini? Bersamamu?" Tanya jennie.
Lisa terkejut mendengar ucapan jennie "mwo?" Tanya lisa.
"Wae? Aku tak boleh tidur bersamamu?" Tanya jennie.
"Tentu saja boleh. Kalau begitu kau tidur di tempat tidur biar aku tidur di sofa" ucap lisa.
"Anniya, kita tidur di satu tempat tidur yang sama" ucap jennie.
"Apa kau yakin?" Tanya lisa.
"Lisa, tidak bisakah kau tidak bertanya. Aku malu jika kau terus membahasnya" ucap jennie.
"Mianhe. Kajja kita tidur" ucap lisa.
Jennie dan lisa berbaring dan saling menatap. "Sepertinya malam ini mimpiku akan indah" ucap lisa sambil tersenyum.
"Hmm... bermimpilah. Mimpikan aku" ucap jennie.
"Aku boleh memimpikanmu?" Tanya lisa
"Tentu saja" ucap jennie sambil tersenyum.
Mereka perlahan mulai terbenam dalam mimpi mereka masing masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Mine
RomanceIni cerita tentang seorang lalisa. Mencintai dalam diam tidaklah mudah. Itulah yang di rasakan seorang lalisa manoban terhadap jennie kim. Bisakah lisa mengungkapkan semuanya?