15 tahun kemudian
Seorang yeoja cantik berjalan keluar dari pintu kedatangan dengan aura yang berbeda setelah 4 tahun menempuh pendidikan di university of manchester.
Jennie pulang setelah medapat gelar sarjana dalam bidang accounting and finance. Tak lama jennie keluar, di belakang jennie di ikuti dengan wanita berambut pirang yang sedang sibuk menelpon seseorang.
Semenjak lisa tinggal bersama taeyeon dan tiffany, lisa menjadi teman untuk jennie begitupun sebaliknya. Mereka berbagi kamar, berbagi mainan, hingga makan dan sekolah di tempat yang sama. Lisa pun juga baru menyelesaikan studinya di tempat dan jurusan yang sama seperti jennie."Lisayah... dimana appa?" Jennie menghentikan langkahnya dan berbalik menatap lisa.
Lisa mengakhiri panggilannya dan sedikit bergegas menghampiri jennie. "Disana unnie" ucap lisa sambil menunjuk ke arah taeyeon dan tiffany yang sedang berdiri dan melambaikan tangan kepada mereka.
Layaknya anak kecil yang merindukan orang tuanya jennie langsung berlari dan melompat ke arah taeyeon hingga membuat taeyeon sedikit sempoyongan. Untung saja tiffany dengan sigap membantu menahan tubuh jennie.
"Aigoooo kau membuat appa hampir jatuh" ucap taeyeon.
"Aku merindukan appa" ucap jennie. Tiffany, taeyeon dan jennie berpelukan sejenak melepas rindu sedangkan lisa hanya tersenyum menatap keluarga bahagia jennie.
Pelukan taeyeon terlepas ketika melihat perubahan lisa. Taeyeon mendekati lisa dan memegang kepala lisa.
"Yakk.... apa yang kau lakukan dengan rambut hitammu? Siapa yang melakukan ini padamu?" Tanya taeyeon.
Lisa hanya tersenyum lalu sejenak melirik ke arah jennie. Taeyeon menangkap sinyal tatapan lisa. Ia juga menatap ke arah jennie.
"Ini ulahmu?" Tanya taeyeon.
Tanpa rasa bersalah jennie mengangguk. "Appa... warna rambut lisa sangat trend di eropa. Lihatlah bukankah dia terlihat lebih cantik dari sebelumnya. She like a barbie" ucap jennie.
"Astaga jennie... jangan jadikan lisa eksperimenmu" ucap taeyeon.
"Anniya appa. Lagi pula lisa tidak keberatan. Ya kan lisa?" Tanya jennie.
"Ne paman. Aku suka warna rambut pilihan unnie" ucap lisa.
"Kau selalu menurut seperti itu pada jennie. Dulu dia memotong rambutmu seperti laki laki dan sekarang dia mewarnai rambutmu. Besok besok apa lagi?" Ucap taeyeon dengan nada sedikit kesal.
Jennie mengkrucutkan bibirnya dan beralih memeluk pinggang tiffany. "Eomma... appa memarahiku" ucap jennie.
"Yakk... kim taeyeon kenapa kau memarahi putriku. Lagi pula kau dengar sendiri jika lisa tidak keberatan. Jangan melebih lebihkan" ucap tiffany tak kalah kesal.
"Terus... terus saja manjakan putrimu. Jennie sudah semakin dewasa tapi perilakunya seperti anak kecil saja. Lihat putrimu sekarang ia datang dengan memakai pakaian yang kekurangan kain seperti itu. Ahh sudahlah kita pulang saja" ucap taeyeon lalu masuk kedalam limosinnya.
"Eomma...."rengek jennie.
"Princess eomma tenang saja. Nanti eomma akan menghukum appamu. Lakukan apa yang ingin kau lakukan. Tapi ingat jika kau ingin melakukan apapun pada lisa maka jika lisa tidak mau melakukannya jangan pernah memaksanya. Kau mengerti" ucap tiffany.
"Ne eomma" ucap jennie.
"Lisa kau juga jangan hanya pasrah jika jennie melakukan sesuatu padamu. Jika kau tak suka kau harus menolaknya. Kau mengerti?" Tanya tiffany.
"Yes aunty" ucap lisa sambil tersenyum.
"Kajja... sekarang kita pulang. Kalian pasti lapar" ucap tiffany.
Mereka mengikuti taeyeon masuk ke limosin. Selama perjalanan tidak ada pembicaraan yang terjadi diantara hingga mereka sampai di rumah mewah milik taeyeon.
Mereke bergegas berkumpul di ruang makan dan beberapa maid datang dengan membawa beberapa menu makanan yang jennie dan lisa sukai. Mulai dari mandu hingga tom yum.
"Woah daebak.. aku merindukan masakan ini" ucap jennie.
"Makanlah sayang. Lupakan pertengkaran kita tadi. Maafkan appa" ucap taeyeon sambil tersenyum. Jennie pun ikut tersenyum dan mengambil beberapa mandu kesukannya.
"Kau juga lisa, makan yang banyak. Tubuhmu sangat kurus" ucap taeyeon.
"Ne paman terimakasih" ucap lisa sambil tersenyum.
Setelah menyelesaikan makan malam, taeyeon mengantar lisa ke kamar lisa yang baru. Karna bagi taeyeon sudah saatnya lisa memiliki ruangan privasi dan tidak harus berbagi kamar lagi dengan jennie.
"Kau suka kamar barumu?" Tanya taeyeon setelah memperlihatkan dekorasi kamar baru lisa.
"Ini kamarku?" Tanya lisa.
"Tentu saja. Tiffany yang mendekornya. Kau tidak bisa selamanya berbagi kamar dengan jennie. Kalian sudah dewasa dan sudah saatnya kau memiliki ruanganmu sendiri" ucap taeyeon.
"Aku suka. Ini bagus paman" ucap lisa sambil duduk di tempat tidur berukuran king size yang sangat nyaman bagi lisa.
Taeyeon ikut duduk di samping lisa. Ia menghela nafas menatap langit langit kamar lisa.
"Kau bahagia tinggal bersama paman?" Tanya taeyeon tiba tiba.
"Aku bahagia paman. Sangat bahagia. Terimakasih karena paman dan aunty mau merawatku. Kalian bagaikan orang tuaku. Aku sangat bersyukur" ucap lisa.
"Paman sangat bangga padamu. Kau lulus dengan nilai paling tinggi. Apa rencanamu setelah ini?" Tanya taeyeon.
"Aku ingin bekerja paman. Aku tidak bisa terus terusan merepotkan paman" ucap lisa.
"Aigooo... kau tidak merepotkan sama sekali. Setidaknya melihat hasilmu paman merasa selama ini tidak sia sia. Satu lagi lisa, jangan turuti semua apa yang jennie mau. Anak itu terkadang tidak masuk akal" ucap taeyeon.
"Ne paman" ucap lisa.
"Bersihkan tubuhmu lalu istirahatlah. Besok pagi kau harus ikut paman" ucap taeyeon.
"Ne paman. Selamat malam" ucap lisa.
Taeyeon tersenyum sejenak lalu pergi meninggalkan lisa. Lisa bergegas mengeluarkan barang barang dari kopernya dan mulai menatanya di tempat masing masing. Senyum lisa mengembang ketika ia memegang sebuah foto.
"I love you" ucap lisa
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Mine
RomanceIni cerita tentang seorang lalisa. Mencintai dalam diam tidaklah mudah. Itulah yang di rasakan seorang lalisa manoban terhadap jennie kim. Bisakah lisa mengungkapkan semuanya?