Jennie dan krystal berjalan di sebuah mall. Mereka telah selesai mencari beberapa barang yang akan mereka cari. "Kau yakin lisa akan suka?" Tanya jennie.
"Pasti. Ikuti saja yang aku ucapkan. Semua akan beres" ucap krystal. Langkah kaki jennie dan krystal terhenti ketika mereka melihat seseorang yang tidak asing bagi mereka.
"Itu lisa" ucap jennie.
"Mwo? Apa kau yakin? Dari belakang memang seperti lisa" ucap krystal.
"Aku sangat yakin karena aku yang menyiapkan pakaiannya" ucap jennie.
"Yakkk lalisa...." teriak krystal.
Merasa namanya terpanggil lisa dan rose berbalik. Lisa sangat terkejut melihat jennie dan krystal. Lisa langsung melepaskan tangan rose yang melingkar di lengannya.
Krystal dan jennie berjalan menghampiri lisa dan rose. "Aa..apa yang kalian lakukan disini?" Tanya lisa dengan sedikit gugup.
"Harusnya aku yang bertanya seperti itu padamu. Sedang apa kau disini? Kau tidak bekerja?" Tanya jennie.
"Aku menjemputnya dan mengajaknya makan jennie" ucap rose sambil tersenyum.
"Ikut aku" ucap lisa. Lisa menarik tangan jennie membawa jennie menjauh dari rose. Rose hendak mengikuti lisa tapi langkahnya tertutup oleh krystal. "Sorry... tapi ini masalah keluarga" ucap krystal sambil tersenyum.
Setelah cukup jauh dari krystal dan rose, lisa perlahan melepas genggamannya.
"Apa itu tadi?" Tanya jennie.
"Hmm... aku bisa jelaskan. Ini semua tidak seperti apa yang kau pikirkan" ucap lisa.
"Memangnya apa yang ku pikirkan?" Tanya jennie.
"Aku dan rose hanya makan siang. Tidak lebih" ucap lisa.
"Makan siang? Jika hanya makan siang kenapa kalian harus pergi ke mall? Kau begitu mesra dengannya. Apa kau mencoba membalasku lisa?" Ucap jennie dengan sedikit kesal.
"Anniya... aku tidak bermaksud seperti itu" ucap lisa.
"Aishhh jinjja ini benar benar membuatku kesal. Sudahlah, lebih baik kau kembali bersama rose" ucap jennie. Jennie berbalik dan hendak meninggalkan lisa. Tapi lisa langsung memeluknya dari belakang.
"Jangan seperti ini aku mohon" ucap lisa.
Jennie sedikit terkejut dengan perlakuan lisa. Ia tidak menyangka bahwa lisa akan seberani ini.
"Lisa... kita di tempat umum. Orang orang banyak melihat kita" ucap jennie sambil berusaha melepas pelukan lisa. Tapi bukannya terlepas lisa malah mempererat pelukannya.
"Aku tidak peduli" ucap lisa.
"Lisayah... lepaskan aku atau aku akan benar benar marah padamu" ucap jennie.
Perlahan lisa melepas pelukannya lalu menundukkan kepala. Jennie berbalik menatap lisa,ada rasa tidak tega melihat lisa terdiam sambil menundukkan kepalanya seperti ini.
"Kembalilah ke kantor. Kita bicarakan ini di rumah. Jangan sampai pulang terlambat atau aku tidak akan memaafkanmu" ucap jennie.
"Baiklah" ucap lisa.
Lisa kembali bersama rose sedangkan jennie dan krystal bergegas pulang kerumah. Selama perjalanan ke kantor, lisa lebih banyak diam. Ia memikirkan sikap jennie padanya nanti.
"Apa kau baik baik saja?" Tanya rose.
"Chaeng, ada yang harus kukatakan padamu" ucap lisa.
"Mwo?" Tanya rose.
"Aku tau perasaanmu padaku. Tapi aku minta maaf aku tidak bisa membalasnya" ucap lisa.
"Wae? Apa kau mencintai seseorang" Tanya rose.
"Ne, aku mencintai seorang wanita dan aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamanya"ucap lisa.
Rose membulatkan matanya tak percaya. Bibirnya mulai bergetar dan matanya mulai berkaca kaca. "Siapa?" Tanya rose.
"Dia istriku. Jennie kim" ucap lisa.
"Mwo??? Istri? Jennie?" Tanya rose.
"Maafkan aku karena selama ini aku tidak jujur padamu. Aku menikah dengan jennie saat di amerika. Jadi lebih baik lupakan perasaanmu padaku. Kau pantas mendapatkan lebih baik dariku" ucap lisa.
Rose terdiam, hatinya hancur berkeping keping. Ia meminta managernya menepikan mobilnya tiba tiba.
"Maaf aku tidak bisa mengantarmu. Bisakah kau naik taksi. Aku harus melakukan pekerjaan" ucap rose. Rose sekuat tenaga menahan air matanya agar tidak tumpah.
"Mianhe chaeng" ucap lisa lalu keluar dari mobil rose. Setelah lisa keluar dari mobil, rose mulai menangis sekencang kencangnya.
*** Galleria foret ***
Lisa berjalan menuju apartementnya sambil membawa sebuket bunga untuk jennie. Saat lisa masuk, ia hanya melihat krystal dan amber sedang bermesraan sambil menonton film. Tanpa banyak bicara lisa langsung berjalan ke kamar jennie.
Saat masuk kedalam kamar jennie, ia melihat jennie sedang berdiri di balkon. Perlahan lisa menghampiri jennie lalu memeluk tubuh jennie dan menunjukkan bunga yang ia bawa tepat di depan wajah jennie.
"Untukmu" ucap lisa.
Senyum jennie mengembang,ia menerima bunga lalu berbalik menatap lisa.
Lisa tersenyum sambil membelai rambut jennie yang sedikit menutupi bagian wajahnya karena hembusan angin. "Kau bisa sakit jika terlalu lama disini" ucap lisa.
"Aku menunggumu" ucap jennie.
"Wae? Ada yang ingin kau katakan padaku?" Tanya lisa.
"Ne... aku menginginkannya" ucap jennie.
"Mwo?" Tanya lisa.
Jennie tersenyum membelai pipi lisa lalu beralih merapikan mantel lisa. Lisa sedikit gugup atas perlakuan jennie yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.
"Kenapa? Apa ada yang salah?" Tanya lisa.
"Bagaimana bisa kau cantik dan tampan disaat yang bersamaan" ucap jennie lalu mengecup bibir lisa. Sedangkan lisa hanya terdiam tak mengerti dengan apa yang sedang jennie lakukan.
"Aku menginginkannya lisa" bisik jennie dengan nada sensual yang mampu membuat lisa merinding.
"Mwo? Apa yang kau inginkan hummm" tanya lisa dengan sedikit gugup dan wajah lisa mulai memerah. Jennie menahan tawanya di depan lisa.
"Ramyeon. Aku ingin kau membuatkanku ramyeon" ucap jennie sambil tersenyum.
"Ohh ramyeon. Ku pikir apa" ucap lisa.
"Mwo? Apa yang kau pikirkan?" Tanya jennie.
"Anniya.. kajja, aku akan membuatkanmu ramyeon" ucap lisa sambil tersenyum. Lisa menggenggam tangan jennie dan mengajak jennie bergegas ke dapur
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Mine
RomanceIni cerita tentang seorang lalisa. Mencintai dalam diam tidaklah mudah. Itulah yang di rasakan seorang lalisa manoban terhadap jennie kim. Bisakah lisa mengungkapkan semuanya?