Di jam makan siang, lisa masih menyibukkan diri dengan komputernya hingga membuatnya tertinggal sendirian di ruang divisi. Tiba tiba seseorang yang ia benci berdiri menatapnya.
"Wae?" Tanya lisa.
"Sekarang aku tau bagaimana kau bisa mendapatkan jabatanmu. Kenapa kau tidak bilang jika kau keluarga ketua kim" ucap mino.
"Apa kita pernah dekat hingga aku harus memberitahumu? Kau bahkan tidak pernah bersikap baik padaku" ucap lisa tanpa menatap mino.
"Kau tau lisa ini semakin menarik. Hmm jadi darimana aku mulai bercerita?" Tanya mino.
"Katakan saja apa yang ingin kau katakan lalu pergilah" ucap lisa.
"Heii... tenanglah. Aku mencoba bersikap baik padamu karena kau adik jennie" ucap mino.
"Aku lebih membenci orang yang berpura pura baik" ucap lisa.
"Kau benar. Tidak ada orang yang suka dengan orang yang Berpura pura baik jadi aku tidak akan begitu di depanmu. Kau tau lisa, hubunganku dengan jennie semakin lama semakin membaik dan....." ucapan mino terhenti ketika tiba tiba lisa mendorongnya hingga tubuhnya membentur dinding dan lisa mencengkram jas mino.
"Kau mengabaikan ucapanku? Apa pukulanku tidak bisa menyadarkanmu? Menjauhlah dari jennie brengsek" bentak lisa.
Mino tertawa mendengar bentakan lisa. "Why? Tell me why? Kenap aku harus menjauhi jennie? Aku menyukainya dan dia menyukaiku. Dengar lisa, kau adiknya seharusnya kau bahagia jika jennie bahagia. Jadi bersikap baiklah padaku" ucap Mino.
Mendengar ucapan mino membuat lisa melepaskan cengkramannya. Lisa terpukul dengan ucapan mino yang menyatakan bahwa mino dan jennie saling menyukai. Seketika itu juga hati losa hancur berkeping keping. Lisa terduduk lemas seakan akan hidupnya sudah berakhir. Sedangkan mino meninggalkan lisa dengan senyuman terpampang jelas di sudut bibirnya.
Ponsel lisa berdering dan membuyarkan lamunan lisa. Lisa melihat nama taeyeon di layar ponselnya. Setelah lisa berbicara dengan taeyeon. Ternyata taeyeon sedang menunggu lisa di lobby. Lisa bergegas turun menemui taeyeon.
Saat melihat taeyeon duduk di sofa, lisa mencoba menyembunyikan rasa frustasinya karena tak ingin taeyeon tau keadaan hubungannya dengan jennie.
Lisa membungkuk memberi hormat pada taeyeon dan taeyeon tersenyum menatap lisa. Taeyeon berdiri lalu berjalan keluar dari lobby. Lisa mengikutinya dari belakang. Mereka pergi hanya berdua dan menggunakan mobil lisa.
Lisa mengemudikan mobilnya menuju kawasan seongsu-dong, bagian timur laut soul forest. Mereka memasuki kawasan galleria foret. Kompleks apartement mewah di seoul. Yang beruba 2 menara tinggi megah yang masing masing memiliki 45 lantai. Galleria foret memiliki 229 unit pada masing masing menara dengan harga setiap unit mencapai 54 milliar.
Lisa menghentikan mobilnya tepat di depan lobby apartement. Ia masuk kedalam gedung bersama taeyeon. Saat memasuki gedung mereka di sambut oleh Direktur pengelolah galleria foret. Mereka diajak menuju lantai 23.
Mereka memasuki sebuah ruangan dengan tulisan 2303. Lisa mematung ketika melihat sebuah unit apartement mewah di hadapannya.
"Disini ada 1 kamar utama dengan balkon menghadap ke sungai han dan 3 kamar tambahan. Satu kamar sudah kami dekorasi sebagai ruang kerja sesuai dengan arahan anda tuan kim" ucap sang direktur.
"Yang lain?" Tanya taeyeon.
"Dapur, meja makan dan ruang santai sekaligus ruang tamu telah siap. Semua siap tuan" ucap direktur.
"Terimakasih direktur. Bisa tinggalkan kami berdua?" Ucap taeyeon.
"Ne tuan" ucap direktur sambil membungkuk sejenak memberi hirmat pada taeyeon.
Setelah kepergian direktur pengelolah. Taeyeon berjalan menuju dapur dan di ikuti oleh lisa. Taeyeon membuka lemari es dan terlihat sudah tertata dengan rapi berbagai macam minuman. Mulai dari susu hingga beer. Taeyeon mengambil sebotol beer dan juga sebotol susu. Lisa pun bergegas mengambil 2 gelas kosong. Taeyeon tersenyum lalu menuangkan susu coklat kesukaan lisa dan juga beer utuk dirinya sendiri.
"Kau suka?" Tanya taeyeon.
"Mwo?? Apa maksudnya ini semua appa?" Tanya lisa.
"For you and jennie. Do you like all of this?" Tanya taeyeon.
"Aku menyukainya appa... tapi ini semua berlebihan" ucap lisa.
"Tidak ada yang berlebihan untuk kedua putri appa. Jaga jennie baik baik dan semoga dengan kalian tinggal bersama, jennie akan mencintaimu seperti kau mencintainya" ucap taeyeon.
"Appa, bagaimana jika jennie unnie tidak bahagia bersamaku?" Tanya lisa.
Taeyeon tersenyum sambil menepuk bahu lisa. "Jennie akan bahagia bersamamu. Appa yakin itu" ucap taeyeon.
Taeyeon memarik lisa kedalam pelukannya sambil sesekali mengecup kening lisa. "Meskipun kau bukan putri kandung appa. Tapi appa sangat mencintaimu. Kebahagiaanmu dan jennie akan menjadi kebahagiaan appa" ucap taeyeon.
Lisa memejamkan mata sambil menikmati hangatnya pelukan taeyeon. Pelukan yang selama ini menggantikan pelukan daddy yang selalu ia rindukan. Tanpa sadar air mata lisa menetes membasahi bahu taeyeon. Taeyeon melepas pelukannya dan mengusap air mata lisa.
"Katakan pada appa apapun yang ingin kau katakan. Appa selalu ada untukmu" ucap taeyeon dengan mata berkaca kaca.
Lisa mengangguk lirih dan tersenyum. "Kajja... kita pulang dan beritahukan jennie tentang ini semua" ucap taeyeon.
"Ne appa" ucap lisa. Lisa dan raeyeon berjalan berdampingan sambil tangan lisa melingkar di lengan taeyeon. Pria paruh baya itu tampak mesra dengan lisa bahkan membuat yang melihat kedekatan mereka menjadi iri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Mine
RomanceIni cerita tentang seorang lalisa. Mencintai dalam diam tidaklah mudah. Itulah yang di rasakan seorang lalisa manoban terhadap jennie kim. Bisakah lisa mengungkapkan semuanya?