Jennie tebangun ketika sinar matahari masuk dari arah balkon dan menyilaukan matanya. Ia bangkit dari tempat tidur dan melakukan beberapa gerakan stretching untuk merenggangkan otot ototnya. Tatapan jennie beralih menuju jam yang ada di dinding menunjukkan pukul 9.
Karena perut jennie merasa lapar ia pun bergegas keluar kamar. Diluar nampak sepi sebelum ke dapur jennie terlebih dahulu berjalan menuju kamar lisa. Jennie mengetuk pintu kamar lisa tapi tidak ada jawaban. Akhirnya jennie memberanikan diri memasuki kamar lisa.
"Aigooo... dia memang tipe orang yang sangat rapi" ucap jennie melihat kamar lisa yang begitu bersih dan rapi. Jennie melihat foto foto dirinya bersama lisa. Jennie menyadari satu hal bahwa ia sebenarnya merindukan adik kecilnya itu. Ia rindu menghabiskan waktu bersama lisa. Rasa bencinya karena pernikahan yang membuat jennie menganggap lisa bagaikan orang asing.
Tatapan jennie terhenti di sebuah buku diary yang tergeletak diatas lemari kecil yang terdapat di samping tempat tidur lisa.
Buku dengan judul diary lili menambah rasa penasaran jennie karena lisa selama ini tidak pernah mengijinkan siapapun termasuk dirinya untuk membuka buku itu.
Terdapat penah kecil diantara buku itu membuat jennie semakin penasaran. Ia pun memberanikan diri untuk membuka buku milik lisa meskipun jika lisa tau mungkin ia akan marah tapi sayangnya saat ini lisa tak ada jadi jennie menganggap ini sebagai kesempatan.
Perasaan yang tumbuh dan terus bertambah bukan hal yang bisa kuperbuat semauku. perasaan itu tetap saja ada, meski berkali kali aku pun mencoba mengusirnya. itulah salah satu sebab kenapa ada orang yang bertahan bertahun tahun. kenapa ada orang yang betah, meski tak lagi dibutuhkan. kenapa ada orang bersikeras, meski hatinya berkali kali dihancurkan. kenapa ada orang tetap ingin menetap, meski tak lagi ditatap. sebab, terkadang cinta lebih kuat dari apapun. ia bertahan dan tak pernah mau pergi, meski tak juga memiliki. ia tetap ingin menjadi ada, bahkan pada seseorang yang menganggapnya tiada.
I love you more than anything
Jennie kim🖤Jennie mematung membaca tulisan lisa. "Jadi selama ini yang di katakan appa adalah suatu kebenaran. Lisa mencintaiku" ucap jenie.
Jennie mendengar langkah kaki mendekatinya. Ia pun cepat cepat menutup buku diary lisa dan mengembalikannya ke tempat semula. Jennie begitu gugup ketika melihat lisa masuk.
"Unnie, sedang apa kau disini?" Tanya lisa.
"Ohhh... aku mencarimu" ucap jennie dengan sedikit gugup.
Pandangan lisa beralih ke buku diary yang terletak tidak jauh dari tempat jennie berdiri. Ia pun dengan cepat mengambil buku diary itu lalu meletakkannya di laci meja rias miliknya. Lalu tatapannya kembali ke jennie
"Apa kau membaca buku harianku?" Tanya lisa.
Jennie menggeleng " anniya... bagaimana mungkin aku membacanya jika kau tak pernah mengijinkanku" ucap jennie. Jennie berbohong karena ia sendiri tak tau apa yang harus ia lakukan. Mengetahui fakta bahwa lisa mencintainya itu cukup mengejutkan bagi jennie.
"Ohh baguslah" ucap lisa.
"Wae? Apa yang ada dalam buku itu?" Tanya jennie.
"Bukan apa apa. Kau pasti lapar, aku membelikanmu mandu kesukaanmu sepulang dari taman bersama leo" ucap lisa.
"Kau dari taman?" Tanya jennie.
"Ne. Untuk berolahraga. Kajja, akan ku hangatkan dulu mandumu" ucap lisa sambil tersenyum. Jennie mengangguk lalu keluar terlebih dahulu dari kamar lisa.
Lisa dan jennie sedang menikmati sarapan bersama tidak ada obrolan keduanya karena keduanya sama sama fokus dengan makanan masing masing. Lisa sesekali menatap jennie sambil tersenyum. Suatu kebahagian bagi lisa melihat jennie makan dengan lahapnya.
"Apa kau akan pergi bersama mino lagi hari ini?" Tanya lisa.
"Tidak. Aku tidak ada acara hari ini. Bagaimana denganmu?" Tanya jennie.
"Aku akan pergi menonton film bersama rose. Unnie, ikutlah kalau mau" ucap lisa.
"Kau semakin dekat dengan rose huh" ucap jennie.
"Rose teman satu satunya yang aku miliki unnie. Aku bersyukur memilikinya terlebih ketika kita telah menikah hubungan kita tidak berjalan baik" ucap lisa.
Mendengar ucapan lisa mengingatkan jennie dengan semua perlakuannya yang buruk pada lisa. "Mianhe" ucap jennie.
"Unnie... berhentilah mengatakan maaf. Jadi, kau mau ikut pergi bersamaku" ucap lisa.
"Hmm... baiklah" ucap jennie. Senyum lisa mengembang mendengar ucapan jennie. Dengan semangat lisa membersikan sisa makanan lalu pergi bermain dengan leo di sofa. Jennie pun ikut bergabung dengan lisa.
"Lisa, bagaimana dengan orang yang kau sukai?" Tanya jennie tiba tiba. Pernyaan jennie membuat aktivitas lisa terhenti sejenak.
"Wae? Kenapa kau tiba tiba bertanya?" Tanya lisa.
"Aku ingin tau" ucap jennie.
"Aku mencintainya dan dia tidak tau" ucap lisa.
"Jinjja? Kau tidak ingin mengungkapkan perasaanmu?" Tanya jennie.
Lisa tersenyum lalu menggelengkan kepalanya "aku tidak ingin dia menjauhiku ketika tau bahwa aku mencintainya" ucap lisa.
"Wae?" Tanya jennie.
"Mencintai bukan suatu mesalahan bukan" lanjut jennie.
"Tidak semudah itu unnie. Tapi aku cukup bahagia dengan keadaanku sekarang" ucap lisa.
"Jika berat kenapa kau tidak menyerah saja?" Tanya jennie.
"Tidak ada yang bisa mengontrol perasaan unnie. Aku ingin menyerah tapi rasa sayangku semakin besar" ucap lisa
"Kau mau memberitahuku siapa orang yang kau cintai? Seorang namja atau seorang yeoja?" Tanya jennie.
"Yeoja" ucap lisa.
"Siapa?" Tanya jennie.
"Its secret" ucap lisa sambil tersenyum.
"Kau tidak bisa mengatakannya bahkan padaku?" Tanya jennie.
"Meskipun aku mengatakannya juga tidak akan mengubah apapun unnie. Jadi biar aku menyimpannya sendiri" ucap lisa sambil tersenyum..
"Unnie, aku harus memandikan leo sebelum pergi. Aku ke kamar dulu" lanjut lisa. Lisa sengaja mencari alasan agar terlepas dari pertanyaan jennie seputar siapa orang yang ia cintai karena jika ia tidak mencari alasan besar kemungkinanan ia akan memberitahu jennie yang sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Mine
RomanceIni cerita tentang seorang lalisa. Mencintai dalam diam tidaklah mudah. Itulah yang di rasakan seorang lalisa manoban terhadap jennie kim. Bisakah lisa mengungkapkan semuanya?