Jennie masuk kedalam kamar lisa dan melihat lisa terbaring sambil membelakanginya. Jennie meletakkan makanannya di atas meja lalu perlahan duduk di samping lisa. Ia memanggil nama lisa dan menggoyangkan tubuh lisa.
Jennie sangat terkejut ketika lisa berbalik ia melihat wajah lisa penuh lebam. "Yak... apa yang terjadi?" Tanya jennie.
Lisa tidak menjawab tubuhnya sedikit menggigil dan ketika jennie memegang kening lisa ternyata lisa demam. Jennie mengambil handuk kecil dan membasahinya dengan air lalu menempelkannya di kening lisa. Ia berharap suhu badan lisa menurun.
"Terimakasih unnie" ucap lisa.
"Katakan padaku apa yang terjadi padamu" ucap jennie.
"Ini bukan masalah besar unnie. Aku hanya terjatuh dan wajahku terbentur" ucap lisa.
"Jinjja? Tapi kau seperti orang yang di pukuli" ucap jennie.
"Aigooo... siapa yang berani memukulku. Aku benar benar benar jatuh dan terbentur unnie. Bukan masalah yang besar" ucap lisa sambil tersenyum.
"Makanlah. Aku membuatkanmu bubur" ucap jennie.
Lisa perlahan duduk dan bersandar tempat tidur. Jennie memberikan semangkuk bubur pada lisa "maaf jika masakanku tidak seenak masakanmu" ucap jennie.
Lisa tersenyum bahagia karena ini pertama kalinya jennie memasakkan bubur untuknya. Meskipun lisa harus memakan bubur jennie sambil menahan rasa asin yang ada dalam masakan jennie.
"Enak? Boleh aku mencicipnya?" Tanya jennie.
Lisa menggeleng cepat "anniyya... ini terlalu enak dan aku tidak ingin berbagi denganmu" ucap lisa sambil tersenyum.
"Jinjja? Apa itu benar benar enak?" ucap jennie.
"Ini benar benar enak unnie" ucap lisa sambil tersenyum.
"Kalau begitu makanlah" ucap jennie
Jennie tersenyum melihat lisa makan dengan sangat lahap. Jantung lisa seakan berhenti berdetak ketika jennie tiba tiba membelai pipinya.
"Ini pasti sakit sekali" ucap jennie.
"Anniya... ini hanya luka kecil. Kau kan tau jika aku kuat" ucap lisa sambil tèrsenyum.
Selesai lisa makan jennie langsung membereskan bekas makanan lisa dan menyuruh lisa tidur. Setelah memastika lisa menutup mata jennie perlahan keluar dari kamar sambil membawa mangkuk bubur lisa.
"Jennieyah..." ucap krystal.
"Wae?" Tanya jennie.
"Siapa yang baru saja memasak bubur?" Tanya krystal.
"Aku" ucap jennie.
"Kau yakin buburmu itu bisa dimakan? Aku mencicipinya tadi dan rasanya benar benar seperti air laut. Asin sekali" ucap krystal.
"Jinjja?" Tanya jennie. Jennie terkejut mendengar ucapan krystal.
"Coba cicipi" ucap krystal sambil menyuapkan sedikit bubur pada jennie.
Belum sempat jennie telan, jennie langsung memuntahkannya karena memang benar benar asin. "Ini tidak bisa di makan" ucap jennie.
"Kau memasak untuk siapa?" Tanya krystal.
"Lisa. Lisa bilang bubur buatanku sangat enak dia bahkan menghabiskan satu mangkuk" ucap jennie.
"Aigooo... dia benar benar tidak ingin membuatmu kecewa meskipun makanan ini tidak layak makan tapi dia tetap menghabiskannya. Apa perutnya baik baik saja?" Tanya krystal.
"Aku akan melihatnya" ucap jennie.
Jennie bergegas kembali ke kamar lisa dan melihat lisa tidur dengan nyenyak. "Wae lisayah? Kenapa kau mengorbankan dirimu hanya untuk membuatku senang. Selama ini aku menyianyiakan orang yang benar benar mencintaiku" ucap jennie. Jennie mebenarkan selimut lisa, lalu pergi dari kamar lisa membiarkan lisa beristirahat.
Lisa terbangun ketika merasakan ruang kamarnya semakin gelap. Ia tertidur cukup lama hingga waktu terlewati begitu saja.
Selesai mencuci muka dan mengganti baju, lisa keluar dari kamar dan melihat jennie menonton tv. "Kau sudah bangun?" Tanya jennie.
"Ne unnie... dimana krystal dan amber?" Tanya lisa.
"Mereka pergi jalan jalan. Aku menyuruhnya memakai mobilmu karena kupikir kau tidak akan keluar. Apa itu tidak masalah" ucap jennie.
"Tidak masalah. Aku merasa tidak enak karena tidak mengajak mereka jalan jalan"ucap lisa.
"Apa perutmu baik baik saja?" Tanya jennie.
"Baik baik saja. Wae?" Tanya lisa.
"Kenapa kau tetap memakannya jika bubur buatanku tidak enak?" Tanya jennie.
"Bubur buatanmu enak. Aku menyukainya" ucap lisa.
"Berhentilah berbohong lisa. Rasanya seperti air laut" ucap jennie.
"Mianhe unnie" ucap lisa.
"Lain kali jika tidak enak katakan tidak enak. Jangan menyiksa dirimu hanya karena tidak ingin mengecewakanku" ucap jennie.
"Okey" ucap lisa sambil tersenyum.
"Lisa, tidak bisakah kau jujur mengenai perasaanmu" ucap jennie.
Lise terkejut mendengar ucapan jennie. "Apa maksudmu unnie?" Tanya lisa.
"Aku tau kau mencintaiku" ucap jennie.
Lisa membukatkan matanya tak percaya "da..darimana kau tau?" Tanya lisa dengan sedikit gugup.
"Aku membaca diary milikmu" ucap jennie.
"Hmm... mianhe unnie" ucap lisa.
"Sejak kapan?" Tanya jennie.
"Aku tak tau kapan pastinya. Perasaanku mengalir begitu saja. Semakin aku menepisnya ia menjadi semakin besar. Maafkan aku" ucap lisa sambil menunduk.
"Kau membuatku merasa menjadi orang paling bodoh dan paling jahat di dunia" ucap jennie.
"Bukan begitu maksudku unnie. Aku hanya tidak ingin kau menjauhiku. Aku mencoba memancingmu saat membicarakan pernikahan krystal dan amber. Saat melihat reaksimu aku pikir mencintaimu dalam diam adalah hal yang terbaik" ucap lisa.
"Eomma dan appa tau?" Tanya jennie.
"Ne mereka tau. Aku juga terkejut ketika appa menikahkanmu denganku. Karena aku tak pernah membayangkan jika aku bisa menikah denganmu" ucap lisa.
"Aku tak tau harus berkata apa. Mari kita coba melanjutkan pernikahn ini ke hubungan yang lebih baik" ucap jennie sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Mine
RomanceIni cerita tentang seorang lalisa. Mencintai dalam diam tidaklah mudah. Itulah yang di rasakan seorang lalisa manoban terhadap jennie kim. Bisakah lisa mengungkapkan semuanya?