"Dimana amber?" Tanya jennie pada krystal. Jennie duduk di sofa bergabung bersama krystal yang sedang asik menonton drama.
"di pergi sebentar" ucap krystal.
"Ohh begitu" ucap jennie.
"Jennieyah... bagaimana cincinnya? Kau menyukainya?" Tanya krystal.
"Mwo? Cincin apa?" Tanya jennie.
"Wait, lisa belum memberikan cincinnya padamu?" Tanya krystal.
"Tidak. Dia tidak mengatakan apapun padaku. Cincin apa yang kau bicarakan?" Tanya jennie.
"Beberapa hari yang lalu aku dan amber menemani lisa membeli cincin. Dia bilang ingin meberikannya padamu" ucap krystal.
"Anniya... lisa tidak pernah bilang soal cincin" ucap jennie.
"Jinjja? Tapi bagaimana hubunganmu dengan lisa sebenarnya? Kupikir kalian sudah berbaikan mengingàt lisa sangat bersemangat saat membelikanmu cincin" ucap krystal.
"Sejujurnya aku sudah tau perasaan lisa padaku dan aku juga memutuskan untuk belajar menerima pernikahan ini dan juga belajar mencintai lisa" ucap jennie.
"Jinjja? Itu bagus. Aku sepenuhnya mendukungmu" ucap krystal.
"Tapi saat ini sepertinya lisa sedang marah padaku. Sejak kemarin dia bersikap dingin padaku tidak seperti biasanya" ucap jennie.
"Kenapa dia begitu? Apa kau tau alasannya?" Tanya krystal.
"Beberapa hari yang lalu lisa melihatku berciuman dengan mino" ucap jennie.
"Mwo?? Apa kau sudah gila?" Ucap krystal sambil sedikit menaikkan nada bicaranya.
"Dengar, itu bukan seperti yang kau pikirkan. Saat itu aku bertengkar dengan mino karena aku ingin mino menjauhi. Setelah itu tiba tiba saja dia mendorongku ke dinding dan dia menciumku dengan paksa. Aku mencoba mendorongnya tapi tenagaku tidak cukup kuat. Ketika aku berhasil mendorongnya ternyata lisa sudah ada dan melihatku" ucap jennie.
"Kau sudah menjelaskannya pada lisa?" Tanya krystal.
"Sudah. Tapi dia tidak mau mendengar penjelasanku. Sekarang aku bingung bagaimana membuat lisa agar tidak marah lagi padaku" ucap jennie.
Krystal mendekatkan tubuhnya kepada jennie. "Jadi sekarang kau sudah mencintai lisa?" Goda krystal sambil menaik turunkan satu alisnya.
"Krystal, kau tau ini hubungan pertamaku. Aku tak tau apa aku sudah mencintai lisa. Yang kurasakan saat ini aku nyaman bersamanya. Dia membuatku tersenyum hanya karena mengingat semua yang ia lakukan padaku dan pelukannya membuatku begitu nyaman. Apa itu tandanya aku sudah mencintainya?" Tanya jennie.
Krystal tertawa melihat wajah jennie yang meperlihatkan seolah ia sedang kebingungan dan berpikir.
"Wae? Kenapa kau tertawa?" Tanya jennie.
"Kau mencintainya jennie. Itu artinya kau mencintainya. Aku juga merasakan apa yang pernah kau rasakan ketika aku bersama amber" ucap krystal.
"Begitukah? Lalu bagaimana caranya agar lisa tidak marah lagi padaku?" Tanya jennie.
"Hmmm.... aku memikirkan hal yang paling disukai lisa" ucap krystal.
"Mwo? Cheesecake? Bunga? Jam tangan?" Tanya jennie.
"Film" ucap krystal.
"Film?" Tanya jennie.
"Ya... dia sangat suka menonton film. Dulu aku,lisa dan amber sering menonton film bertiga. Aku yakin dia akan menyukainya" ucap krystal.
"Lalu apa aku harus mengajaknya pergi ke bioskop?" Tanya jennie.
"Anniya... film favorit lisa tidak ada di bioskop. Kalian bisa nonton berdua di kamar sambil berbincang. Jelaskan padanya secara perlahan aku yakin dia akan luluh" ucap krystal.
"Benarkah? Apa caramu ini benar benar bisa di percaya" tanya jennie.
"Aigooo.... kau bisa mengusirku dari sini jika cara itu tidak berhasil. Sebentar" ucap krystal.
Krystal berlari ke kamarnya lalu beberapa saat kemudian ia datang sambil membawa sebuah kaset dan memberikannya pada jennie. "Ini film favorite kami bertiga. Lisa sangat menyukainya" ucap krystal.
"Kalau boleh tau film apa ini?" Tanya jennie.
"Action" ucap krystal.
"Lisa memang suka action" ucap jennie.
"Aku yakin kalian akan berbaikan setelah menonton film ini. Sekarang telpon lisa dan suru dia pulang tepat waktu. Aku akan membantumu menyiapkan makan malam romantis untuk kalian berdua" ucap krystal.
Senyum jennie mengembang. Ia langsung memeluk krystal bahkan mengecup pipi krystal sebagai tanda terimakasih.
Lisa dalam perjalanan pulang ke apartement setelah membeli roti dan juga beberapa botol susu. Lisa sengaja pulang tepat waktu karena jennie memintanya membelikan roti untuk makan malam.
Ketika memasuki apartement, ia terkekut melihat jennie tersenyum menyambutnya.
"Wae? Kau menunggu rotimu?" Tanya lisa.
"Anniya... aku menunggumu" ucap jennie sambil tersenyum. Jennie mengambil rotinya lalu membantu lisa membuka mantelnya. Lisa sedikit terkejut dengan perlakuan jennie padanya.
"Aku merasa ada yang aneh disini" ucap lisa.
"Tidak ada yang aneh lisa. Kajja" ucap jennie. Jennie menggenggam tangan lisa dan membawa lisa ke meja makan. Lisa terkejut melihat perubahan yang terjadi.
"Apa ini unnie?" Tanya lisa.
"Surprise. Kau menyukainya?" Tanya jennie.
"Aku menyukainya. Apa yang sedang kita rayakan sekarang? Kenapa tiba tiba kau melakukan semua ini" tanya lisa.
"Kita sedang merayakan Kencan pertama setelah menikah" ucap jennie sambil tersenyum.
"Kencan?" Tanya lisa. Lisa masih benar benar tidak mengerti dengan apa yang ada di depannya. Rasa kecewa dan kesalnya pada jennie menjadi hilang seketika tergantikan dengan rasa bahagia.
"Duduklah. Kita makan bersama" ucap jennie.
Lisa dan jennie duduk sambil saling melempar senyum. "Kau menyiapkan semua ini sendiri?" Tanya lisa.
"Anniya. Krystal membantuku" ucap jennie.
"Dimana krystal dan amber?" Tanya lisa.
"Aku menyuruh mereka makan malam diluar. Makanlah" ucap jennie sambil tersenyum.
"Wait a minute" ucap lisa.
Lisa memotong daging steaknya menjadi ukuran kecil lalu menukar piringnya dengan jennie agar jennie bisa menikmati daging steak yang sudah lisa potong.
"Thank you" ucap jennie sambil tersenyum.
Lisa dan jennie menikmati makan malamnya sambil saling melempar senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Mine
RomanceIni cerita tentang seorang lalisa. Mencintai dalam diam tidaklah mudah. Itulah yang di rasakan seorang lalisa manoban terhadap jennie kim. Bisakah lisa mengungkapkan semuanya?