Senyum lisa mengembang ketika ia keluar dari kamar mandi, ia melihat jennie sudah menyiapkan beberapa pakaian untuknya di atas tempat tidur. Lisa terdiam sejenak memikirkan ia harus memakai yang mana. Setelah 5 menit berpikir akhirnya lisa memilih memakai pakaian yang ia pikir jennie akan menyukainya.
Lisa bergegas memakai pakaiannya dan bersiap pergi ke kantor. Sedangkan jennie kembali ke dapur setelah menyiapkan pakaian lisa.
"Sudah kau lakukan?" Tanya krystal.
"Sudah. Sesuai perintahmu. Apa lisa akan menyukainya?" Tanya jennie.
"Tentu saja jennie. Amber sangat bahagia ketika aku melakukan hal hal kecil seperti itu" ucap krystal.
"Krystal, gomawo. Terimakasih telah membantuku menjadi istri yang baik untuk lisa" ucap jennie.
"Aku bahagia jika sahabatku bahagia. Aku senang melihat perubahanmu seperti ini jennie. Kau bisa tanya padaku apapun jika kau bingung" ucap krystal.
"Pasti" ucap jennie.
"Semua sudah siap. kau tinggal menatanya di meja makan. Aku akan memberi kalian kesempatan sarapan berdua" ucap krystal lalu pergi meninggalkan jennie.
Jennie mulai menata sarapannya di atas meja. Ketika ia sibuk menata meja makan, tiba tiba saja lisa memeluknya dari belakang.
"Good morning" ucap lisa.
"Morning. Duduklah, kita sarapan" ucap jennie.
Lisa menarik satu kursi dan mempersilahkan jennie untuk duduk terlebih dahulu. Setelah memastukan jennie duduk dengan nyaman, lisa bergegas duduk di depan jennie.
"Kau memasak semua ini?" Tanya lisa.
"Ne" ucap jennie sambil tersenyum.
"Jinjja?" Tanya lisa.
"Mendapat sedikit bantuan dari krystal. Aku tak ingin melakukan sebuah kesalahan. Apa kau kesal?" Tanya jennie.
"Kenapa aku harus kesal? Aku tidak peduli siapa yang memasak ini. Aku bahagia bisa makan bersamamu" ucap lisa.
Wajah jennie mulai memerah akibat ucapan lisa. "Aigooo... sejak kapan kau pandai menggoda hummm" ucap jennie.
"Sejak perasaanku terbalas" ucap lisa sambil tersenyum.
"Makanlah" ucap jennie.
Lisa mulai memakan makanan yang telah di siapkan jennie. Ia melahapnya sambil menatap wajah jennie. Baginya semua ini masih terasa seperti mimpi. Dia tidak menyangka akan memenangkan hati jennie.
"Setelah kau berangkat, aku akan membereskan pakaianmu dan meletakkannya di kamar kita" ucap jennie.
"Andwae. Aku akan melakukannya setelah pulang kerja. Jangan mempersulit dirimu" ucap lisa.
"Sama sekali tidak. Lagi pula, pakaianmu tidak terlalu banyak. Aku akan merapikannya" ucap jennie.
"Baiklah jika itu yang kau inginkan. Lakukan apapun yang kau mau" ucap lisa.
Lisa mengambil beberapa lembar tisu lalu ia membersikan sisa makanan yang ada di pipi jennie. "Aigooo.... apa pipimu juga ikut lapar" lisa terkekeh begitupun jennie.
"Omo.. aku hampir lupa, appa memintaku menjadi ketua kim industries" ucap lisa.
"Lalu apa jawabanmu?" Tanya jennie.
"Aku belum menjawabnya. Karena kurasa kau lebih pantas mendapatkannya" ucap lisa.
"Wae?" Tanya jennie.
"Karena kau putrinya satu satu. Kau pewaris kim industries" ucap lisa.
"Jika appa memintamu itu tandanya appa lebih percaya padamu. Lagi pula aku tak ingin bekerja. Berpikir itu sangat melelahkan. Jadi terimalah permintaan appa. Kita menikah, uangmu adalah uangku juga jadi tidak ada bedanya bukan?" Ucap jennie sambil tersenyum.
"Baiklah jika itu yang kau inginkan. Aku akan bekerja keras untuk memberimu uang yang sangat banyak" ucap lisa sambil tersenyum.
"Good girl" ucap jennie sambil membelai pipi lisa. Lisa bergegas menyelesaikan sarapannya lalu pergi ke kantor.
***Kim Industries***
Lisa memasuki ruangan taeyeon sambil tersenyum. Ia duduk dan memperhatikan taeyeon yang serang sibuk membaca beberapa lembar berkas.
"Kau sudah bicara dengan jennie?" Tanya taeyeon tanpa menatap lisa.
"Sudah appa. Jennie ingin aku menerima tawaran appa" ucap lisa.
Jawaban lisa membuat taeyeon meletakkan berkasnya dan beralih menatap lisa. "Benarkah? Apa hubungan kalian baik baik saja?" Tanya taeyeon.
"Ne appa. Hubunganku dan jennie sangat baik. Dia mencintaiku" ucap lisa sambil tersenyum.
"Jinjja?" Tanya taeyeon.
"Ne appa. Bahkan kami sudah memakai cincin pernikahan kami" ucap lisa sambil memperlihatkan cincin yang melingkar di jari manisnya.
"Woahhh daebak ini kabar terbaik yang pernah appa dengar... jadi kalian sudah siap untuk melaksanakan pesta pernikahan?" Tanya taeyeon.
"Appa... kami baru saja berbaikan. Kami belum membicarakan tentang itu" ucap lisa.
"Baiklah... bicarakan pelan pelan. Mendengar kalian saling mencintai sudah cukup membuat appa bahagia" ucap taeyeon.
"Appa.. terimakasih telah percaya padaku untuk menjaga jennie" ucap lisa.
"Buktikan pada appa jika appa tidak salah memilihmu" ucap taeyeon.
"Akan kulakukan yang terbaik" ucap lisa. Lisa berpamitan pada taeyeon untuk kembali ke ruangannya.
Saat perjalan ke divisi ke uangan tiba tiba saja ponsel lisa berdering dan terdapat nama rose di layar ponselnya. Rose menghubungi lisa untuk mengajak lisa makan siang. Ketika lisa hendak menolak, rose terlebih dahulu menyudahi panggilannya.
Tidak ada jalan lain selain menemui rose di lobby dan ketika mereka bertemu, rose langsung menarik lisa dan membawa lisa masuk ke dalam mobilnya.
"Kita mau kemana?" Tanya lisa.
"Makan siang. Di mall" ucap rose.
"Kenapa harus di mall? Aku ada rapat jam 2 siang" ucap lisa.
"Akan ku pastikan kau kembali ke kantormu sebelum jam 2" ucap rose.
Lisa menghela nafasnya pasrah dan mengikuti keinginan rose. Selama perjalan lisa menatap keluar jendela sedangkan rose sesekali menatap lisa sambil tersenyum.
"You look so cool today" ucap rose.
"Gomawo. Kau juga terlihat cantik hari ini" ucap lisa.
"Thank you" ucap rose sambil tersenyum.
Sesampainya di mall, rose langsung melingkarkan tangannya di lengan lisa. Mereka berjalan menuju sebuah restoran favorite rose untuk makan siang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Mine
RomanceIni cerita tentang seorang lalisa. Mencintai dalam diam tidaklah mudah. Itulah yang di rasakan seorang lalisa manoban terhadap jennie kim. Bisakah lisa mengungkapkan semuanya?