Pagi pertama setelah jennie tau bahwa ia akan dijodohkan dengan lisa. Pagi yang berbedah dengan pagi yang biasanya. Jennie yang terbiasa bangun lebih siang entah mengapa pagi ini ia bangun pagi pagi sekali. Bahkan jennie menyempatkan sarapan bersama lisa, taeyeon dan tiffany.
Suasana sarapan pun berubah, biasanya di penuhi dengan obrolan ringan antara taeyeon,lisa dan tiffany tapi kali ini hanya keheningan yang menyelimuti suasana mereka.
Lisa sesekali melirik jennie yang sedang menikmati sarapannya tanpa memandang siapapun.
"Aku ingin pernikahan sederhana" ucap jennie tiba tiba.
"Wae?"tanya taeyeon.
"Appa tau jika aku sebenarnya belum siap untuk menikah" ucap jennie.
"Appa mengerti. Kita akan mengadakan pesta jika kau sudah siap" ucap taeyeon sambil tersenyum.
Jennie menyudahi sarapannya lebih cepat dari yang lain dan kembali ke kamar. Beberapa saat kemudian lisa berjalan berdampingan dengan taeyeon keluar dari rumah.
Lisa membukakan pintu mobil untuk taeyeon. Tapi taeyeon malah memberikan lisa sebuah kunci.
"Apa ini paman?" Tanya lisa.
"Mobilmu" ucap taeyeon lalu masuk ke dalam mobil dan pergi dengan supirnya meninggalkan lisa yang berdiri mematung sambil melihat benda kecil di tangannya.
Lisa berlari ke garasi mobil dan terkejut melihat sebuah mobil mewah bewarnah putih terparkir.
"Oh my godness" ucap lisa.
Lisa bergegas masuk kedalam mobil dan mencoba mobil baru miliknya.
*** Kim Industries ***
Sesampainya di kantor, lisa langsung bergegas menuju ruangan lee dong wook untuk melapor karena ia kembali bekerja.
Lisa mengetuk pintu lalu masuk ke ruangan direktur lee. Ia melihat direktur sudah sibuk dengan setumpuk berkas.
"Oppa" panggil lisa.
Lee dong wook menatap lisa sambil tersenyum. "Duduklah lisa" ucap lee dong wook.
Lisa mengangguk lalu duduk di depan lee dong wook. "Aku sudah mendengar semuanya mengenai kau memukuli mino" ucap lee dong wook.
"Maafkan aku oppa. Aku berjanji tidak akan terulang lagi" ucap lisa.
"Ku pegang ucapanmu" ucap lee domg wook sambil tersenyum.
Beberapa saat kemudiam suara ketukan pintu terdengar. Lisa berbalik menatap siapa yang datang dan ternyata itu mino. Tentu saja wajah dia masih lebam tapi tidak seburuk ketika lisa menghajarnya.
Mino duduk di samping lisa dengan tenang. "Aku memanggil kalian kesini untuk mendengarkan ada apa yang terjadi diantara kalian" ucap lee dong wook.
"Ini hanya salah paham direktur" ucap mino.
"Salah paham? Benar begitu lisa?" Tanya lee dong wook.
Lisa terdiam sejenak menatap mino lalu kembali menatap lee dong wook. "Ne. Itu hanya salah paham. Kami berdua mabuk dan itu terjadi begitu saja" bohong lisa.
"Mulai sekarang aku tidak ingin mendengar perkelahian kalian lagi. Jika aku mendengarnya lagi maka karier kalian akan berakhir" ucap lee dong wook.
"Baik direktur. Aku minta maaf atas kekacauan yang ku buat" ucap lisa.
"Aku juga minta maaf atas kesalahanku" ucap mino.
"Kalian boleh kembali bekerja" ucap lee dong wook.
Lisa dan mino bergegas keluar dari ruangan lee dong wook. "Beruntung dirimu hanya mendapat skorsing" ucap mino pada lisa.
Lisa menatap tajam mino "aku tak peduli jika aku harus kehilangan pekerjaan. Jauhi kakakku atau akan kubunuh dirimu" ucap lisa.
Mendengarkan peringatan dari lisa membuat mino semakin memajukan langkahnya mendekati lisa dan berbisik "kita lihat nanti" bisik mino.
Lisa mengepalkan tangannya, ingin rasanya ia benar benar membunuh pria di depannya itu tapi ia masih menahannya karena tak ingin mengecewakan taeyeon.
Lisa duduk di kursi kerjanya dan menyandarkan punggungnya serta menutup matanya sejenak. Ketika lisa membuka mata ia melihat secangkir kopi di meja. Siapa lagi jika bukan eun woo.
Eun woo duduk si samping lisa dan seulgi berdiri menatap lisa dengan tatapan penuh tanya.
"Wae? Kenapa kalian menatapku seperti itu?" Tanya lisa.
"Apa kau baik baik saja?" Tanya eun woo.
"Dimana kau memukulnya?" Tanya seulgi
"Apa dia melukaimu?" Tanya eun woo.
"Kenapa kalian bertengkar?" Tanya seulgi.
"Yakkk... apa yang kalian bicarakan?" Tanya lisa kesal.
"Kami semua sudah dengar tentang perkelahianmu dengan mino" ucap eun woo.
Lisa terkejut mendengar ucapan eun woo "jinjja?" Tanya lisa.
"Kau pasti memukulnya dengan sangat keras hingga sudah satu minggu tapi tetap berbekas" ucap seulgi sambil tertawa.
"Aigooo... kau terlihat sangat bahagia huh" ucap lisa.
"Ne. Aku sangat bahagia. Kau sangat berani lisa. Jadi katakan padaku jurus apa yang kau pakai dan kau belajar di mana?" Tanya seulgi.
"Aisshhh... sudah sana kembali bekerja" ucap lisa.
"Ne. Daepyonim" ucap seulgi lalu kembali duduk di kursinya. Sedangkan eun woo masih tetap setia duduk di samping lisa.
"Wae? Kau tak kembali bekerja?" Tanya lisa.
"Kau belum menjawab pertanyaanku lisa" ucap eun woo.
"Mwo? Pertanyaan apa?" Tanya lisa.
"Apa kau baik baik saja?" Tanya eun woo.
"Seperti yang kau lihat. Aku baik baik saja" ucap lisa.
"Aku sangat khawatir. Seharusnya aku mengantarmu malam itu" ucap eun woo.
"Jika kau mengantarku itu akan membuatmu terlibat ke dalam masalah. Terimakasih telah mengkhawatirkanku. Tapi aku benar benar baik baik saja" ucap lisa.
"Ya bagaimanapun kau wanita. Lain kali bilang padaku jika dia mengganggumu" ucap eun woo.
"Ne aku akan bilang kepadamu. Terimakasih" ucap lisa sambil tersenyum. Eun woo ikut tersenyum lalu bergegas kembali ke meja kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Mine
RomanceIni cerita tentang seorang lalisa. Mencintai dalam diam tidaklah mudah. Itulah yang di rasakan seorang lalisa manoban terhadap jennie kim. Bisakah lisa mengungkapkan semuanya?