part 14

15.7K 1.8K 81
                                    

Taeyeon, tiffany dan jennie menikmati makan malam tanpa lisa. "Yeobo... apa lisa masih di kantor?" Tanya tiffany.

"Iya, direktur lee bilang lisa harus mengejar ketertinggalannya karena seminggu tidak ke kantor" ucap taeyeon.

"Aigooo... lisa memang seorang pekerja keras. Sekarang aku bisa tenang karena putri kita mendapatkan pendamping yang tepat" ucap tiffany.

"Kau benar sayang. Aku akan pensiun dengan tenang jika perusahaan di pegang lisa dan jennie" ucap taeyeon.

"Tapi bagaimanapun lisa seorang wanita dan tak sepantasnya aku menikah dengannya. Harusnya aku menikah dengan seorang namja bukan yeoja" ucap jennie ketus.

"Namja? Namja seperti apa yang kau mau? Yang melecehkanmu seperti ketika kau pulang dari acara reuni itu" tanya taeyeon.

Jennie terkejut ķetika mendengar taeyeon membahas soal perbuatan mino.

"Ba...bagaimana appa tau?" Tanya jennie.

"Namja yang menjemputmu melapor pada direktur lee dan meminta direktur lee untuk memecat lisa. Direktur lee melapor pada appa dan appa mendengar penjelasan lisa. Kau tau jennie, yang pertama kali terlintas di pikiran appa ketika tau ada seorang namja yang berani melecehkanmu. Appa ingin dia menderita. Appa ingin memecatnya" ucap taeyeon.

"Mwo? Jadi appa memecat mino?" Tanya jennie.

"Appa ingin memecatnya tapi lisa yang melarang appa. Dia bilang ini masalah pribadi jadi tidak sepantasnya di bahas di dalam kantor. Pernah kau berpikir betapa tidak nyamannya lisa bekerja di satu tempat dengan namja yang hampir saja melecehkanmu" ucap taeyeon.

"Eomma minta jauhi pria bernama mino itu" lanjut tiffany.

"Ne eomma" ucap jennie.

"Jennie, appa sudah mendaftarkan pernikahanmu dan lisa di amerika. Bersiaplah besok malam kita akan berangkat ke amerika"ucap taeyeon.

"Mwoo??? Apa harus secepat itu?" Tanya jennie.

"Kau keberatan? Kau tidak sayang pada appa? Appa sedang sakit jennie. Jadi lebih cepat lebih baik" ucap taeyeon.

"Appa... kau membuatku sedih. Jangan bicara seperti itu" ucap jennie.

"Kalau begitu ikuti ucapan appa" ucap taeyeon.

"Ne appa. Tapi appa jangan pernah bilang seperti itu lagi" ucap jennie.

"Itu baru anak appa" ucap taeyeon sambil tersenyum.

"Kajja, kita menonton film. Sudah lama  kita tidak menonton film bersama" ucap tiffany.

"Setuju" ucap jennie.

Jennie beralih duduk di sofa bersama taeyeon. Jennie begitu manja pada taeyeon hingga ia merebahkan kepalanya di dada taeyeon dan melingkarkan kedua tangannya di pinggang taeyeon. Sedangkan tiffany pergi mengambil popcorn.

"Aigooo... putri kecilku" ucap taeyeon sambil menepuk punggung jennie. Jennie begitu nyaman ketika di perlakukan taeyeon seperti ini. Sudah lama ia tak merasakan kehangat dan ke lembutan taeyeon.

"Appa... aku akan melakukan apapun untuk appa. Jadi tetaplah sehat" ucap jennie.

"Pasti"ucap taeyeon sambil tersenyum.

Beberapa saat kemudian tiffany datang sambil membawa popcorn. Tiffany mematikan lampu lalu duduk di samping kiri taeyeon dan mereka bertiga mulai memutar film. Film bergenre horor kesukaan jennie.

Saat film memasuki menit ke 14 taeyeon, tiffany dan jennie melihat pintu terbuka. Lisa masuk sambil mengendap endap karena ia sendiri bingung melihat kondisi rumah yang sedikit gelap.

"Lisa" panggil tiffany.

"Astaga... "ucap lisa sambil memegangi dadanya karena terkejut.

"Kenapa kau mengendap endap seperti itu?" Tanya tiffany.

"Karena lampunya mati. Ku pikir semua orang sudah tidur" ucap lisa.

"Kau sudah makan?" Tanya taeyeon.

"Sudah paman. Tadi aku makan bersama teman" ucap lisa.

"Pasti bersama seorang namja" ucap jennie.

"Namja?" Tanya taeyeon.

"Ne appa. Lisa sedang dekat dengan seorang namja. Namanya eun woo. Cha eun woo" ucap jennie.

"Tidak. Itu tidak benar unnie. Aku dan eun woo hanya berteman" ucap lisa.

"Jadi kau makan bersama seorang namja?" Tanya tiffany.

"Tidak aunty. Aku makan bersama seorang yeoja dan ini untuk aunty dari temanku" ucap lisa sambil memberikan sebuah album baru yang di berikan rose lengkap dengan tanda tangan rose.

Tiffany membulatkan matanya tak percaya dengan apa yang ia pegang. "Apa itu?" Tanya taeyeon.

"Album paman. Aku dengar dari jennie unnie jika aunty sangat suka dengan rose" ucap lisa.

"Oh my god lisa.... is it real? Rose temanmu?" Tanya tiffany.

"Ne eomma. Lisa menolong rose saat rose jatuh di toilet" ucap jennie.

"Omo... omo... kenapa kau tidak mengajaknya kesini?" Tanya tiffany.

"Maaf aunty. Aku tidak berpikir sampai kesitu" ucap lisa.

"Its okey. Kau bisa mengajaknya kapan kapan. Tiffany memang terkadang suka berlebihan. Duduklah, kita menonton bersama" ucap taeyeon.

"Terimakasih paman. Tapi aku mau langsung ke kamar saja karena aku merasa lelah" ucap lisa.

"Oh iya besok malam kita akan pergi ke amerika untuk pernikahan kalian" ucap taeyeon.

"Mwo? Apa tidak terlalu cepat paman? Pekerjaanku masih banyak yang belum terselesaikan" ucap lisa.

"Aku akan bilang pada direktur lee. Cepat pergi dan beristirahat lah" ucap taeyeon.

Lisa mengangguk patuh lalu bergegas naik ke kamarnya. Lisa meletakkan tas dan jasnya ke tempatnya lalu bergegas untuk mandi. Lisa berendam air hangat agar aliran darahnya mengalir lancar.

Setelah tiga puluh menit berendam lisa beranjak memakai pakaiannya lalu keluar dari kamar mandi. Betapa terkejutnya lisa ketika melihat jennie berbaring di tempat tidur lisa. Membuat jantung lisa berdebar kencang.

Memang lisa sudah terbiasa tidur dengan jennie tapi kali ini berbeda apa lagi sebentar lagi lisa akan menikah dengan jennie.

"Unnie.... kenapa kau disini?" Tanya lisa.

"Aku ingin bicara denganmu. Ini tentang pernikahan kita" ucap jennie.

"Unnie tidak marah kepadaku?" Tanya lisa.

"Untuk apa aku marah kepadamu. Kau melakukannya karena appa jadi kau sama berkorban sepertiku" ucap jennie.

"Aku tidak berkorban apapun jennie. Aku bahagia ketika aku mengingat aku menikahimu" ucap lisa dalam hati.

"Lisa,aku tau kau tidak menginginkan pernikahan ini. Begitu pun aku, jadi aku ingin membicarakan mengenai pernikahan ini" ucap jennie.

"Apa yang ingin unnie katakan?" Tanya lisa.

"Kita hanya menikah karena appa. Jadi kita harus berperan bahagia ketika di berada di depan appa dan eomma. Tapi di belakang mereka kau tetap adikku, kau boleh memiliki privasi dan aku pun memiliki privasiku sendiri. Kau mengerti maksudku?" Ucap jennie.

Lisa menggelengkan kepala karena ia benar benar tidak tau apa maksud jennie.

"Kita hanya bersandiwara sebagai pasangan ketika di depan orang tuaku. Selain itu kau tidak boleh mencampuri urusan pribadiku dan aku pun begitu padamu" ucap jennie.

"Ohh itu. Baiklah jika memang itu yang unnie inginkan" ucap lisa.

"Adik pintar" ucap jennie sambil mengacak acak rambut lisa.

"Tidurlah. Kau pasti lelah" lanjut jennìe lalu keluar dari kamar lisa.

Make You MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang